Lilypie Kids birthday PicLilypie Kids birthday Ticker
Google

Welcome Note

This site/blog will tell the world more about my lovely son, named Agus Surya Yoewira or Yoe Wen Yang (his Chinese name). Beside uploading his photos and stories, I will also quote nice, spiritual and touching stories or articles from other resources. Hope this site/blog will be inspiring and useful for other moms in this world.
(Indonesian: Site/blog ini kupersembahkan oentoek putraku terkasih, Agus Surya Yoewira/Wen Yang. Walaupun tidak detail amat, akan selalu kutuliskan perkembangan dia baik melalui tulisan, cerita atau foto-foto. Selain itu ada macam-macam puisi, tantra, kalimat indah dan artikel-artikel yang semoga dapat berguna dan menjadi inspirasi bagi yang membacanya)

MY OATH TO YOU

When you are sad, ………………. I will dry your tears
When you are scared, …………….. I will comfort your fears
When you are worried, …………… I will give you hope
When you are confused, ………….. I will help you cope
And when you are lost, …………… and cant’t see the light, I shall be your beacon….Shining ever so bright.
This is my oath………… I pledge till the end. Why you may ask? ……………… Because you’re my son.


FAMILY = (F)ATHER (A)ND (M)OTHER (I) (L)OVE (Y)OU

Surya's reply :-D

Every love that you've been given to me
will never ever go away
coz your loves are
my spirit .......
my light ........
my destination ......
my guide ...........
and
my everything......

LOVE YOU, MOMMY.... !!!

Surya's Slide Show! (new born until 2 years old)

The Devil & The Duck

There was a little boy visiting his grandparents on their farm.
(ada seorang anak laki2 mengunjungi kakek nenek nya di pertaniannya)


He was given a slingshot to play with out in the woods..
(dia diberikan senapan u/bermain diluar dengan kayu2)

He practiced in the woods; but he could never hit the target.
(dia berlatih menggunakan kayu, tapi dia engga bisa mengenai sasaran)

Getting a little discouraged, he headed back for dinner.
(dia putus asa, dan dia berbalik untuk makan malem)

As he was walking back he saw Grandma's pet duck.
(sewaktu dia sedang berjalan kebelakang, dia melihat bebek peliharaan
nenek)

Just out of impulse, he let the slingshot fly, hit the duck square in
the head and killed it. He was shocked and grieved!
(secara reflek, dia menggunakan katapel tsb dan memukul bebek tepat di
kepala dan mati. dia sangat kaget dan tercengang)


In a panic, he hid the dead duck in the wood pile; only to see his
Sister watching! Sally had seen it all, but she said nothing.
(didlm kepanikan, dia menyembunyikan bangkai bebek di lubang kayu dan
saudara perempuannya melihatnya! Sally melihat semuanya, tapi dia tdk
mengatakan apa2..)


After lunch the next day Grandma said, 'Sally, let's wash the dishes'
(setelah mkn siang, esoknya nenek berkata, Sally,tolong cucikan piring)

But Sally said, 'Grandma, Johnny told me he wanted to help in the
kitchen.'
(tapi Sally berkata, nenek Jonny bilang dia ingin membantu di dapur)

Then she whispered to him, "Remember the duck?'
(kemudian dia berbisik kepadanya, inget bebek itu?)

So Johnny did the dishes.
(jadi, jonny yang mencuci piring)

Later that day, Grandpa asked if the children wanted to go fishing and
Grandma said, 'I'm sorry but I need Sally to help make supper.'
(hari berikutnya, kakek menyuruh apakah kalian mau memancing, dan nenek
berkata, wah sayang sekali tapi Sally hrs membantuku membuat sarapan
malam)

Sally just smiled and said, 'well that's all right because Johnny told
me he wanted to help?
(Sally hanya tersenyum, hm...tidak apa2 karena Jonny bilang akan
membantu nenek)


She whispered again, 'Remember the duck?' So Sally went fishing and
Johnny stayed to help.
(dia berbisik kembali, Inget bebek itu?? jadi Sally pergi memancing dan
Johnny tinggal untuk membantu nenek)


After several days of Johnny doing both his chores and Sally's; he
Finally couldn't stand it any longer.
(setelah bbrp hari Johny dikerjain Sally, akhirnya engga tahan lagi)

He came to Grandma and confessed that he had killed the duck.
(dia datang kepada nenek dan mengaku bhw dia telah membunuh bebek nya)

Grandma knelt down, gave him a hug and said, 'Sweetheart, I know. You
see, I was standing at the window and I saw the whole thing, but
because I love you, I forgave you. I was just wondering how long you
would let Sally make a slave of you.'

(nenek berlutut, dan memeluknya dan berkata, SAYANG, NENEK TAHU, KAMU
TAHU, NENEK SEDANG BERDIRI DEKAT JENDELA DAN NENEK MELIHAT SEMUANYA,
TAPI KARENA NENEK MENGASIHI KAMU, NENEK MEMAAFKAN KAMU. NENEK BERHARAP BERAPA LAMA KAMU AKAN MEMBIARKAN SALLY MEMPERBUDAK KAMU)


Thought for the day and every day thereafter:
Whatever is in your past, whatever you have done....? And the devil
keeps throwing it up in your face (lying, cheating, debt, fear, bad
habits, hatred, anger, bitterness, etc.)...whatever it is....You need
to know that: God was standing at the window and He saw the whole thing..
(apapun yg terjadi di masa lalu, apapun yg kamu lakukan..iblis
memperlihatkan kembali kepada kita, kebohongan, ketakutan, hutang,
amarah, kepahitan, kebiasaan buruk dll..) apapun itu...KAMU PERLU TAHU
BAHWA...TUHAN SEDANG BERADA DI JENDELA DAN DIA MELIHAT SEMUANYA...)


He has seen your whole life... He wants you to know that He loves you
and that you are forgiven. He's just wondering how long you will let
the devil make a slave of you.
(DIA sedang melihat semua hidup kamu. DIA ingin kamu mengetahui bhw IA
mengasihimu dan kamu telah diampuni. DIA hanya berharap berapa lama
kamu akan membiarkan iblis memperbudak kamu)

The great thing about God is that when you ask for forgiveness;
(Hal yang terbesar tentang TUHAN adalah ketika kamu meminta pengampunan)

He not only forgives you, but He forgets.
Dia tdk hanya mengampuni kamu, tapi dia melupakan..

It is by God's grace and mercy that we are saved.
Go ahead and make the difference in someone's life today.
Share this with a friend and always remember:
God is at the window!

When Jesus died on the cross; he was thinking of you!

GBU all !

KUALITAS SEBUAH PENSIL

Seorang cucu bertanya kepada neneknya yang sedang menulis dengan mempergunakan pensil.

Sang cucu bertanya : "Nenek lagi menulis tentang aku ya atau tentang pengalaman kita ?"

Mendengar pertanyaan cucunya, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya,"Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai.""Nenek berharap kamu bisa seperti pensil ini ketika kamu besar nanti" ujar sang nenek.

Mendengar jawaban itu, si cucu kemudian melihat pensil yang dipakai neneknya dan bertanya kembali kepada si nenek karena dia tidak melihat ada yang istimewa dari pensil yang dipakai neneknya."Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya dan tidak ada yang istimewa." ujar si cucu.

Si nenek kemudian menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini."

"Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa kamu contoh untuk membuat hidupmu selalu bahagia kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu didalam hidupmu."

Si nenek kemudian menjelaskan ke - 5 kualitas dari sebuah pensil.

"Kualitas pertama, pensil mengajarkan kamu bahwa kamu bisa berbuat hal-hal yang hebat dalam hidupmu. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, dia tidak bisa bergerak dan menghasilkan karya dengan sendirinya. Kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang memegang dan selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya".

"Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadangkala harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita...Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan dalam bentuk pergumulan untuk menajamkan serta membuatmu terus bertumbuh sehingga menghasilkan kualitas yang lebih bagus karena proses tersebut akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".

"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus untuk memperbaiki yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantumu menjadi lebih baik dan tetap berada pada jalan yang benar".>

"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan bagian dalamnya yaitu arang yang ada didalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, jagalah selalu hatimu, karena dari dalam hatimu akan terpancar kualitas kehidupanmu.

"Kualitas kelima, sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan tanda, entah itu baik atau jahat. Oleh karena itu selalulah berhati-hati dan menjaga semua tindakan yang kamu lakukan".

Sumber: Anonymous

"20 tahun dari sekarang, anda akan lebih kecewa terhadap hal-hal yang tidak anda lakukan, daripada hal-hal yang telah anda lakukan !! ""Angkatlah jangkar, Berlayarlah dari pelabuhan rasa aman. "Songsonglah Angin Perubahan, Jelajahi Kesempatan, Impikan Keberhasilan, Wujudkan Harapan, Temukan ...! "PILIH MENJADI PEMENANG (Winner) !!" ---- Mark Twain -----

Stop Using Autism on our daily jokes

From FB Women Community

(PLEASE READ & FORWARD, this is very IMPORTANT for those of you who has few knowledge about Autism)

Siang itu aku sibuk membaca buku resep makanan khusus untuk anak autistik. Ya, Anakku memang tidak bisa makan sembarang makanan. Salah-salah… anakku bisa berputar-putar seperti gasing jika ada zat dalam makananya yang tidak cocok untuk dikonsumsi oleh anakku.

Ditangan sebelah kiri, ada buku Food diary anakku… yang aku tulis sejak pertama kali dia kuperkenalkan pada makanan padat… berisi apa saja yang dia cocok untuk tubuhnya,… reaksi alergynya dan mana saja makanan yang tidak cocok dan menyebabkan dia overwhelmed. Kebayang gak?…

Diusia 4 bulan misalnya, kuberikan jeruk bayi pada anakku,… Eh, gak lama kemudian dia muntah dan seluruh tubuhnya seperti dipenuhi… ULAT BULU… hiiii…Pernah aku beri dia tomat. Tapi kemudian, berhari-hari dia diare dan uring-uringan. Kuberi dia susu instant,… anakku malah jingkrak2, Mengepak-ngepakkan tangannya, persis seperti orang gila!!! Dia berputar-putar tanpa merasa lelah,… dan kemudian mengamuk ketika tidak mengerti bagaimana cara mengendalikan tubuhnya yang tidak mau diam.

Ahhh, sudahlah… life must go on anyway. Kulirik sekali lagi food diarynya… hmm, hari ini aku harus mencoba memberinya 5ml putih telur tanpa kuningnya, karena 7 hari yg lalu, dia sudah sedikit kebal ketika kukenalkan pada telur ayam ini.Baru saja hendak memasak, tiba2 kudengar jeritannya… Kucari anakku, tapi tidak kutemukan.

Aku keruang setrika… dan disana kutemukan anakku sedang nangkring diatas lemari, dengan setrika panas yang baru saja dicabut oleh BS-nya karena kupanggil untuk membantuku memasak. Setrika panas ini masih nempel diatas punggung tangan kirinya.!!!
Oh… My… God!!! *panik*

Dari punggung tangannya mengepul asap. Bau daging panggang begitu segar menempel dihidungku. Kuangkat setrika itu dari tangannya… dan, aduh Tuhan, aku tidak kuat melihatnya. Sebagian dagingnya menempel dibalik gosokan panas itu… :(( :(( :(( AAAAAARRRRGGGHHHH…

Sumpah kalau saja ini bukan anakku,… Aku pasti sudah mati berdiri karena ketakutan… Melihat daging dari punggung tangannya, yang menempel pada setrika itu… itu sudah berubah menjadi putih kekuningan… Dan luka di tangannya… juga sudah berubah menjadi putih seperti daging ayam matang :((

Aku menjerit sekencang-kencangnya… Kupanggil Baby sitternya yang tadi aku suruh untuk membantuku didapur… lalu dengan kesetanan, ku kebut mobilku ke UGD Rumah Sakit, untuk dirawat secara intensif. Begitu anakku segera tertangani… tiba2 aku kehilangan seluruh tenagaku. AKU PINGSAN!!!

* * *

Hari itu, lagi-lagi aku sedang mempersiapkan makanannya. Memang, khusus untuk makanannya, aku memutuskan untuk memasak sendiri, karena hanya aku yang tahu berapa gram atau mililiter… porsi makanan yang masih bisa ditoleransi oleh tubuh anakku. Sedang membersihkan kompor yang kecipratan makanan… tiba-tiba, lagi-lagi kudengar bunyi benda jatuh. GEDEBUK!!!…

Buru-buru kucari sumber suara itu, memastikan bahwa itu bukan anakku…Damn. Oh Tuhan… lagi-lagi anakku, dia baru saja terjatuh dan sepertinya kepalanya terantuk pada pinggir tembok, sehingga kepala sobek dan berdarah. Dia masih berusaha berdiri, meskipun sempoyongan…. Dan sambil berjalan, dial menggaruk luka di kepalanya yang bocor… Sementara darahnya terus aja mengucur deras, tepat di belakang otak kecilnya.

Tangannya berlumuran darah… Punggung bajunya pun juga sudah berubah menjadi merah oleh darah. Tapi dia tidak menangis… Dia hanya berjalan sambil menggaruk luka menganga yang ada dibelakang kepalanya. Aku menjeritttt sekuat2nya. Kepalanya kututupi dengan lap kompor yang tadi aku pegang.Tapi itupun gak lama… karena dalam sekejap, lap kompor itu sudah berubah menjadi merah kehitaman. Aku berteriak panik,… “mbak, minta handuk… handuk… CEPATTTT!!!”

Dan lagi2 kukebut mobilku ke rumah sakit, langsung menuju UGD. Disana, dokter yang sudah terbiasa menangani anakku sudah siap menunggu dan segera menjahit kepala anakku.Dia tidak menangis… hanya minta sesuatu yang bulat untuk dia pegang. Dan setelah dijahit dengan 8 (delapan) jahitan… Hatikupun sedikit lega. Seluruh persendianku serasa dicopot dari tubuhku, dan tanpa sadar…Lagi-lagi aku… PINGSAN.

* * *

Terlalu banyak cerita haru dan berurai airmata yang kami harus jalani. Berkali-kali jantung kami harus terpacu 100x lipat manakala mereka melakukan hal-hal yang tanpa mereka sadari mencelakai diri mereka sendiri.

Tapi ini bukan keluhan kok,… karena saya selalu sadar…. Tuhan itu ARSITEK YANG AGUNG. Karyanya tidak pernah gagal. Tidak satupun makluk yang diciptakannya, yang merupakan produk gagal Jadi ketika dia menciptakan seorang bayi yang memiliki kekurangan, dia tidak pernah lupa untuk menitipkan KELEBIHAN pada anak ini.

So, buat semua orang tua, berhentilah mengeluhkan kekurangan anak kita… mari bantu mereka untuk menemukan kelebihan mareka.Anakku memang Autistik, tapi aku bangga setiap kali menceritakan bahwa anakku autis. Aku bangga setiap kali menceritakan bagaimana proses menangis berdarah-darah itu, sudah Tuhan rubah menjadi Senyum sukacita dan bangga yang luar biasa.Selalu ada haru yang menyesakkan dadaku, manakala mendengarkan tangan2 mungilnya menari2 dengan lincah diatas tuts2 piano,… mendengarnya bercakap2 dalam bahasa Inggris,… seolah yang kudegar ini adalah anak bule asli… yang nyasar dalam tubuh putriku.

Namun, dibalik itu… Walaupun bangga… selalu tersisa rasa risih dan tidak nyaman, kalau tidak ingin dibilang tersinggung… manakala mendengar orang-orang bercanda dengan menggunakan kata “Autis”.

Minggu yang lalu sahabat saya menyelenggarakan pesta ultah disebuah resto terkenal, salah satu teman kami, sibuk dengan BB-nya, sehingga teman yang lain menegur begini…“Tuh,… liat tuh sill… autis banget khan dia…? KAYAK ANAK LOE khan?… Loe marahin deh sil… marahin sil… Coba loe terapi dulu nih dia,… biar sembuh kayak anak loe” Dan semua lalu tertawa terbahak-bahak…Saya??? hmmm… Cuma bisa senyum kecut, karena tidak ingin merusak suasana Pesta Ulang Tahun sahabat saya… *doh*

Well, saya tahu mereka hanya bercanda, namun biar bagaimanapun,… Saya sudah merasakan dan tahu betul sulitnya membesarkan anak autistik.

Semoga artikel ini semakin mencerahkan teman-teman mengapa orang sepertinya terlalu over campaign dengan gerakan “Stop Using Autism on our daily jokes” ini. Semoga berkenan.

=Written by A mother of an Authistic Child=SiLLy

Selamat Hari Anak Nasional 2009

Hari anak nasional jatuh pada tanggal 23 Juli 2009...

Hari anak nasional pertama kali dicanangkan pada 23 Juli tahun 1986 oleh Alm. mantan Presiden Soeharto. Pak Harto waktu itu berharap, ini menjadi awal kunci kemajuan bangsa. Karena anak-anak adalah asset pembangunan dimasa depan.


Berbicara tentang Hari Anak Nasional itu sendiri, masih memprihatinkan kita karena banyak sekali anak yang tidak tahu tentang ini jika ditanya. Bahkan mereka lebih hafal hari kartini atau hari ibu, ketimbang hari yang dikhususkan untuk mereka. Bahkan terkadang ada juga diantara kita yang tidak tahu bahwa ada hari khusus untuk anak. Sosialisasi dan perhatian bisa diberikan kepada anak-anak dengan menggelar permainan atau acara-acara khusus, termasuk kepada anak jalanan. Merangkul mereka dalam pendidikan, menjauhkannya dari tindak kekerasan dan juga eksploitasi pekerja anak..

kepedulian pada anak bukan hanya dilakukan pada saat moment ini saja, tapi harus ada hasil yang dapat dinikmati anak-anak itu sendiri. Anak-anak harus mendapatkan kehidupan yang layak bagi perkembangan pisik, mental dan spiritual. Bagi orang tua, coba dengar keinginan-keinginan anak dan coba diberikan/diwujudka n keinginannya. Sehingga anak merasa aman dan nyaman dengan lingkungannya. Mari kita wujudakan keinginan anak-anak Indonesia.


Berikan apa yang bisa anda berikan terhadap anak-anak yang ada dirumah anda, lingkungan, jalanan atau dimana saja. Misalnya; anda beli buku lalu berikan kepada anak-anak disekitar anda, atau luangkan waktu anda untuk menghibur mereka.

Sekecil apapun yang kita lakukan untuk mereka, akan membuat mereka nyaman dan tersenyum bahagia.

Selamat Hari Anak Nasional 2009

How children become bilingual so easily

Unraveling how children become bilingual so easily

By LAURAN NEERGAARD, AP Medical Writer Lauran Neergaard, Ap Medical Writer – Tue Jul 21, 3:08 am ET

WASHINGTON – The best time to learn a foreign language: Between birth and age 7. Missed that window?

New research is showing just how children's brains can become bilingual so easily, findings that scientists hope eventually could help the rest of us learn a new language a bit easier.
"We think the magic that kids apply to this learning situation, some of the principles, can be imported into learning programs for adults," says Dr. Patricia Kuhl of the University of Washington, who is part of an international team now trying to turn those lessons into more teachable technology.

Each language uses a unique set of sounds. Scientists now know babies are born with the ability to distinguish all of them, but that ability starts weakening even before they start talking, by the first birthday.

Kuhl offers an example: Japanese doesn't distinguish between the "L" and "R" sounds of English — "rake" and "lake" would sound the same. Her team proved that a 7-month-old in Tokyo and a 7-month-old in Seattle respond equally well to those different sounds. But by 11 months, the Japanese infant had lost a lot of that ability.

Time out — how do you test a baby? By tracking eye gaze. Make a fun toy appear on one side or the other whenever there's a particular sound. The baby quickly learns to look on that side whenever he or she hears a brand-new but similar sound. Noninvasive brain scans document how the brain is processing and imprinting language.

Mastering your dominant language gets in the way of learning a second, less familiar one, Kuhl's research suggests. The brain tunes out sounds that don't fit.

"You're building a brain architecture that's a perfect fit for Japanese or English or French," whatever is native, Kuhl explains — or, if you're a lucky baby, a brain with two sets of neural circuits dedicated to two languages.

It's remarkable that babies being raised bilingual — by simply speaking to them in two languages — can learn both in the time it takes most babies to learn one. On average, monolingual and bilingual babies start talking around age 1 and can say about 50 words by 18 months.

Italian researchers wondered why there wasn't a delay, and reported this month in the journal Science that being bilingual seems to make the brain more flexible.

The researchers tested 44 12-month-olds to see how they recognized three-syllable patterns — nonsense words, just to test sound learning. Sure enough, gaze-tracking showed the bilingual babies learned two kinds of patterns at the same time — like lo-ba-lo or lo-lo-ba — while the one-language babies learned only one, concluded Agnes Melinda Kovacs of Italy's International School for Advanced Studies.

While new language learning is easiest by age 7, the ability markedly declines after puberty.
"We're seeing the brain as more plastic and ready to create new circuits before than after puberty," Kuhl says. As an adult, "it's a totally different process. You won't learn it in the same way. You won't become (as good as) a native speaker."

Yet a soon-to-be-released survey from the Center for Applied Linguistics, a nonprofit organization that researches language issues, shows U.S. elementary schools cut back on foreign language instruction over the last decade. About a quarter of public elementary schools were teaching foreign languages in 1997, but just 15 percent last year, say preliminary results posted on the center's Web site.

What might help people who missed their childhood window? Baby brains need personal interaction to soak in a new language — TV or CDs alone don't work. So researchers are improving the technology that adults tend to use for language learning, to make it more social and possibly tap brain circuitry that tots would use.

Recall that Japanese "L" and "R" difficulty? Kuhl and scientists at Tokyo Denki University and the University of Minnesota helped develop a computer language program that pictures people speaking in "motherese," the slow exaggeration of sounds that parents use with babies.

Japanese college students who'd had little exposure to spoken English underwent 12 sessions listening to exaggerated "Ls" and "Rs" while watching the computerized instructor's face pronounce English words. Brain scans — a hair dryer-looking device called MEG, for magnetoencephalography — that measure millisecond-by-millisecond activity showed the students could better distinguish between those alien English sounds. And they pronounced them better, too, the team reported in the journal Neuro Image.

"It's our very first, preliminary crude attempt but the gains were phenomenal," says Kuhl.

But she'd rather see parents follow biology and expose youngsters early. If you speak a second language, speak it at home. Or find a play group or caregiver where your child can hear another language regularly.

"You'll be surprised," Kuhl says. "They do seem to pick it up like sponges."
___
EDITOR's NOTE — Lauran Neergaard covers health and medical issues for The Associated Press in Washington.

Foto2 Surya dengan seragam barunya











Surya udah sekolah di Kelompok Bermain TKK "Taman Rini"
Jl. Kepanjen, Surabaya
Tahun Ajaran: 2009-2010
Kelas: KB1/no.urut 6
(1 kelas terdiri dari 18 anak, thn ini dibuka 2 kelas)

Cerita Surya pertama kali sekolah (35 bulan)

Usia Surya sudah hampir 3 tahun (tepatnya 35 bulan) dan sudah mulai masuk sekolah PlayGroup B / Kelompok Bermain...

Dibawah ini adalah cerita Surya pertama kali masuk sekolah... (kebetulan mama ambil cuti ½ hari selama 4 hari berturut turut)

13 Jul:
Jam 5.45 udah dibanguni papa, trus Surya main bentar sambil nunggu sus nyiapin sarapan... Sarapan ama kentang goreng aja, digorengin pangsit yg ada daging babinya tdk mau, cuman makan crispynya aja... Sarapan cepet krn ada snack oring/keju. Abis sarapan, Surya langsung mandi. Syukurlah acara pakai seragam lancar juga, yang lucu pas pakai sepatu & kaos kaki... Papa kudu ngasih contoh dengan kaki papa sendiri, sampai kita semua tertawa krn papa tdk pernah pakai sepatu & kaos kaki kecuali ke pesta. Pk. 6.45 Surya dah ganteng dg seragam barunya...

Pk. 07.10 kita udah tiba di sekolah TKK Taman Rini. Para guru udah berjajar rapi menyambut para murid dengan menyapa & bersalaman, eh giliran Surya yg disapa malah takut2, kasian Surya tdk terbiasa bertemu dg org asing, kita bujuki mau liat ikan baru berani masuk ke halaman sekolah. Setelah melihat2 ikan, Surya langsung mencari kelasnya KB1. Surya antusias banget krn banyak mainan di dlm kelas, di kelas udah disapa bu guru-Miss Filo. Diajak salaman tetap blm mau, hehe.... Gak lama Pk. 7.30 bel berbunyi tanda kelas akan dimulai, Miss Filo mulai minta ke anak2 utk mengembalikan mainan biar meja kosong, ada beberapa anak yg msh megang mainan, termsk Surya. Saat Miss Filo minta mainan tsb (bis + truk), Surya memarahinya dg geraman, haha Surya masih blm puas bermain. Miss Filo minta mainan tsb krn waktu berdoa akan dimulai. Stlh berdoa, Miss Filo mengajak anak2 buat barisan utk bermain & bernyanyi naik kereta api & abang becak... Surya gak mau maju sama sekali malah asyik bermain mobil2an :) Krn hari pertama masuk, para ortu/pengantar blh mendampingi di dlm kelas, ada yg masih minta gendong, nangis, tdk mau pakai seragam, bergelanyut di tangan mamanya, lucu2 sih tingkah pola mereka.

Stlh anak2 diminta duduk kembali, Miss Filo & Dita memperkenalkan diri, anak2 juga diminta memperkenalkan diri, krn msh blm mengerti Miss Filo yg memanggil nama murid satu persatu. Stlh selesai, Bu Filo bercerita dg boneka di jari tangannya, Surya mendengarkan dengan seksama... Pk. 08.30 anak2 diajak cuci tangan krn waktu makan bersama akan dimulai, Surya senang sekali main air, stlh itu Surya duduk sambil menikmati susu di botolnya. Teman2 Surya tdk ada yg minum susu, hehe... Beberapa anak dah pintar maem sendiri, ada yg maem mie, nasi, roti atau snack lainnya; tapi ada juga yg masih disuapi. Pk 09.00 kelas akan diakhiri, anak2 diminta maju ke dpn utk ambil hadiah.

Pulang sekolah Surya tdk mau turun di rmh Praban, akhirnya Surya ikut antar mama ke T4 kerja di Rungkut. Eh pas mama turun, Surya nangis, gak lama tertidur di mbl, krn hari ini bangun lbh pagi dr biasanya.

Hari pertama termasuk sukses, smoga bsk dst juga tdk ada kendala, hehe... Akhirnya Surya udah masuk sekolah lo... Papa mama excited menemani Surya masuk kelas, abisnya kita udah kuatir Surya gak mau sekolah. Di sekolah Surya dipanggil dengan nama rumah yaitu Wen Yang karena tidak terbiasa dipanggil Surya :)

14 Jul: Hari Kedua Surya sekolah
Dibangunin agak telat 15 menit krn hr sebelumnya berjalan lancar, kasian Surya masih ngantuk2. Acara sarapan, mandi + pakai seragam termasuk lancar. Sampai di sekolah agak pagian dr hari seblmnya krn kita tdk mampir Praban utk naruh brg. Kali ini papa maksudnya gak perlu turun tp ternyata Surya gak mau, Surya nangis minta papa juga nemani masuk. Stlh masuk gerbang, Surya lgsg msk kelas, gak mau disuruh bermain dulu di luar/playground. Kali ini Surya agak rewel, dikit2 keluar cari mama :) tapi pas satu jam di kelas/saat cuci tangan sblm break dimulai, Surya mau ikut Miss Filo, sampai maem snack disuapin Miss Filo. Mama cuman perhatikan dari luar. Pas pulang pun Surya ngikuti Miss Filo, lumayan udah berani & mau toast. Diminta salaman belum mau. Kita gak memaksa krn maklum utk masa adaptasi di minggu pertama ini. Surya nangis pas diantar ke rmh bobo di Praban, sementara papa kudu ngantar mama ke tempat kerja (Surya pasti ngira papa mama mau jalan2 kok tidak ngajak Surya, hehe)

15 Jul:
Hari ke3 Surya udah terbiasa tapi pas disapa para guru yang menyambut di gerbang sekolah tetap malu2, padahal ada teman Surya yg udah berani bersalaman dengan guru2 tsb. Papa masih ngantar Surya masuk ke kelas bersama mama, tdk mau ditinggal papa pulang. Stlh Surya msk kelas & bermain baru lupa dan mau ditinggal papa & mama. Jadi Surya hanya ditemani sus, sesekali ditunggu di luar. Surya udah agak berani, pas acara membasuh tangan sblm break makan bersama Surya udah berani baris mengikuti Miss Filo ke tempat cuci tangan di luar kelas. Setelah itu Surya makan roti dan susu. Menurut Sus, pas minum susu sempat keluar kelas mencari2, mama sengaja tdk menampakkan diri, mama duduk2 di playground di halaman sekolah. Pk 08.55 kelas dah selesai, Surya mau baris sendiri mengikuti Miss Filo, stlh itu mau salaman & toast dengan 2 org guru kelasnya. Hari ini Surya tdk nangis waktu mama pamit mau ke T4 kerja, kasian kamu nak... Mungkin kesepian ya krn di rmh bobo udah tdk ada cece Siu Cin.

16 Jul: Hari ini spt biasanya mama masih ngantar Surya ke sekolah tetapi mama coba tidak ngantar ke kelas karena hari ini mama terakhir ambil cuti. Mama sebenarnya gak tega tapi harus dipaksain utk melatih Surya mandiri, Surya lari ke kelas ditemani Sus, Surya udah hafal kelas nya yg mana, hehe pinter deh kamu. Sus juga coba nunggu di luar pas bel tanda masuk. Surya sempat keluar kelas cari Sus karena minta diambilin mainan.

17 Jul: mama udah tidak ambil cuti lagi jadi Surya hari ini ditemani oleh papa dan sus aja. Kata papa Surya pinter kok di sekolah, tidak nangis; tapi hari ini sempat keluar kelas 2 kali karena minta diambilin mainan :) Udah berani maju saat baris di depan dan memberikan sumbangan utk anak miskin Surya juga bawa uang maju ke depan utk dimasukkan ke dalam kotak. Selasa & Jumat Surya kudu menyisihkan uang jajan utk disumbangkan ke teman2 Surya yang tidak mampu. Menurut mama, memberikan sumbangan ini bagus sekali diajarkan ke anak2 sejak dini biar anak2 memiliki rasa berbagi dan sosial empati terhadap sesama...

Di sekolah lancar, tapi pas bangun tidur Surya agak rewel, mungkin masih ngantuk... Jadi pas dibanguni nangis, hehe… Acara sarapan & mandi lancar walaupun sarapan nasi cuman dikit. Hari ini Surya pakai baju olah raga dan sepatu putih... Mama gak sempet foto Surya dengan baju olah raga krn berangkat duluan ikut antar jemput Pk 06.30. Pas mama berangkat, Surya baru mandi; kapan deh mama foto in ya....

Sekaligus mama update perkembangan Surya di usia mendekati 3 thn (kurang sebulan aja)

Surya sekarang dah pinter menggambar/corat coret dengan crayon, suka buat lingkaran trus diwarnai, kalo ditanyai katanya gambar omen/permen :) selain coret2, Surya udah bisa menulis angka 1 dan 2, 3 sebenarnya udah bisa tp blm sempurna, jadi garis tengah nya kurang kuat/jelas dan agak doyong gitu, 3 nya blm berdiri tegak, hehe.

Tgl 16 malam kita dikejutkan Surya menyanyi walaupun cuman bagian akhir dari tiap kalimat, api tut tut tut, ..... Urut (turut), andung (Bandung) ... Abaya (Surabaya)... Uma.... (Percuma), aik (naik), trus dia bilang hore... Udah... Di kelas sehabis doa pembuka, anak2 diajak baris membentuk kereta api sambil menyanyi naik kereta api makanya Surya niru. Sayang sekali di kelas Surya blm berani nyanyi, dia hanya ngawasi/memperhatikan aja.

Lagu sblmnya yg dia bisa adalah kepala pundak lutut kaki sambil memegang bagian tubuh tsb.

Berat Surya tdk naik banyak, jd skrg brtnya hanya 15kg, maemnya msh susah bgt, senangnya cuman nasi putih ama gorengan.

Semoga kamu tumbuh jadi anak yg normal ya krn papa mama kuatir dg kesehatan Surya, ntar kurang gizi, juga ada sedikit hiperaktif. Di rmh gak bs diam blas, hehe.... Jangan2 itu bentuk mencari perhatian papa dan mama.

21 Jul:
setelah libur sehari krn libur Nasional, Surya masuk sekolah lagi utk minggu ke2. Pagi bangun rewel bgt krn badan Surya gak enak, beberapa hari hatching terus dan meler. Pas papa antar Surya, papa nitip pesan ke Bu Filo kalo Surya pilek. Hari ini sekolah lbh ramai krn TK-B mulai masuk. Sus sdh tdk blh nunggu di dpn kelas tp di playground. Papa tdk ikut nunggu di sekolah, jd 30 menit sblm kelas berakhir, papa udah datang jemput. Mama tadi sempat nelpon Sus nanya kabar Surya, katanya Surya dah pinter gak nangis di kelas, kata Miss Filo Surya gak mau makan roti yg dibawain dr rumah hanya minum susu. Teman Surya ada yg nangis nyari mamanya :)
Surya lekas sembuh ya, jgn sampai nulari teman2nya di kelas!

Video clip perkembangan janin (9 months)

Song of today :



Faye Wong - Eyes on Me