Lilypie Kids birthday PicLilypie Kids birthday Ticker
Google

Welcome Note

This site/blog will tell the world more about my lovely son, named Agus Surya Yoewira or Yoe Wen Yang (his Chinese name). Beside uploading his photos and stories, I will also quote nice, spiritual and touching stories or articles from other resources. Hope this site/blog will be inspiring and useful for other moms in this world.
(Indonesian: Site/blog ini kupersembahkan oentoek putraku terkasih, Agus Surya Yoewira/Wen Yang. Walaupun tidak detail amat, akan selalu kutuliskan perkembangan dia baik melalui tulisan, cerita atau foto-foto. Selain itu ada macam-macam puisi, tantra, kalimat indah dan artikel-artikel yang semoga dapat berguna dan menjadi inspirasi bagi yang membacanya)

MY OATH TO YOU

When you are sad, ………………. I will dry your tears
When you are scared, …………….. I will comfort your fears
When you are worried, …………… I will give you hope
When you are confused, ………….. I will help you cope
And when you are lost, …………… and cant’t see the light, I shall be your beacon….Shining ever so bright.
This is my oath………… I pledge till the end. Why you may ask? ……………… Because you’re my son.


FAMILY = (F)ATHER (A)ND (M)OTHER (I) (L)OVE (Y)OU

Surya's reply :-D

Every love that you've been given to me
will never ever go away
coz your loves are
my spirit .......
my light ........
my destination ......
my guide ...........
and
my everything......

LOVE YOU, MOMMY.... !!!

Surya's Slide Show! (new born until 2 years old)

"The Law of Garbage Truck" (Hukum Truk Sampah)

Seberapa sering Anda membiarkan orang lain mengubah mood Anda? Apakah Anda membiarkan supir bemo yang sembrono, pelayan yang kasar, bos yang emosi, atau rekan kantor yang tidak berperasaan --- menghancurkan hatimu? Terkecuali kalau Anda adalah robot; mungkin tanpa sadar seringkali Anda membalas memaki/memarahi mereka. Namun, CIRI KHAS dari orang yang sukses adalah seberapa cepat dia dapat kembali dia berfokus pada apa yang penting.

Enam belas tahun yang lalu saya mempelajari pelajaran ini.

Saya belajar di bagian belakang dari Taxi New York . Ini yang terjadi. Saya meloncat masuk ke dalam taksi, dan kami berangkat dari Grand Central Station. Kami mengemudi di jalur yang tepat, NAMUN TIBA-TIBA, sebuah mobil hitam melompat keluar dari ruang parkir tepat di depan kita. Supir taxi-ku langsung menghentak rem untuk berhenti mendadak, agak tergelincir sedikit dan hampir saja menabrak/ditabrak mobil lain (tinggal beberapa inchi saja). Ukhh...!!!

Supir mobil hitam itu (orang tadi yang hampir menyebabkan kecelakaan besar) mengeluarkan kepalanya dari mobil dan mulai berteriak kata-kata kasar pada kita. Supir taxi-ku hanya tersenyum dan melambaikan tangan (dengan per-lahan2) kepada orang tadi. Saya kira, supirku ini orang yang ramah. Jadi, saya berkata, "Mengapa Anda lakukan itu? Orang tadi hampir merusak mobilmu dan kita hampir celaka dan masuk Rumah Sakit gara-gara dia!" Dan inilah yang dikatakan supir taxi-ku (yang kemudian ku-sebut sebagai "The Law of Garbage Tuck"/ Hukum Truk Sampah)

Banyak orang-orang seperti truk sampah. Mereka berjalan dengan penuh sampah, penuh dengan frustasi, penuh amarah, dan penuh dengan kekecewaan. Dan ketika sampah-sampah mereka mulai menumpuk, mereka perlu tempat untuk membuangnya. Dan jika Anda membiarkan, mereka akan membanjirkan sampah-sampah tsb pada Anda. Bila seseorang ingin membuang sampah pada Anda, jangan diambil hati (jangan disimpan dalam hati). Anda hanya perlu tersenyum, melambai, dan berharap mereka cepat pulih (membaik), dan Anda tetap melanjutkan pekerjaan Anda.

Hati Anda akan senang setelah melakukannya.

Jadi setelah tahu hal ini: "The Law of Garbage Truck" ("Hukum Truk Sampah"), saya mulai berpikir, seberapa sering saya biarkan "Truk Sampah" mempengaruhi suasana hati saya? Dan seberapa sering saya ambil "sampah" yang dilemparkan orang lain dan menularkannya kepada orang lain di tempat kerja/rumah/ jalanan? Saya pun berjanji, "Saya tidak akan melakukannya lagi."

Seperti di film "The Sixth Sense,", anak kecil tsb berkata, "Saya lihat orang mati." Nah, sekarang "Saya melihat truk sampah." Saya melihat mereka sedang membawa beban. Saya melihat mereka datang untuk menumpahkannya. Dan seperti supir taxi tadi, saya tidak akan memasukkan sampah itu ke dalam hati (I don't make it a personal thing), saya hanya akan tersenyum, melambai, berharap mereka bisa cepat pulih (membaik), dan saya tetap melanjutkan pekerjaanku.

Salah satu pemain football favoritku (Walter Payton) melakukan ini setiap hari di lapangan sepak bola. Dia akan melompat ke atas secepat dia pergi ke tanah (jatuh) setelah digasak/disikut (di-tackle). Ia tidak pernah tetap diam di tanah untuk ditimpa oleh yang lain-lainnya. Payton telah siap untuk melakukan yang terbaik utk aksi berikutnya.

Pemimpin yang bagus -- tahu mereka harus siap untuk pertemuan berikutnya. Semua orang tua tahu bahwa mereka harus menyambut anak-anak (yang bakal pulang sekolah) dengan pelukan dan ciuman.

Pemimpin dan orang tua mengetahui bahwa mereka harus benar-benar hadir, dan pada saat yang terbaik untuk orang-orang yang mereka pedulikan.

Orang yang berhasil --- tidak pernah membiarkan "Truk Sampah" mengambil alih mood mereka. Bagaimana dengan Anda? Apa yang akan terjadi dalam hidup Anda, mulai hari ini, jika anda membiarkan lebih banyak "Truk Sampah" melewati anda?

Ini tebakanku: Anda akan bahagia. Hidup terlalu singkat jika saat bangun di pagi hari kita isi dengan penuh penyesalan, jadi ... Cintai orang-orang yang memperlakukan Anda dengan baik. Dan lupakan hal-hal tentang orang- orang yang tidak berperilaku baik pada Anda.

Take Care!

ANAK MANJA

Pada masa kini pemukulan fisik terhadap anak-anak banyak ditentang. Baik oleh dunia pendidikan modern maupun oleh hukum di negara maju. Di Amerika, hal semacam ini bisa digolongkan sebagai penyiksaan anak. Sekalipun dengan maksud mendidik, jika ada yang melaporkan, maka orangtua yang memukul anaknya bisa dipenjara. Hak anak-anak memang harus dibela dan dilindungi. Akan tetapi, bersikap lunak dan permisif terhadap anak-anak juga ada bahayanya, yaitu bahaya pemanjaan.

Raja Daud punya pengalaman dua kali dikudeta oleh anak-anaknya sendiri, Absalom dan Adonia. Dalam banyak hal lain ia patut diteladani, tetapi tidak dalam hal mendidik anak. Ia terlampau memanjakan mereka. Bahkan dicatat di (1Raja-raja 1:6) bahwa ia tidak pernah menegur Adonia atas semua tindakannya yang salah. Baik Absalom maupun Adonia adalah anak-anak yang elok paras dan perawakannya. Namun, mereka juga adalah anak-anak manja. Sampai tiba saatnya mereka masing-masing justru berkhianat dan membuat kesepakatan untuk menjatuhkan ayahnya dari takhta. Pada waktunya, anak-anak manja akan mendatangkan bencana bagi keluarga dan dirinya sendiri.

Selalu ada alasan untuk memanjakan seorang anak. Entah karena ia anak semata wayang atau anak yang kelahirannya telah lama dinantikan. Entah karena elok parasnya atau justru karena ia memiliki kelemahan fisik yang menonjol. Bisa juga karena ia pernah sakit parah, tetapi sembuh kembali. Namun, apa pun alasannya, memanjakan mereka tetap salah. Mengasihi tidak sama dengan memanjakan. Kasih menegur, mendidik dengan "tongkat".

~~ MENOLAK KEKERASAN TERHADAP ANAK TIDAK BERARTI MENOLAK UNTUK BERSIKAP KERAS DALAM MENDIDIK MEREKA ~~

Surya sekarang udah 2.5 taon

Foto2 Surya di usianya ke 30 & 31 bulan (Feb-Mar 2010)









PS: Ini foto Surya baru sembuh dari sakit, kasihan gak sembuh2 sakit batuk pileknya selama satu bulan sampai berat badannya juga turun banyak...... :(

Renungan/Nice story...

Dunia berputar dengan cepat...... secepat kita mengedipkan mata....... secepat kita membalikkan telapak tangan..... Wanderlei Luxemburgo pelatih cerdas, ahli strategi... Sangat disanjung pada awal kedatangannya ke Realmadrid ...... tak disangka-sangka enam bulan kemudian dipecat dengancaci maki..... Pulang ke Brasil hanya membawa satu tas.... bajukotor.... karena tak mampu bayar binatu di Madrid ......John Barxton..... .Akhirnya mengemis pada Bill Gates, mohon pekerjaan bagi anaknya....... Bill Gates orang yang dia pecat enam tahun lalu dari perusahaannya saat Bill Gates tak sengaja menyenggol dengan tongkat mobil dinasnya (Bill Gates saat itu memakai tongkat untuk berjalan).....

Marie Goretti kepala biara karmel prancis merasa tak percaya kalau Claudia Suzzane diminta untuk memimpin Ordo Biarawati tersebut di seluruh dunia termasuk Prancis..... .Claudia Suzzane enam tahun lalu adalah biarawati muda yang dia rekomendasikan untuk di"buang" ke Mesir dan melewati hidupnya di biara gurun pasir dengan iklim yang keras karena bertentangan dengan dirinya.....Marie Goretti, tadi pagi dalam Misa Pelantikan Claudia, mencium tangan Claudia sebagai tanda hormat pada pimpinan tertinggi Ordo tersebut....Claudia masih tetap tersenyum dengan murah hati seperti saat dia meninggalkan Prancis dan meminta Marie Goretti untuk tidak mencium tangannya... ..Marie Gorretti hanya bisa menitikkan airmata haru..

Willy sangat berterima kasih pada Sarno, pagi tadi Sarno menyelamatkan nyawa anaknya Caecil dengan membawanya ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi. Anaknya ditabrak lari sepeda motor saat akan menyebrang dekat TK tempatnya bersekolah. Saat itu Sarno kebetulan melintas dan segera menolongnya, jika terlambat saja, maka Caecil akan lumpuh dan kehilangan daya ingatnya, atau bahkan meninggal... ...Sarno adalah mantan Office Boy di Kantor Willy. Saatitu sebagai Kepala Bagian Umum Willy meminta Sarno"keluar dengan Hormat" karena Sarno menjalin kasih dengan Ully resepsionis pada kantor tersebut dan berencana menikah, Akhirnya Sarno dan Ully memutuskan untuk keluar dan membangun usaha kecil-kecilan. ..."No, apa yang bisa saya bantu untuk membalas jasamu? engkau sudah bekerja? dimana? bagaimana kabar Ully?' demikian Willy mencecar Sarno dengan pertanyaan.. ...

Sarno hanya tersenyum dan menitikkan airmata, ia tidak ingin menyakiti hati Willy...... Saat ini, atas nama almahumah Ully yang meninggal saat melahirkan, Sarno dan kedua anak kembarnya yang masih kecil adalah pemegang 93.5% saham perusahaan tempat Willy bekerja dan beberapa grup perusahaan karena usaha kerasnya.... .dan dia tetap tersenyum seperti saat ia berpamitan dengan Willy enam tahun lalu........ ...

Manusia bisa berkehendak dan bertindak, tapi Tuhan punya rencanaNYA Enam tahun? Enam bulan? Enam pekan? Enam hari? Enam Jam? Enam menit? Enam detik? ...........secepat apakah DIA akan membalikkan anda jika kita tak tahu diri?" Semoga kita termasuk orang - orang yang bersyukur atas nikmat yang diberikanNya. ...."

Sebuah Renungan ttg KESUKSESAN

Saya coba menjabarkan kisah sukses saya berdasarkan pengalaman saya sendiri....

Saya banyak terpengaruh oleh kesuksesan Kelvin Hui (saya beruntung bisa datang ke seminarnya tahun lalu di Jakarta).

Kelvin Hui adalah seorang Web Publishing Businessman (Founderambatch.com & SEO Master), yang berhasil mendapatkan kontrak denganYahoo! senilai 20 juta US hanya untuk mempromosikan Yahoo! diHongkong, Korea & Jepang selama 3 tahun! Yang menarik manusia ini justru sangat2 sederhana dalam berpakaian, tutur katanya sangat halus namun penuh kebijaksanaan yang membuat pemikiran saya berubah 180 derajat ttg kesuksesan.

Sukses itu sederhana, sukses tidak ada hubungan dng menjadi kaya raya, sukses itu tidak serumit/serahasia seperti kata kiyosaki/tung desem waringin/the secret, sukses itu tidak perlu dikejar, SUKSES adalah ANDA! karena kesuksesan terbesar ada pada diri Anda sendiri...

Bagaimana Anda tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi1 ovum, itu adalah sukses pertama Anda!
Bagaimana Anda bisa lahir dengan anggota tubuh sempurna tanpa cacat, itulah kesuksesan Anda kedua...
Ketika Anda ke sekolah bahkan bisa menikmati studi S1 di saat tiap menit ada 10 siswa drop out krna tidak mampu bayar SPP, itulah sukses Anda ketiga...
Ketika Anda bisa bekerja di perusahaan bilangan segitiga emas, di saat46 juta orang menjadi pengangguran, itulah kesuksesan Anda keempat...
Ketika Anda masih bisa makan tiga kali sehari, di saat ada 3 juta org mati kelaparan setiap bulannya itulah kesuksesan Anda yang kelima...
Sukses terjadi setiap hari, Anda tidak pernah menyadarinya...

Saya sangat tersentuh ketika menonton film Click! yg dibintangi Adam Sandler, "Family comes first", begitu kata2 terakhir kepada anaknya sebelum dia meninggal...Saking sibuknya di Adam Sandler ini mengejar kesuksesan, ia sampai tidak sempat meluangkan waktu untuk anak & istrinya, bahkan tidak sempat menghadiri hari pemakaman ayahnya sendiri, keluarganya pun berantakan, istrinya yang cantik menceraikannya, anaknya jadi ngga kenal siapa ayahnya...


Sukses selalu dibiaskan oleh penulis buku laris supaya bukunya bisa terus2an jadi best seller dng membuat sukses menjadi hal yg rumit dan sukar didapatkan.. .Sukses tidak melulu soal harta, rumah mewah, mobil sport, jam Rolex, pensiun muda, menjadi pengusaha, punya kolam renang/helikopter, punya istri cantik seperti Donald Trump, & resort mewah di Karibia... Tapi buat saya pribadi yg bisa hidup dng sangat berkecukupan, saya rasa sukses memiliki arti yang berbeda...

Sukses adalah mencintai & bangga terhadap diri Anda sendiri, mengerjakan apa yang Anda sukai kapan saja dan di mana saja....

Sukses sejati adalah hidup dng penuh syukur atas segala rahmat Tuhan, sukses yang sejati adalah menikmati & bersyukur atas setiap detik kehidupan Anda, pada saat Anda gembira Anda, gembira sepenuhnya, sedangkan pada saat Anda sedih, Anda sedih sepenuhnya, setelah ituAnda sudah harus bersiap lagi menghadapi episode baru lagi. Sukses sejati adalah hidup benar di jalan Allah, hidup baik, tidak menipu, apalagi scam, saleh & selalu rendah hati.

Sukses itu tidak lagi menginginkan kekayaan ketimbang kemiskinan, tidak lagi menginkan kesembuhan ketimbang sakit, sukses sejati adalah bisa menerima sepenuhnya kelebihan, keadaan, dan kekurangan Anda apa adanya dengan penuh syukur.

Saya berani berbicara seperti ini, karena hidup yang saya alami ini seperti roda pedati, ketika masih mahasiswa hidup begitu nelangsa cuma mampu makan warteg 1 kali sehari dng nasi setengah + sayur gratis + tempe goreng. Tapi ternyata dl nikmat makan di warteg kok sama saja bila dibandingkan ketika saya makan di restoran mewah di Amerika, toh... Saya pernah tidur di kolong langit, beralaskan tanah & terpal, hujan keujanan, & panas kepanasan. Tapi ternyata lelapnya saya tidur dulu kok bisa sama saja yah bila dibandingkan ketika saya tidur di hotel bintang 5 di Jepang, toh... Saya dulu, pulang-pergi ke sekolah jalan kaki sejauh 40 km Mas..., pakai baju lusuh, tas kotor & alat tulis seadanya, datang ke sekolah selalu menjadi bahan tertawaan teman2 yg lebih kaya, tapi kok sama saja toh enaknya ketika saya dijemput oom saya naik mercy, sama2n yampe jg ternyata, Mas... Saya pernah diundang bos saya ke rumah barunya, utk menikmati ruang auditoriumnya, ada speaker untuk karaoke, ada utk mendengarkan musik, ada utk home theater, dia bilang harga speaker Thiel-nya untuk mendengarkan musik saja harganya 400 juta, saya disuruh dengerin waktu beliau putar musik jazz, memang enak sekali, suara dentingan gelas &petikan bass bisa terdengar jelas, tapi kok setengah jam di situ, saya bosan juga toh, Mas. Sama aja nikmatnya mendengarkan musik di komputer sendiri, speakernya cuman Simbadda 100 rb...

Pernahkah Anda menyadari? Anda sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang uang hanyalah alat tukar, Anda sebenarnya membeli rumah dari waktu Anda. Ya, Anda mungkin harus kerja siang malam utk bayar KPR selama 15 tahun atau beli mobil/motorkan kredit selama 3 tahun. Itu semua sebenarnya Anda dapatkan dari membarter waktu Anda, Anda menjual waktu Anda dari pagi hingga malam kepada penawar tertinggi untuk mendapatkan uang supaya bisa beli makanan, pulsa telepon dll...
Aset terbesar Anda bukanlah rumah/mobil Anda, tapi diri Anda sendiri, Itu sebabnya mengapa org pintar bisa digaji puluhan kali lipat dari orang bodoh... Semakin berharga diri Anda, semakin mahal orang mau membeli waktu Anda...Itu sebabnya kenapa harga 2 jam-nya Kiyosaki bicara ngalor ngidul di seminar bisa dibayar 200 juta ato harga 2 jam seminar Pak Tung bs mencapai 100 juta!!! Itu sebabnya kenapa Nike berani membayar Tiger Woods & Michael Jordan sebesar 200 juta dollar, hanya untuk memakai produk Nike. Suatu produk bermerk menjadi mahal/berharga bukan karena merk-nya, tapi karena produk tsb dipakai oleh siapa...Itu sebabnya bola basket bekas dipakai Michael Jordan bisa terjual 80juta dollar, sedangkan bola basket bekas dng merk sama bila kita jual harganya justru malah turun...

Hidup ini kok lucu, kita seperti mengejar fatamorgana, bila dilihat dari jauh, mungkin kita melihat air/emas di kejauhan, namun ketika kita kejar dng segenap tenaga kita & akhirnya kita sampai, yang kita lihat yah cuman pantulan sinar matahari/corn flakes saja ternyata...Lucu bila setelah Anda membaca tulisan di atas Anda masih mengejar fatamorgana tsb ketimbang menghabiskan waktu Anda yg sangat berharga untuk sungkem sama orangtua yg begitu mencintai Anda, memeluk hangat istri/kekasih Anda, mengatakan "I love you" kepada org2 yang anda cintai:orang tua, istri, anak, sahabat2 Anda.

Lakukanlah ini selagi Anda masih punya waktu, selagi Anda masih sempat, Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan meninggal, mungkin besok pagi, mungkin nanti malam, LIFE is so SHORT. Luangkan lebih banyak waktu untuk melakukan hobi Anda, entah itu bermain bola, memancing, menonton bioskop, minum kopi, makan makanan favorit Anda, berkebun, bermain catur, atau berkaraoke....Enjoy ur life, life is so short...

Akan Diisi apakah Toplesmu?

Suatu hari, seorang ahli "Manajemen Waktu" berbicara di depan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai ilustrasi yang tidak akan dengan mudah dilupakan para siswanya.

Dia mengeluarkan toples berukuran satu galon yang bermulut cukup lebar, dan meletakkannya diatas meja. Lalu ia juga mengeluarkan sekira selusin batu berukuran segenggam tangan, dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu kedalam toples. Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yang muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"

Semua siswanya serentak menjawab, "Sudah."
Kemudian dia berkata, "Benarkah?" Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil.
Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang- guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat diantara celah-celah batu-batu itu. Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi, "Apakah toples ini sudah penuh?" Kali ini para siswanya hanya tertegun, "Mungkin belum", salah satu dari siswanya menjawab.
"Bagus!", jawabnya. Kembali dia meraih ke bawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir. Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong di antara kerikil dan bebatuan.

Sekali lagi dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"
"Belum!" serentak para siswanya menjawab. Sekali lagi dia berkata,
"Bagus!"


Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples itu terisi penuh hingga ke ujung atas.

Lalu si ahli Manajemen Waktu ini memandang kepada para siswanya dan bertanya "Apakah maksud dari ilustrasi ini?" Seorang siswanya yang antusias langsung menjawab, "Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat menyisipkan jadwal lain ke dalamnya"

"Bukan", jawab si ahli, "Bukan itu maksudnya. Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa: Kalau kamu tidak meletakkan batu besar itu sebagai yang pertama, kamu tidak akan pernah bisa memasukkannya ke dalam toples sama sekali. Apakah batu-batu besar dalam hidupmu? Mungkin anak-anakmu, suami/istrimu, orang-orang yang kamu sayangi, persahabatanmu, kesehatanmu, mimpi-mimpimu.

Hal-hal yang kamu anggap paling berharga dalam hidupmu. Ingatlah untuk selalu meletakkan batu-batu besar tersebut sebagai yang pertama atau kamu tidak akan pernah punya waktu untuk memperhatikannya.

Jika kamu mendahulukan hal-hal kecil (kerikil dan pasir) dalam waktumu maka kamu hanya memenuhi hidupmu dengan hal-hal kecil, kamu tidak akan punya waktu berharga yg kamu butuhkan untuk melakukan hal-hal besar dan penting (batu-batu besar) dalam hidup."

"If you don't fall while chasing your dream, then you are not chasing your dream hard enough."

RASA KEHILANGAN

Skenario 1
Andaikan kita sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi.
Karena tidak mendapatkan tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbong tersebut.

Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi kita untuk menggoyang-goyangkan kaki. Kita tidak menyadari handphone kita terjatuh.
Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya kepada kita.

"Pak, handphone bapak barusan jatuh nih,"
kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita.

Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?
Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.



Skenario 2
Sekarang kita beralih kepada skenario kedua.
Handphone kita terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya.

Orang itu tahu handphone itu milik kita tetapi tidak langsung memberikannya kepada kita. Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari handphone kita hilang.

Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphone kita sambil berkata,
"Pak, handphone bapak barusan jatuh nih."

Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?
Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut.

Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripada rasa terima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orang yang langsung memberikan handphone itu kepada kita).
Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta.



Skenario 3
Marilah kita beralih kepada skenario ketiga.
Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita menyadari handphone kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun dari kereta.

Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap ada orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia mengembalikannya kepada kita.
Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak memberikannya kepada kita) menjawab telepon kita.

"Halo, selamat siang, Pak.
Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang," kita mencoba bicara kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikan handphone itu kembali kepada kita.

Orang yang menemukan handphone kita berkata,
"Oh, ini handphone bapak ya.
Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut.
Biar bapak ambil di sana nanti ya."

Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun berikut dan menemui "orang baik" tersebut.
Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah hilang.
Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut?

Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua bukan?
Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepada orang yang menemukan handphone kita tersebut.


Skenario 4
Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.
Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turun dari kereta dan menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kita mencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat.
Sampai akhirnya kita tiba di rumah.

Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS :
"Bapak / Ibu yang budiman.
Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang.
Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat mengembalikan handphone itu kepada saya.
Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. "

SMS pun dikirim dan tidak ada balasan.
Kita sudah putus asa.
Kita kembali mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalam handphone kita.

Ada begitu banyak nomor telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya.
Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone kita menjawab SMS kita, dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan handphone tersebut.

Bagaimana kira-kira perasaan kita?
Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang diberikan oleh orang itu. Kita pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone kita.

Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut?
Kita pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan mungkin kita akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih berharga dibandingkan hadiah yang mungkin kita berikan di skenario ketiga).



Moral
Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas?
Pada keempat skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone, dan ada orang yang menemukannya.

Ada sebuah hal yang aneh di sini.
Cobalah pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang paling baik?
Tentunya orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada kita, bukan?


Dia adalah orang pada skenario pertama.
Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit di antara empat orang di atas.

Manakah orang yang paling tidak baik?
Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat kita menunggu beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone kita tersebut selama itu.
Namun, ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan reward paling besar.


Apa yang sebenarnya terjadi di sini?
Kita memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus, tetapi orang yang seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkan banyak, kita berikan lebih sedikit.

OK, kenapa bisa begitu?
Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap skenario.
Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum sadar handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali.

Pada skenario kedua, kita juga belum merasakan kehilangan karena saat itu kita belum sadar, tetapi kita membayangkan rasa kehilangan yang mungkin akan kita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari kereta.

Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan,
namun tidak lama kita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphone kita kembali.

Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu.
Kita mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orang yang menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepada kita.
Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai handphone yang kita miliki.


Saat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri?
Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah, kesempatan bekerja, atau suatu hal lain.

Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang dari genggaman kita.
Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa.
Saat itulah, kita baru dapat mensyukuri segala sesuatu yang telah hilang tersebut.

Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat bersyukur?
Sebaiknya tidak.

Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu masih ada.
Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah lenyap dari diri kita.

Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh.
Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh.
Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan.
Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar.

Asal muasal Wayang Potehi Semarang

Selasa, 26 Januari 2009 (Tahun Baru Imlek)

Thio Tiong Gie, Benteng Terakhir Wayang Potehi Semarang
Hanya Punya Satu Asisten, Anak Lebih Suka Barongsai

Setengah abad mendalang, dia masih saja hidup di petak sempit sebuah gang buntu. Padahal, dia mewarisi satu kesenian penting Tionghoa yang kini sudah menjadi bagian budaya Indonesia.

ANTON SUDIBYO, Semarang

THIO Tiong Gie atau Teguh Chandra Irawan adalah satu-satunya dalang wayang potehi di Semarang, bahkan Jawa Tengah. Secara nasional pun, ketokohan Tiong Gie dalam jagat pakeliran potehi diakui. Sulit dicari tandingannya.

Kini umurnya sudah 76 tahun. Namun, kemahiran dia mendalang seolah tak luntur. Intonasi, aksen, dan cengkok nyanyiannya meliuk-liuk indah. Keterampilan dia didukung penguasaan dialek Hokkian yang mumpuni. Karena itu, dia paham betul letak penekanan kata dan cara menghayatinya.

Meski begitu, Tiong Gie harus berjuang mempertahankan potehi yang nyaris hilang. Tidak hanya disebabkan dia satu-satunya dalang dan sudah uzur. Namun, tutur dalang yang bermukim di Jalan Petunduhan, Kampung Pesantren, Kelurahan Purwodinatan, Semarang Tengah, tersebut, potehi memang sedang luntur.

Menurut dia, kondisi itu tak lepas dari sikap represif pemerintah Orde Baru yang melarang segala sesuatu yang berbau Tionghoa. Ditekan selama 32 tahun, pelestari potehi pun sulit tumbuh.

Tiong Gie hanya punya seorang asisten setia, Oei Tjiang Hwat. "Anak-anak saya lebih suka barongsai. Ya bagaimana? Dalang memang tidak menguntungkan secara finansial," terangnya.

Meski begitu, semangat Tiong Gie tampaknya tak ikut luntur. Pribadi yang keras terlihat dari suaranya yang tegas. Daya ingatnya juga kuat. Tak berlebihan jika dia mengaku sebagai ahli sejarah dan pengajar, selain menjadi dalang.

Menurut dia, potehi sebetulnya berarti wayang kantong. Poo berarti kain, tay berarti kantong, dan hie berarti wayang. Badan berupa kantong kain sekaligus menjadi baju si tokoh wayang yang berwarna-warni dan berpola indah. Di bagian atas kantong ada kepala wayang yang terbuat dari kayu dan dicat dengan berbagai mimik berbeda. Ada yang tampak baik hati, ada pula yang bengis sekali.

Pementasan wayang potehi menggunakan panggung berukuran sekitar 3 x 3 meter. Di dalamnya ada dua orang yang memainkan wayang dengan menggunakan jari tangan. Kemudian, di belakangnya duduk para penabuh musik. Setidaknya, ada empat orang yang memainkan alat musik. Mereka, antara lain, memainkan siauw ku (kecer besar), er hu (musik gesek mirip rebab), dong kauw (semacam ketipung), dan trompet.

Lakonnya sangat beragam. Salah satu yang terkenal adalah Sie Jin Kwie. Juga ada cerita menarik lain, seperti Hong Kiam Cun Ciu, Cun Hun Cauw Kok, dan Poei Sie Giok. Cerita-cerita itu dimainkan dengan dukungan seratus karakter tokoh wayang.

Pementasan wayang tersebut berbeda wayang purwa atau wayang golek Sunda yang selesai dalam satu malam. Episode yang dimainkan dalang wayang potehi mirip cerita bersambung, yakni panjang. Idealnya, cerita wayang potehi menghabiskan waktu sekitar 1,5 bulan dan dimainkan selama empat jam sehari.

Menurut bapak tujuh anak sekaligus kakek 16 cucu tersebut, wayang potehi lahir dari penderitaan empat terpidana pada zaman Dinasti Siong Theng, 3 ribu tahun lalu. Dikisahkan, Raja Tiu Ong yang bengis memutuskan untuk menghukum mati empat narapidana.

Merasa nyawa mereka berada di ujung tanduk, tiga orang di antaranya menjadi sedih, tak mau makan dan tidur, serta selalu menangis. Yang seorang ternyata cukup tabah menghadapi kenyataan. Dia menyarankan lebih baik bergembira sebelum mati kepada teman-temannya. Mereka lantas berinisiatif mencari sesuatu di dalam penjara untuk bunyi-bunyian. Ada tutup panci yang dipakai sebagai kecer dan dijadikan gembreng serta tangkai sapu bambu dengan pecahan beling yang dibuat suling.

Alat-alat tersebut dipukul-pukulkan untuk mengiringi cerita kebaikan raja-raja yang bengis. Anehnya, oleh para narapidana tersebut, raja yang bengis itu dikisahkan baik dan bijaksana.

Narapidana tabah tersebut memakai sepotong kain bekas dengan salah satu ujung diikat menjadi kepala. Ujung lainnya dijadikan badan boneka raja. Permainan itu akhirnya terdengar oleh Raja Tiu Ong. Raja yang senang dengan cerita tersebut lalu membebaskan mereka. Dalam hikayat, Tiu Ong belakangan menjadi raja yang betul-betul arif.

Bisa jadi nasib Tiong Gie sama dengan para narapidana itu. Dia masih terus memainkan wayang potehi meskipun berada di bawah tekanan rezim yang bengis. Entah sampai kapan. (*/dos)

Video clip perkembangan janin (9 months)

Song of today :



Faye Wong - Eyes on Me