Lilypie Kids birthday PicLilypie Kids birthday Ticker
Google

Welcome Note

This site/blog will tell the world more about my lovely son, named Agus Surya Yoewira or Yoe Wen Yang (his Chinese name). Beside uploading his photos and stories, I will also quote nice, spiritual and touching stories or articles from other resources. Hope this site/blog will be inspiring and useful for other moms in this world.
(Indonesian: Site/blog ini kupersembahkan oentoek putraku terkasih, Agus Surya Yoewira/Wen Yang. Walaupun tidak detail amat, akan selalu kutuliskan perkembangan dia baik melalui tulisan, cerita atau foto-foto. Selain itu ada macam-macam puisi, tantra, kalimat indah dan artikel-artikel yang semoga dapat berguna dan menjadi inspirasi bagi yang membacanya)

MY OATH TO YOU

When you are sad, ………………. I will dry your tears
When you are scared, …………….. I will comfort your fears
When you are worried, …………… I will give you hope
When you are confused, ………….. I will help you cope
And when you are lost, …………… and cant’t see the light, I shall be your beacon….Shining ever so bright.
This is my oath………… I pledge till the end. Why you may ask? ……………… Because you’re my son.


FAMILY = (F)ATHER (A)ND (M)OTHER (I) (L)OVE (Y)OU

Surya's reply :-D

Every love that you've been given to me
will never ever go away
coz your loves are
my spirit .......
my light ........
my destination ......
my guide ...........
and
my everything......

LOVE YOU, MOMMY.... !!!

Surya's Slide Show! (new born until 2 years old)

Kisah si Penebang Pohon (Kan Shu De Gu Shi)

It’s a Great Story . . .
“Kan Shu De Gu Shi”

Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.

Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.

Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon.
Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu.”

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon.

Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. “Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku. Bagaimana aku dapat mempertanggungjawab kan hasil kerjaku kepada majikan?” pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.

Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan terakhir kamu mengasah kapak?”

“Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu. Saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga,” kata si penebang.

“Nah, di sinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun.

Maka, sesibuk apa pun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!” perintah sang majikan.

Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.

“Xiu Xi Bu Shi Zou Deng Yu Chang De Lu”
Istirahat bukan berarti berhenti.

”Er Shi Yao Zou Geng Chang De Lu”
Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi.

Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru!

Laki-laki sejati

Aku bertanya pada Bunda, bagaimana memilih lelaki sejati? Bunda menjawab,Nak...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya ...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran ...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa ...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia menghormati orang lain ...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja, tetapi keinginannya memahami wanita tersebut ...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan ...

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca kitab suci, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca ...

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia berkata, berucap tetapi dari konsistensinya dia memegang, memelihara, menepati semua ucapannya.

Be a Real Guy....

Foto Surya pas umur 22 bln (22nd month)




Foto-foto ini diambil pd tgl 19 Juni malam hari saat bermain di kamar (sekitar Pk 20.00). Surya hobby nya loncat-loncat (dari tempat tidur udah bisa loncat ke lantai tanpa pegangan). Beberapa kali mama sempat merekam dengan kamera gimana riangnya Surya bermain di kamar tidur entah loncat-loncat atau berlarian (sambil menirukan mama berhitung, hehe)

22nd Month of Surya

Surabaya, 17 Jun 2008 Pk 23.00

Gak terasa Surya sudah hampir menginjak usia 2 tahun (kurang 2 bln lagi), berbagai kepandaian dan kenakalan sudah ditunjukkannya :)

Seperti yang terlihat difoto ini, Surya suka loncat-loncat di tempat tidur sambil menjatuhkan badannya.... belum lagi teriak-teriak au, ua, iga = "satu dua tiga gitu maksudnya"

Perbendaharaan kata Surya udah bertambah terus.... dia udah bisa menyebutkan beberapa nama transportasi yang dia lihat di jalan walaupun bicaranya belum jelas banget (yg lucu kalau bilang air mancur adalah ai...ancur pas kita melewati air mancur). Walaupun gak jelas tapi sebagian besar kita bisa menangkap artinya karena dia bicara sambil menunjuk obyek bendanya dan banyak betulnya. Surya juga udah mulai menulis walaupun megang pena/pensil nya belum proper.... at least dia mo belajar dan menyuruh kita menuntun dia menulis. Kalau mama menulis angka, Surya bisa ngikuti belakang nya spt, tu, ua, iga, pat, ima, nam, ujuh, apan, ilan, puluh, atau pas kita nuliskan huruf, Surya juga bisa baca, huruf yg paling disenangi adalah A, B dan S. Dia bisa membedakan tulisan BIS dan JAZZ. Memori Surya emang sangat tajam, bukti yang lain pas mama ngobrol ama teman di handphone (di mobil) dan ngomong kalau antri kayak di dokter --> si Surya langsung teriak moh moh, dikirain saat itu kita mo ke dokter, hihi padahal cuman cerita-cerita ama teman mama nak.

Tiap pagi Surya sekarang udah mau gosok gigi walaupun sikatnya masih dihisap-hisap. Untuk sementara Surya belum pakai pasta gigi dan menggunakan air matang, abisnya belum mengerti, hehe.... Gigi Surya dah tumbuh semua walaupun kurang 1 atau 2 buah di bagian geraham.

Makanan favoritnya cuman kacang & krupuk. Udah 2 minggu ini Surya susah banget makannya, diemut terus sampai selesainya 2 jam an .... padahal udah dibujuk, diputarin film & dikasih krupuk. Papa dan mama sampai bingung melihatnya, apa karena transisi dari bubur ke nasi sehingga Surya butuh waktu yang lebih lama untuk mengunyah. Kapan besarnya kalau Surya gak mau makan, masak cuman minum susu terus.

Film favoritnya sekarang gajah & bebek (alias Pocoyo). Teletubbies masih suka walaupun sering kita selang seling biar Surya tidak bosen, masak tiap hari sukanya nonton "Nemo - ikan".

Oh ya hari Sabtu tgl 14 Juni mama ajak Surya utk mengikuti fingerprint test/test sidik jari untuk mengetahui potensi, bakat, kelebihan dan kekurangan Surya sejak dini. Hasilnya 4 minggu kemudian..... Semoga Surya tidak ada kekurangan / normal-normal saja hasilnya.

Utk flash card, sementara mama istirahatkan dulu karena 3 minggu terakhir ini Surya ngikut mama jalan-jalan tiap Sabtu & Minggu. Kebetulan ii Lisa akan menikah tgl 06 Jul 08 dan papa sibuk cari-cari rumah. Jadi kalau Sabtu ikut mama cari baju atau test finger print, sedangkan hari Minggu jalan-jalan ama papa sambil lihat-lihat rumah. Doakan segera ada yang cocok ya, biar Surya tidak tinggal di ruko lagi..... Tadi kita sempat lihat di Satelit Indah, sepertinya cocok karena harganya juga gak tinggi dan halamannya cukup luas. Kita tunggu aja konfirmasi dari papa, abisnya papa masih mikir-mikir lagi karena struktur rumah tsb katanya kurang bagus/kurang cocok. Rencana hari Minggu kita akan lihat lagi.

Sementara ini dulu yang bisa mama update buat Surya, maafin mama kalau akhir-akhir ini sangat sibuk sampai tidak sempet ajarkan Surya membaca lagi. Banyak jalan-jalannya sehingga sampai rumah Surya udah capek dan bubuk, hehe.

GBU !

Beautiful Story - Everyday is blessing from God

She jumped up as soon as she saw the surgeon come out of the operating room.
She said: 'How is my little boy ? Is he going to be all right ? When can I see him ?'

The surgeon said, 'I'm sorry. We did all we could, but your boy didn't make it.'

Sally said, 'Why do little children get cancer ? Doesn't God care any more ? Where were you, God, when my son needed you ?'

The surgeon asked, 'Would you like some time alone with your son ? One of the nurses will be out in a few minutes, before he's transported to the university.'

Sally asked the nurse to stay with her while she said good bye to son. She ran her fingers lovingly through hi s thick red curly hair.

'Would you like a lock of his hair ?' the nurse asked. Sally nodded yes. The nurse cut a lock of the boy's hair, put it in a plastic bag and handed it to Sally.

The mother said, 'It was Jimmy's idea to donate his body to the university for study. He said it might help somebody else. 'I said no at first, but Jimmy said, 'Mom, I won't be using it after I die. Maybe it will help some other little boy spend one more day with his Mom.' She went on, 'My Jimmy had a heart of gold. Always thinking of someone else. Always wanting to help others if he could.'

Sally walked out of Children's Mercy Hospital for the last time, after spending most of the last six months there. She put the bag with Jimmy's belongings on the seat beside her in the car.

The drive home was difficult. It was even harder to enter the empty house. She carried Jimmy's belongings, and the plastic bag with the lock of his hair to her son's room.

She started placing the model cars and other personal things back in his room exactly where he had always kept them.

She laid down across his bed and, hugging his pillow, cried herself to sleep. It was around midnight when Sally awoke. Laying beside her on the bed was a folded letter.

The letter said :
'Dear Mom, I know you're going to miss me; but don't think that I will ever forget you, or stop loving you, just 'cause I'm not around to say 'I Love You' . I will always love you, Mom, even more with each day. Someday we will see each other again. Until then, if you want to adopt a little boy so you won't be so lonely, that's okay with me. He can have my room and old stuff to play with. But, if you decide to get a girl instead, she probably wouldn't like the same things us boys do. You'll have to buy her dolls and stuff girls like, you know.

Don't be sad thinking about me. This really is a neat place. Grandma and Grandpa met me as soon as I got here and showed me around some, but it will take a long time to see everything. The angels are so cool. I love to watch them fly. And, you know what? Jesus doesn't look like any of his pictures. Yet, when I saw Him, I knew it was Him.

Jesus himself took me to see GOD ! And guess what, Mom ? I got to sit on God's knee and talk to Him, like I was somebody important. That's when I told Him that I wanted to write you a letter, to tell you good bye and everything. But I already knew that wasn't al lowed. Well, you know what Mom ? God handed me some paper and His own personal pen to write you this letter. I think Gabriel is the name of the angel who is going to drop this letter off to you. God said for me to give you the answer to one of the questions you asked Him 'Where was He when I needed him ?'

'God said He was in the same place with me, as when His son Jesus was on the cross. He was right there, as He always is with all His children. Oh, by the way, Mom, no one else can see what I've written except you. To everyone else this is just a blank piece of paper. Isn't that cool ? I have to give God His pen back now. He needs it to write some more names in the Book of Life. Tonight I get to sit at the table with Jesus for supper. I'm sure the food will be great.

Oh, I almost forgot to tell you. I don't hurt anymore. The cancer is all gone. I'm glad because I couldn't stand that pain anymore and God couldn't stand to see me hurt so much, either. That's when He sent The Angel of Mercy to come get me. The Angel said I was a Special Delivery ! How about that ?

Signed with Love from God, Jesus & Me.

(Let's see Satan stop this one.) Take 60 seconds and repos t this, within the hour, you will have caused a multitude of believers to pray to God for each other. Then sit back and feel the Holy Spirit work in your life for doing what you know God loves 'When you're down to nothing, God is up to something.'

Sejauh apakah aku percaya padaNya?

Pertanyaannya simpel.

Sejauh apakah aku percaya kepadaNya?

Sejak kecil, aku sudah belajar tentang Dia. Hingga dewasa pun masih.

Sejak kecil, aku sudah tahu tentang Dia.Tentang anakNya, firman-firmanNya.
Tapi, sejauh apa aku mengenal Dia?

Aku berkata, "Aku percaya padaNya"
Tapi sejauh apa aku percaya padaNya?

Apakah hanya sejauh DOA yang dikabulkan?
Atau hanya sejauh mukjizat2 kesembuhan dan pemulihan?

Apakah aku percaya padaNya hanya jika aku disembuhkan?
Apakah aku percaya padaNya hanya jika doa2ku dikabulkanNya?

Saat hidup terasa damai, bahagia dan menyenangkan, Aku percaya Dia. Aku yakin bahwa Dia mencintaiku.

Tapi saat hidup goncang dan putus ASA. Apakah aku masih percaya Dia mencintaiku?
Apakah aku masih percaya semua janji-janjiNya?

Apakah imanku hanya secetek mangkok?
Atau sedalam alam semesta seperti Abraham?

Saat DOA doaku tidak dikabulkan,
Saat hidup terus dan terus makin sulit dan terpuruk,
Masihkah aku percaya pada kuasaNya?

Saat aku melakukan pelayanan dimana mana,
Saat aku berbuat baik kepada siapapun,
Namun terus mendapatkan kegagalan demi kegagalan, luka demi luka,
Masihkah aku bisa memahami rencanaNya?

Sering disaat aku terpuruk,
Sebuah pertanyaan terlontar,"Bapa, apakah Kau sungguh mengasihiku?

Apakah benar semua ini adalah rencanaMu?"
Sebuah keraguan terus menghujam, hingga sebuah "kerikil" dariNya datang menyadarkanku.

Bahwa tak seharusnya aku meragukan Dia, SEDIKITPUN!
Walau segala sesuatu tampak mustahil,
Walau segala sesuatu tampak tidak ada jalan keluar,
Tak seharusnya aku meragukan Tuhanku, SEDIKITPUN!

Bapa, terima kasih untuk segala sesuatunya.
Ajariku 'tuk mengerti semua rencanaMu,
Dalam keberhasilan ataupun kegagalanku.
Ajariku tuk selalu dan selalu mempercayai Mu,
Tanpa keraguan SEDIKITPUN.

Terima kasih Bapa untuk semuanya.
Bahwa segala sesuatu yg terjadi dalam hidupku,
adalah rencanaNya yang sempurna dan tak bercacat sedikitpun.


I asked God to take away my pride and God said "No",
He said it was not for Him to take away, but for me to give up.

I asked God to grant me patience. And God said "No".
He said patience is a by product of tribulations. It isn't granted, it is earned.

I asked God to give me happiness and God said "No",
He said He gives me blessings, happiness is up to me.

I asked God to spare me pain and God said "No",
He said suffering draws me apart from worldly cares and brings me closer to Him.

I asked God to make my spirit grow and God said "No",
He said I must grow on my own. But He will prune me to make me fruitful.

I asked for all things that I might enjoy life and God said "No"
He said He will give me life, that I may enjoy all things.

I asked God to help me love others as much as He loves me and God said finally you have the idea!.

FILSAFAT BUAH


1. Jadilah jagung, jangan jambu monyet.
Jagung membungkus bijinya yang banyak, sedangkan jambu monyet memamerkan bijinya yang cuma satu-satunya.
Artinya : Jangan suka pamer

2. Jadilah pohon pisang.
Pohon pisang kalau berbuah hanya sekali, lalu mati.
Artinya : Kesetiaan dalam pernikahan.

3. Jadilah duren, jangan kedondong.
Walaupun luarnya penuh kulit yang tajam, tetapi dalamnya lembut dan manis. Hmmm, beda dengan kedondong, luarnya mulus, rasanya agak asem dan di dalamnya ada biji yang berduri.
Artinya : Don't Judge a Book by The Cover.. (jangan menilai orang dari luarnya saja).

4. Jadilah bengkoang.
Walaupun hidup dalam kompos sampah, tetapi umbinya isinya putih bersih.
Artinya : Jagalah hati jangan kau nodai.

5. Jadilah tandan pete (petai), bukan tandan rambutan.
Tandan pete membagi makanan sama rata ke biji petenya, semua seimbang, tidak seperti rambutan.. ada yang kecil ada yang gede.
Artinya : Selalu adil dalam bersikap.

6. Jadilah cabe
Makin tua makin pedas.
Artinya : Makin tua makin bijaksana.

7. Jadilah buah manggis
Bisa ditebak isinya dari pantat buahnya.
Artinya : Jangan Munafik

8. Jadilah buah nangka
Selain buahnya, nangka memberi getah kepada penjual atau yg memakannya.
Artinya : Berikan kesan kepada semua orang (tentunya yg baik).

Ketika papa mama sudah tua


Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula.
Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku.
Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu,ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.
Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.

Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur.
Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku. Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi?
Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tehnologi dan hal-hal baru, jangan mengejekku. Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap "mengapa" darimu.
Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku. Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.

Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat. Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.
Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka. Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai belajar menjalani kehidupan.
Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku.

Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur, dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu.

Hero - Enrique Iglesias

Let me be your hero,

Would you dance,
If I asked you to dance?
Would you run,
And never look back?
Would you cry,
If you saw me crying?
And would you save my soul, tonight?
Would you tremble,
If I touched your lips?
Would you laugh?
Oh please tell me this.
Now would you die,
For the one you love?
Hold me in your arms, tonight.

I can be your hero, baby.
I can kiss away the pain.
I will stand by you forever.
You can take my breath away.

Would you swear,
That you'll always be mine?
Or would you lie?
Would you run and hide?
Am I in too deep?
Have I lost my mind?
I don't care...
You're here, tonight.

I can be your hero, baby.
I can kiss away the pain.
I will stand by you forever.
You can take my breath away.
Oh, I just wanted to hold you.
I just wanted to hold you.
Oh yeah. Am I in too deep?
Have I lost my mind?
Well I don't care...
You're here, tonight.
I can be your hero, baby.
I can kiss away the pain oh yeah
I will stand by you forever.
You can take my breath away.

I can be your hero, baby.
I can kiss away the pain.
And I will stand by you, forever.
You can take my breath away.

You can take my breath away.

I can be your hero.

Hati Seorang Ayah

[TheMOONLIGHT] Hati Seorang Ayah...................
(Lebih keren lagi jika bacanya sambil mendengarkan lagu HERO nya Enrique Iglesias)

Suatu ketika seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut dengan badannya yang mulai membungkuk.

"Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawab Ayahnya tapi anak wanita itu berguman " Aku tidak mengerti.

"Karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung penuh rasa penasaran, Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu dan menepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang laki-laki."

Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah bingung. Karena penasaran, anak wanita itu bertanya kepada Ibunya "Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut dan badannya kian hari kian terbungkuk sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"

"Anakku, jika seorang laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarga memang akan demikian." hanya itu jawaban sang Bunda.

Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran. Hingga pada suatu malam anak wanita itu bermimpi, didalam mimpinya itu dia mendengar suara yang sangat lembut dengan kata-kata yang terdengar sangat jelas, ternyata suara itu adalah suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban atas rasa penasarannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "

"Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat untuk melindungi seluruh keluarganya. "

"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali IA mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "

"Kuberikan Keperkasaan & Mental Baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu IA ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."

"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "

"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."

"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa istri yang baik adalah istri yang setia terhadap suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, Walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "

"Ku-berikan kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai yang penyangga, agar dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki"

Terbangun anak wanita itu, segera dia berlutut & berdoa bersyukur atas jawaban yang selama ini di-tunggu2-nya kemudian dihampirinya kamar Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu memeluk dan mencium Ayahnya. " AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."

Dunia ini memiliki banyak keajaiban atas segala ciptaan Tuhan yang begitu agung tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan seorang Ayah........

With Love.

- Teruntuk para Ayah jika engkau mencintai Ayah mu kirimkanlah cerita ini kepada orang lain, agar seluruh orang didunia ini dapat mencintai dan menyayangi Ayah.
- Berbahagialah bagi mereka yang masih memiliki Ayah lakukanlah yang terbaik baginya.
- Berbahagialah yang merasa sebagai ayah lakukanlah yang terbaik untuk keluargamu.

Wise Article about appreciating anyone in your lives

After 21 years of marriage, my wife wanted me to take another woman out to dinner and a movie. She said, 'I love you, but I know this other woman loves you and would Love to spend some time with you.'

The other woman that my wife wanted me to visit was my Mother, who has been a widow for 19 years, but the demands of my work and my three children had made it possible to visit her only occasionally.

That night I called to invite her to go out for dinner and a movie. 'What's wrong, are you well,' she asked? My mother is the type of woman who suspects that a late night call or a surprise invitation is a sign of bad news.

'I thought that it would be pleasant to spend some time with you,' I responded 'just the two of us.' She thought about it for a moment, and then said, 'I would like that very much.'

That Friday after work, as I drove over to pick her up I was a bit nervous. When I arrived at her house, I noticed that she, too, seemed to be nervous about our date. She waited in the door with her coat on. She had curled her hair and was wearing the dress that she had worn to celebrate her last wedding anniversary. She smiled from a face that was as radiant as an angel's. 'I told my friends that I was going to go out with my son, and they were impressed,' she said, as she got into the car. 'They can't wait to hear about our meeting.'

We went to a restaurant that, although not elegant, was very nice and cozy. My mother took my arm as if she were the First Lady.

After we sat down, I had to read the menu. Her eyes could only read large print. Half-way through the entrees, I lifted my eyes and saw Mother sitting there staring at me. A nostalgic smile was on her lips.

'It was I who used to have to read the menu when you were small,' she said. 'Then it's time that you relax and let me return the favor,' I responded. During the dinner , we had an agreeable conversation nothing extraordinary but catching up on recent events of each other's life. We talked so much that we missed the movie. As we arrived at her house later, she said, 'I'll go out with you again, but only if you let me invite you.' I agreed.

'How was your dinner date?' asked my wife when I got home. 'Very nice, much more so than I could have imagined,' I answered.

A few days later, my mother died of a massive heart attack. It happened so suddenly that I didn't have a chance to do anything for her.

Sometime later, I received an envelope with a copy of a restaurant receipt from the same place Mother and I had dined.

An attached note said: 'I paid this bill in advance. I wasn't sure that I could be there; but, nevertheless, I paid for two plates - one for you and the other for your wife. You will never know what that night meant for me.

'I love you, son'

At that moment, I understood the importance of saying in time: 'I love YOU' and to give our loved ones the time that they deserve. Nothing in life is more important than your family.

Give them the time they deserve, because these things cannot be put off till some 'other' time.

Somebody said it takes about six weeks to get back to normal after you've had a baby... somebody doesn't know that once you're a mother, 'normal' is history.

Somebody said you can't love the second child as much as you love the first... somebody doesn't have two or more children.

Somebody said the hardest part of being a mother is labor and delivery.... somebody never watched her 'baby' get on the bus for the first day of kindergarten. .. or at the doorstep whe he headed for military camp.

Somebody said a Mother can stop worrying after her child gets married... somebody doesn't know that marriage adds on more worries for the mother.

Somebody said a mother's job is done when her last child leaves home... somebody never had grandchildren.

Somebody said your mother knows you love her, so you don't need to tell her... somebody isn't a mother.

This isn't just about being a mother; it's about appreciating the people in your lives while you have them... no matter who that person is!

Watch your thoughts, they become words.
Watch your words, they become actions.
Watch your actions, they become habits.
Watch your habits, they become character.
Watch your character, for it becomes...your destiny.

'Be kinder than necessary, for everyone you meet is fighting some kind of battle'.

Video clip perkembangan janin (9 months)

Song of today :



Faye Wong - Eyes on Me