Lilypie Kids birthday PicLilypie Kids birthday Ticker
Google

Welcome Note

This site/blog will tell the world more about my lovely son, named Agus Surya Yoewira or Yoe Wen Yang (his Chinese name). Beside uploading his photos and stories, I will also quote nice, spiritual and touching stories or articles from other resources. Hope this site/blog will be inspiring and useful for other moms in this world.
(Indonesian: Site/blog ini kupersembahkan oentoek putraku terkasih, Agus Surya Yoewira/Wen Yang. Walaupun tidak detail amat, akan selalu kutuliskan perkembangan dia baik melalui tulisan, cerita atau foto-foto. Selain itu ada macam-macam puisi, tantra, kalimat indah dan artikel-artikel yang semoga dapat berguna dan menjadi inspirasi bagi yang membacanya)

MY OATH TO YOU

When you are sad, ………………. I will dry your tears
When you are scared, …………….. I will comfort your fears
When you are worried, …………… I will give you hope
When you are confused, ………….. I will help you cope
And when you are lost, …………… and cant’t see the light, I shall be your beacon….Shining ever so bright.
This is my oath………… I pledge till the end. Why you may ask? ……………… Because you’re my son.


FAMILY = (F)ATHER (A)ND (M)OTHER (I) (L)OVE (Y)OU

Surya's reply :-D

Every love that you've been given to me
will never ever go away
coz your loves are
my spirit .......
my light ........
my destination ......
my guide ...........
and
my everything......

LOVE YOU, MOMMY.... !!!

Surya's Slide Show! (new born until 2 years old)

TERSENYUM

Saya adalah ibu tiga orang anak (umur 3, 12, dan 14 tahun) dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif dgn kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya. Tugas terakhir yang diberikannya diberi nama "Tersenyum" .

Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan tersenyum kepada tiga orang dan mendokumentasikan reaksi mereka. Saya adalah seorang yang mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang dan mengatakan "hello", jadi, saya pikir, tugas ini sangatlah mudah.

Segera setelah kami menerima tugas tsb, suami saya, anak bungsu saya, dan saya pergi ke restoran McDonald's pada suatu pagi di bulan Maret yang sangat dingin dan kering. Ini adalah salah satu cara kami dalam antrian, menunggu untuk dilayani, ketika mendadak setiap orang di sekitar kami mulai menyingkir, dan bahkan kemudian suami saya ikut menyingkir.

Saya tidak bergerak sama sekali .... suatu perasaan panik menguasai diri saya ketika saya berbalik untuk melihat mengapa mereka semua menyingkir. Ketika berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang sangat menyengat, dan berdiri di belakang saya dua orang lelaki tunawisma.Ketika saya menunduk melihat laki-laki yang lebih pendek, yang dekat dengan saya, ia sedang "tersenyum". Matanya yang biru langit indah penuh dengan cahaya Tuhan ketika ia minta untuk dapat diterima.

Ia berkata "Good day" sambil menghitung beberapa koin yang telah ia kumpulkan.Lelaki yang kedua memainkan tangannya dengan gerakan aneh sambil berdiri di belakang temannya. Saya menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental dan lelaki dengan mata biru itu adalah penolongnya. Saya menahan haru ketika berdiri di sana bersama mereka.

Wanita muda di counter menanyai lelaki itu apa yang mereka inginkan.Ia berkata, "Kopi saja, Nona" karena hanya itulah yang mampu mereka beli.(jika mereka ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh mereka, mereka harus membeli sesuatu. Ia hanya ingin menghangatkan badan).

Kemudian saya benar-benar merasakannya desakan itu sedemikian kuat sehingga saya hampir saja merengkuh dan memeluk lelak kecil bermata biru itu.

Hal itu terjadi bersamaan dengan ketika saya menyadari bahwa semua mata di restoran menatap saya, menilai semua tindakan saya. Saya tersenyum dan berkata pada wanita di belakang counter untuk memberikan saya dua paket makan pagi lagi dalam nampan terpisah.

Kemudian saya berjalan melingkari sudut ke arah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu sebagai tempat istirahatnya. Saya meletakkan nampan itu ke atas meja dan meletakkan tangan saya di atas tangan dingin lelaki bemata biru itu.

Ia melihat ke arah saya, dengan air mata berlinang, dan berkata "Terima kasih." Saya meluruskan badan dan mulai menepuk tangannya dan berkata, "Saya tidak melakukannya untukmu. Tuhan berada di sini bekerja melalui diriku untuk memberimu harapan."

Saya mulai menangis ketika saya berjalan meninggalkannya dan bergabung dengan suami dan anak saya. Ketika saya duduk suami saya tersenyum kepada saya dan berkata, "Itulah sebabnya mengapa Tuhan memberikan kamu kepadaku, Sayang. Untuk memberiku harapan." Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan pada saat itu kami tahu bahwa hanya karena Rahmat Tuhan kami diberikan apa yang dapat kami berikan untuk orang lain.

Hari itu ditunjukkan kepadaku cahaya kasih Tuhan yang murni dan indah.Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah, dengan cerita ini ditangan saya. Saya menyerahkan "proyek" saya dan dosen saya membacanya.

Kemudian ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkan saya membagikan ceritamu kepada yang lain?" Saya mengangguk pelahan dan ia kemudian meminta perhatian dari kelas. Ia mulai membaca dan saat itu saya tahu bahwa kami,sebagai manusia dan bagian dari Tuhan, membagikan pengalaman ini untuk menyembuhkan dan untuk disembuhkan.

Dengan caraNya sendiri, Tuhan memakai saya untuk menyentuh orang-orang yang ada diMcDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap jiwa yang menghadiri ruang kelas di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan satu pelajaran terbesar yang pernah saya pelajari: PENERIMAAN YANG TAK BERSYARAT.

Banyak cinta dan kasih sayang yang dikirimkan kepada setiap orang yang mungkin membaca cerita ini dan mempelajari bagaimana untuk MENCINTAI SESAMA DAN MEMANFAATKAN BENDA-BENDA BUKANNYA MENCINTAI BENDA DAN MEMANFAATKAN SESAMA.

Asal Usul Telor Paskah (Cerita Rakyat Ukraina)

(Cerita rakyat dari Ukraina ini cocok utk bacaan menjelang Paskah yg jatuh pd tgl 21 Maret)

Yosef menuruni bukit dari ladang menuju rumahnya sambil bersiul-siul menyanyikan lagu-lagu memuji Allah. Seorang beriman betul dia. Dia bukan petani kecukupan, bahkan boleh dikatakan dia adalah petani miskin, paling miskin di desanya. Namun dia menerima semuanya dengan penuh rasa syukur.

"Marusha, Kristye, aku sudah pulang!" Yosef berteriak ketika mendekati rumahnya. Dia cium isterinya dan dia angkat anaknya tinggi-tinggi. Kedua perempuan itu merasakan ada yang lain pada tingkah ayahnya, kegembiraannya agak berbeda dengan hari-hari sebelumnya.

"Semua penduduk omong tentang persembahan apa yang akan mereka bawa ke gereja, pada saat Jumat Suci nanti. Petrovich tetangga kita mau membawa anyaman tikar dari ladang gandumnya, Petra mau membawa sesuatu yang dibuat dari kulit sapinya. Tetapi kita, kita akan berikan yang lebih baik!" kata Yosef.

"Bagaimana mungkin kita beri yang lebih baik daripada mereka? Kita tidak memiliki ladang gandum yang besar, tidak punya sapi..." sahut Kristye anak perempuan satu-satunya. "Kita memang tidak disejahterakan dan diberkati dengan tanah yang luas, tapi ayam-ayam kita... Mereka memberi telur paling segar untuk kita, lebah di kebun kita... Kita punya lilin dan madu terbaik, lalu kebun kecil kita...kita punya sayuran yang lumayan baik toh!"

Yosef masih melanjutkan, "Jadi, sebelum makan malam, kamu harus mencari telur terbesar, tersegar, letakkan di atas meja, dan ayahmu akan membuat kamu bangga!"

Malam hari sesudah makan malam, Kristye meletakkan telur terbaiknya di atas piring. Marusha, isterinya, masih bertanya-tanya dalam batinnya tentang apa yang akan dibuat suaminya, tetapi dia tetap melanjutkan menyulam kain, untuk mempersiapkan kalau-kalau dibutuhkan juga untuk persembahan.

Yosef memuji penemuan Kristye, dan mulailah dia berkarya. Dibuatnya garis-garis pada permukaan telur itu dengan pena yang sudah dibakarnya dengan lilin dan yang sudah dicelupkannya pada lilin lebah. Dia menggambar ayam, "Karena ayam memberi kita telur yang segar ini."

Lalu dia menggambar pohon cemara, "Karena hutan kita penuh dengan pohon cemara, dan kita membuatnya menjadi tempat tinggal kita."

Dia juga menggambar bintang, "Karena aku melihat sinarnya dalam mata anak dan isteriku!" bisiknya. Lalu malam beranjak semakin larut.

Keesokan harinya, Yosef mendapat ide baru: 'Mengapa kita tidak mewarnainya?' Lalu dia minta kepada Marusha untuk membuat cairan pewarna. Marusha memetik beberapa bunga marigold di halaman depan rumahnya dan menumbuknya dan memasaknya. Malam hari itu juga, telur direndam dalam cairan berwarna kuning itu.... dan hasil karya Yosef semakin sempurna.

Keesokan harinya, Kristye memetik wortel membantu ibunya. Dan jari-jari tangannya menjadi oranye karena pekerjaan itu. "Sekarang ada ide baru, kita beri warna oranye juga untuk telur
persembahan kita!" kata Yosef.

Dan dia mulai menggambar wortel pada telur itu dengan penanya: "Untuk wortel kita... yang memberi kesehatan!" Dan Yosef kemudian mencelupkan sebagian telur itu pada cairan oranye perasan wortel buatan Marusha. Kini, telur sudah semakin menarik karena semakin banyak warnanya.

Tiba-tiba, Yosef berseru "Bit, buah bit kita... Panen bit kita terbaik di seluruh desa ini, kita beri warna marsh dari buah bit pada telur kita!"

Marusha menjawab, "Belum terlambat, kita punya rebusan bit, kita bisa pakai!" Dan malam itu, Yosef bekerja sampai larut malam untuk menyelesaikan karyanya.

Keesokannya hari Kamis, hanya tinggal satu hari untuk mereka membawa persembahan itu ke gereja.

"Blackberries!" teriak Yosef, "Aku yakin tak ada Blackberries lain yang sebaik milik kita... Kita berikan apa yang terbaik milik kita untuk Tuhan pada telur kita." Marusha menggeleng-geleng kepala sambil tertawa, tetapi dia tetap membuat rebusan blackberies itu.

Matahari sudah mulai terbenam ketika Yosef menyelesaikan gambarnya pada telur dengan beberapa lingkaran kecil simbol hasil kerja kerasnya dalam rupa blackberries yang sudah dipanennya. Dan terakhir dia hanya tinggal mencelupnya pada warna itu.

Dengan hati-hati Yosef mencelupkannya pada warna kehitaman cairan rebusan blackberris. Dan diangkatnya juga perlahan-lahan... tetapi... semuanya menjadi gelap.

Hilang sudah semua gambar dan warna-warni lainnya. Yosef panik!

Beberapa saat, ketiga orang itu lama tanpa suara, semua menjadi diam. Kristye merangkul tangan ayahnya sambil menasehati, "Mungkin lebih baik, kalau kita membawa blackberries segar dalam keranjang persembahan!"

"Yang kuinginkan adalah persembahan sempurna untuk Tuhan, sekarang kita tak punya apa-apa untuk dipersembahkan," ujar Yosef nelangsa.

Kristye menjawab, "Yah, bukankah kita seperti telur itu? Kita juga tidak sempurna, tetapi Tuhan tetap meminta kita datang."

Yosef terpana, "Aku rasa Allah memberi kebijaksanaan yang lebih baik kepadamu daripada yang Dia berikan kepada ayahmu ini!"

Yosef segera membungkus telur gelap itu dengan kain sulaman Marusha.

Jumat Sore dalam pekan suci, semua orang sudah membawa persembahannya masing-masing, tak terkecuali keluarga Yosef dengan 'telur gelap'-nya.

Ketika saatnya persembahan, setiap orang membawanya ke depan altar. Yosef mengambil saat paling akhir. Sebelum meletakkan bungkusan kainnya, Yosef membalikkan badannya menghadap umat, dan dengan matanya menatap ke lantai dia berbicara, "Kami sekeluarga hendak memberikan yang terbaik. Saya sudah meminta Kristye mencari telor terbaik. Sepanjang minggu saya melukis telur dengan lilin lebah terbaik... saya ingin mewarnainya dengan hasil-hasil kebun terbaik, tetapi apa yang terjadi..."

Yosef membuka bungkusannya sehingga semua orang dalam gereja itu melihatnya. "Saya tak bermaksud mempersembahkan telur ini kepada gereja, tetapi anak saya mengatakan sesuatu yang mengubah niat saya. Dia mengingatkan saya bahwa kita seperti telur ini, kita tidak sempurna, tetapi Allah tetap meminta kita datang!"

Yosef melanjutkan sambil menengadah, "Maka, Tuhan... Aku dan keluargaku hendak memberikan persembahan ini kepadaKu. Syukur atas penerimaanMu dan atas cinta dan atas pengampunan kepada kami!" Yosef meletakkan persembahannya di antara persembahan yang lain dan kembali ke tempat duduknya. Tiada suara untuk beberapa saat. Lalu ibadat Jumat Agung dilanjutkan...

Minggu, hari Paskah tiba. Semua orang datang ke gereja untuk merayakan Paska. Nyanyian Haleluya dalam kebangkitan berkumandang. Inilah saatnya untuk membuka semua penutup persembahan dan memberkati persembahan.

Imam, yang memimpin perayaan bersiap-siap untuk membuka kain penutup persembahan dan mengucap doa berkat. Tak terkecuali persembahan Yosef yang mungil tanpa keranjang juga dibukanya.

"Lihat!" teriak Yosef, "Lihat telur itu!" Semua orang dalam gereja terpana. Mulut-mulut mereka menunjukkan keterkejutan. Di pagi hari itu sebutir telur paling indah yang mereka lihat.
Gambar-gambar pada telur itu menjadi lebih tajam dan indah, warna-warni menjadi berkilat keemasan.

"Bagaimana bisa begitu!" bisik beberapa ibu. "Ini mukjijat..." seru beberapa orang.

Kristye menoleh ke jendela, bicara pada ibunya yang ada di sebelahnya, "Lihat bu, setelah musim dingin yang panjang dan gelap... Allah memberi kita matahari yang terang dam hari-hari yang hangat. Pastilah matahari yang melelehkan semua cairan yang gelap!"

Yosef menatap putri dan isterinya, "Tuhan membuat mukjijat untuk kita."

Pada hari pertama, mentari menembus celah jendela di Ukraina... Sebuah keluarga yang berbahagia berjabatan tangan satu sama lain... Dan hati mereka penuh syukur atas karya Allah yang indah... yang mengubah kegalauan menjadi harapan, kegelapan menjadi terang... kesedihan menjadi kegembiraan...

Tuhan memberkati kita semua. Amin

Surya udah pinter pakai laptop2 annya

Surabaya, 29 Februari 2008 @ 10:00 pm

Surya semalam rewel ternyata gejala flu, seharian di rumah bobo meler (ingusan) dan badannya panas.... juga gak mau makan ama papa dikasih obat cina (cing fu san). Walaupun sakit Surya masih aktif aja, sampai papa mama kuatir Surya kecapaian. Malam ini Surya langsung bubuk karena pengaruh obat tsb. Met istirahat nak, semoga lekas sembuh.

Surabaya, 29 Februari 2008 @ 01:00 am

Malam ini Surya gak nyenyak tidurnya, nangis nangis terus. Mama tidak tahu kegiatan Surya seharian tadi di rumah bobo, jangan-jangan kebanyakan main atau bercanda ama cece Siu Cin. Ntar deh mama cari tahu ke sus (Suster).

Mama mo nulis kalau Surya sekarang tambah nakal, hehe..... seusia Surya nih lagi heboh2nya bereksplorasi & rasa ingin tahunya tinggi, belum lagi peniru yang ulung. Tidak apa-apa anak mama nakal, asal tidak sampai hiperaktif aja........

Sekarang Surya udah ikutan pakai laptop..... ketimbang laptop mama yang dipencet-pencet dan rusak, akhirnya mama keluarkan deh mainan laptop Surya. Sebenarnya belum waktunya Surya main laptop, jadi untuk sementara feature yg Surya gunakan adalah dengerin lagu/play song & music time (instrument). Utk feature yang lain tentunya belum bisa, spt learning letters, writing letters, letter test, same letter, arrange letters, learning words, spelling, word test, correct the word, learning number, etc (total ada 25 feature di mainan tsb)

Yang bikin mama terkejut adalah Surya udah bisa menggunakan mouse padahal mama selama ini tidak pernah pakai mouse di rumah. Surya pasti melihat cece Siu Cin memakai mouse tsb makanya kok bisa, hehe...... Sayang mama belum sempet foto Surya pas lagi di depan laptop, serius banget deh mencet-mencet tombolnya :)

Trus hobby Surya yang baru adalah duduk di mobil dan mainan setir. Sambil nunggu mama ganti seragam, Surya turun dulu ama papa & masuk mobil duluan. Surya pasti deh minta duduk di balik setir dan mainan setir komplit ama persnelingnya. Persis spt orang dewasa yg lagi setir mobil, belum lagi pakai dada pas mama turun tangga. Yang nyebelin nih..... kalau udah duduk di balik setir gak mau pindah, padahal mama udah keburu berangkat kerja :D. Jadi musti dipaksa atau dibujuk biar Surya mau pindah duduk.

Hobby Surya yang lain adalah minta keluar rumah/jalan2. Sekarang tiap pagi rutin minta keluar rumah...... Surya kuat banget jalan kaki pp sampai di ujung jalan Kranggan (mo belok ke Jl Semarang). Sampai di rumah musti basah keringat, hehe..... gak pa pa berkeringat krn jalan pagi menyehatkan kok.

Ada tambahan perbendaharaan kata Surya yang mama tahu (karena diucapin pas ada mama), yaitu jajah (=gajah), agi agi (=lagi) kalo pas minta diputarin video ABC atau Bingo, anggur (tanpa huruf 'r'), uda (=udah) kalo sudah tdk mau makan sambil piring dipergikan jauh2, agung (=jagung), amuk (nyamuk) & bapak (bapak parkir atau bapak becak). Kata lain yg mama tidak ngerti adalah 'abuku', 'peka', apiya (=mungkin aja hadiah), hehe.

Oh ya gigi Surya udah bertambah 1 lagi di bagian bawah sebelah kiri (geraham) - belum terlalu besar sih tapi udah terlihat putih.

OK, utk sementara ini yang mama ingat & sekiranya perlu utk ditulis sebagai catatan perkembanganmu :)

Mama always prays for you! GBU!

Kisah Seekor Kelinci

Seekor kelinci sedang duduk santai di tepi pantai. Tiba tiba datang se-ekor rubah jantan besar yang hendak memangsanya, lalu kelinci itu berkata: "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang."

Sang Rubah jantan merasa tertantang, "dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku?" Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam setangkai paha rubah dan melahapnya dengan nikmat.

Sang Kelinci kembali bersantai, sambil memakai kaca mata hitam dan topi pantai tiba tiba datang se-ekor serigala besar yang hendak memangsanya, lalu kelinci berkata : "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang.

"Sang serigala merasa tertantang, dimanapun jadi, masa sih kelinci bisa menang melawan aku?" Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, lima belas menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha serigala dan melahapnya dengan nikmat.

Sang kelinci kembali bersantai, sambil memasang payung pantai dan merebahkan diri diatas pasir, tiba tiba datang seekor beruang besar yang hendak memangsanya, lalu kelinci berkata: "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang.

"Sang Beruang merasa tertantang, "dimanapun jadi, masa sih kelinci bisa menang melawan aku?" Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, tiga puluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam setangkai paha Beruang dan melahapnya dengan nikmat.

Pohon kelapa melambai lambai, lembayung senja sudah tiba, habis sudah waktu bersantai, sang Kelinci melongok kedalam lubang kelinci, sambil melambai "Hai, keluar, sudah sore, besok kita teruskan!!" Keluarlah se-ekor harimau dari lubang itu, sangat besar badannya.

Sambil menguap Harimau berkata " Kerjasama kita sukses hari ini, kita makan kenyang Dan saya tidak perlu berlari mengejar kencang."

Nb. The Winner selalu berfikir mengenai kerja sama, sementara The Looser selalu berfikir bagaimana menjadi tokoh yang paling berjaya.

Untuk membentuk ikatan persahabatan dan persaudaraan harus ada kerendahan hati dan keikhlasan bekerja sama: (MESKIPUN) DENGAN SESEORANG YANG KELIHATANNYA TIDAK LEBIH BAIK DARI KITA

POINT OF VIEW

Beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Semarang sedang bepergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.

" Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?" tanya si pemuda.
" Oh...Saya mau ke Jakarta terus "connecting flight" ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua" jawab ibu itu.

" Wouw...hebat sekali putra ibu" pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.

Pemuda itu merenung, dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.

" Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu? Bagaimana dengan kakak-adik adik nya??"


" Oh ya tentu..." si Ibu bercerita, Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat kerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke tujuh menjadi dosen di Semarang.""

Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. " terus bagaimana dengan anak pertama ibu ?"

Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, "anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak, Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar"

Pemuda itu segera menyahut, "Maaf ya Bu...apakah ibu agak kecewa, dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani ??"

Do you want to know the answer??????...

Dengan tersenyum ibu itu menjawab,
" Ooo...tidak, tidak begitu nak...Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani."

Everybody in the world is an important person. The wise person says...The more important thing is not WHO YOU ARE but WHAT YOU HAVE BEEN DOING...

Cerita ttg kentang & kebencian

Ada salah satu TK (taman kanak-kanak) di Australia, pada suatu hari guru TK tersebut mengadakan "permainan" menyuruh anak tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik transparan 1 buah dan kentang.

Masing-masing kentang tersebut di beri nama berdasarkan nama orangyang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa...tergantung jumlah orang2 yg di benci. Pada hari yang disepakati masing2 murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5.

Seperti perintah guru mereka tiap2 kentang di beri nama sesuai nama orang yang di benci. Murid2 harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi bahkan ke toilet sekalipun selama 1 minggu.

Hari berganti hari kentang2 pun mulai membusuk, murid2 mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap.

Setelah 1 minggu murid2 TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.

Guru:"Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu?"

Keluarlah keluhan dari murid2 TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang2 busuk tersebut kemanapun mereka pergi.Guru pun menjelaskan apa arti dari "permainan" yang mereka lakukan.

Guru:" Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain." Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemanapun kita pergi.Itu hanya 1 minggu bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup? Alangkah tidak nyamannya....."

Inspirational story about life

Cerita yg sangat bagus, mengisahkan bahwa hidup ini bukan hanya sekedar mengumpulkan materi dan yang lainnya, tetapi lebih bagaimana menikmati hidup ini.


Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati lembah permen lolipop. Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yang beraspal.

Di jalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama. Uniknya, di kiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak permen lollipop yang berwarni-warni dengan aneka rasa.
Permen-permen yang terlihat seperti berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan kecil Bob dan Bib untuk mengambil dan menikmati kelezatan mereka.


Bob sangat kegirangan melihat banyaknya permen lolipop yang bisa diambil. aka ia pun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut. Ia mempercepat jalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya yang terlihat sangat banyak didepannya. Bob mengumpulkan sangat banyak permen lolipop yang ia simpan di dalam tas karungnya. Ia sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut,
tapi sepertinya permen-permen tersebut tidak pernah habis maka ia memacu langkahnya supaya bisa mengambil semua permen yang dilihatnya.

Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop.
Dia melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan".
Itulah batas akhir lembah permen lolipop.


Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk sekitar. Lelaki itu bertanya kepada Bob, "Bagaimana perjalanan kamu di lembah permen lolipop? Apakah permen-permennya lezat? Apakah kamu mencoba yang rasa jeruk?
Itu rasa yang paling disenangi. Atau kamu lebih menyukai rasa mangga? Itu juga sangat lezat."

Bob terdiam mendengar pertanyaan lelaki tadi. Ia merasa sangat lelah dan kehilangan tenaga. Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu banyak permen lolipop yang terasa berat di dalam tas karungnya. Tapi ada satu hal yang membuatnya merasa terkejut dan ia pun menjawab pertanyaan lelaki itu, "Permennya saya lupa makan!"

Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen lolipop.
"Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali. Saya memanggil-manggil kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya."


"Kenapa kamu memanggil saya?" Tanya Bob.
"Saya ingin mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama. Rasanya lezat sekali. Juga saya menikmati pemandangan lembah, indah sekali!" Bib bercerita panjang lebar kepada Bob. "Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan.
Saya temani dia berjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada di tas saya.
Kami makan bersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu.
Kami tertawa bersama." Bib menambahkan.

Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa banyak hal yang telah ia lewatkan dari lembah permen lolipop yang sangat indah. Ia terlalu sibuk mengumpulkan permen-permen itu. Tapi pun ia sampai lupa memakannya dan tidak punya waktu untuk menikmati kelezatannya karena ia begitu sibuk memasukkan semua permen itu ke dalam tas karungnya.

Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu hal dan ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Perjalanan ini bukan tentang berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan. Tapi tentang bagaimana saya menikmatinya dengan berbagi dan berbahagia." Ia pun berkata dalam hati, "Waktu tidak bisa diputar kembali." Perjalanan di lembah lollipop sudah berlalu dan Bob pun harus melanjutkan kembali perjalanannya.

Dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja. Kita lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup. Kita menjadi Bob di lembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen tapi lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia.

Pernahkan Anda bertanya kapan waktunya untuk merasakan bahagia?
Jika saya tanyakan pertanyaan tersebut kepada beberapa teman saya,
Biasanya mereka menjawab, "Saya akan bahagia nanti...
nanti pada waktu saya sudah menikah...
nanti pada waktu saya memiliki rumah sendiri...
nanti pada saat suami saya lebih mencintai saya...
nanti pada saat saya telah meraih semua impian saya...
nanti pada saat penghasilan sudah sangat besar... "

Pemikiran ‘nanti' itu membuat kita bekerja sangat keras di saat sekarang'.
Semuanya itu supaya kita bisa mencapai apa yang kita konsepkan tentang masa nanti' bahagia.

Terkadang jika saya renungkan hal tersebut, ternyata kita telah mengorbankan begitu banyak hal dalam hidup ini untuk masa ‘nanti' bahagia.
Ritme kehidupan kita menjadi sangat cepat tapi rasanya tidak pernah sampai di masa ‘nanti' bahagia itu. Ritme hidup yang sangat cepat... target-target tinggi yang harus kita capai, tetap semuanya itu tidak pernah terasa memuaskan dan membahagiakan.

Uniknya, pada saat kita memelankan ritme kehidupan kita; pada saat kita duduk menikmati keindahan pohon bonsai di beranda depan,
pada saat kita mendengarkan cerita lucu anak-anak kita,
pada saat makan malam bersama keluarga,
pada saat kita duduk bermeditasi
atau pada saat membagikan beras dalam acara bakti sosial tanggap banjir;
terasa hidup menjadi lebih indah.

Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran; memelankan ritme makan kita, memelankan ritme jalan kita dan menyadarisetiap gerak tubuh kita, berhenti sejenak dan memperhatikan tawa indah anak-anak bahkan menyadari setiap hembusan nafas maka kita akan menyadari begitu banyak detil kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri.

Kita akan merasakan ritme yang berbeda dari kehidupan yang ternyata jauh lebih damai dan tenang.

Dan pada akhirnya akan membawa kita menjadi lebih bahagia dan bersyukur seperti Bib yang melewati perjalanannya di lembah permen lolipop.




~The End~

GOD always answers prayer

God Always Answers your Prayers!
When the idea is not right God says, “No”
No ~ when the idea is not the best
No ~ when the idea is absolutely wrong
No ~ when though is may help you, it could create problems for someone else

When the time is not right, God says, “Slow”
What a catastrophe it would be if God answered every prayer at the snap of your fingers. Do you know what would happen? God would become your servant, not your master. Suddenly, God would be working for you instead of you working for God.

Remember: God’s delays are not God’s denials. God’s timing is perfect.
Patience is what we need in prayer.

When you are not right, God says, “Grow”
The selfish person has to grow in unselfishness
The cautious person must grow courage
The timid person must grow in confidence
The dominating person must grow in sensitivity
The critical person must grow in tolerance
The negative person must grow in positive attitudes
The pleasure-seeking person must grow in compassion for suffering people

When everything is all right, God says, “Go”
Then miracles happen:
A hopeless alcoholic is set free!
A drug addict finds release!
A doubter becomes as a child in his belief
Diseased tissue responds to treatment, and healing begins
The door to your dream suddenly swings open and there stands God saying, “Go!”

~Dr. Robert Schuller

Pohon yang Kehilangan Rohnya

*** TheMOONLIGHT ***
From an Old Story : Pohon yang Kehilangan Rohnya.

Kali ini, saya ingin bercerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan. Nah, penduduk primitif yang tinggal di sana punya sebuah kebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa? Kebiasaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak.

Inilah yang mereka lakukan, dengan tujuan supaya pohon itu mati. Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu. Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari.
Dan apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga mulai akan rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan dengan demikian, mudahlah ditumbangkan.

Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguhlah aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup tertentu seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya. Akibatnya, dalam waktu panjang, makhluk hidup itu akan mati.

Nah, sekarang apakah yang bisa kita pelajari dari kebiasaan penduduk primitif di kepulauan Solomon ini? O, sangat berharga sekali! Yang jelas, ingatlah baik-baik bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.

Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda? Ayo cepat! Dasar leletan! Bego banget sih.. Hitungan mudah begitu aja nggak bisa dikerjakan.. . Ayo, jangan main-main disini. Berisik! Bising!

Atau, pernahkah Anda berteriak kepada orang tua Anda karena merasa mereka membuat Anda jengkel? Kenapa sih makan aja berceceran? Kenapa sih sakit sedikit aja mengeluh begitu? Kenapa sih jarak dekat aja minta diantar? Mama, tolong nggak usah cerewet, boleh nggak? Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati? Cuih! Saya nyesal kawin dengan orang seperti kamu, tahu nggak?! Bodoh banget jadi laki nggak bisa apa-apa! Aduh.. Perempuan kampungan banget sih?!

Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya. Eh tolol, soal mudah begitu aja nggak bisa. Kapan kamu mulai akan jadi pinter? Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya saat merasa kesel. Eh tahu nggak, karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku kagak bakal nyesel. Ada banyak yang bisa gantiin kamu... Sial! Kerja gini nggak becus... Ngapain gue gaji elu?!

Ingatlah, setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwasetiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan-lahan, pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita.

Jadi, ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah untuk mendiskusikan mengenai apa yang Anda harapkan. Coba kita perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Teriakan, hanya kita berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, bukan?!

Nah, tahukah Anda mengapa orang yang marah dan emosional, mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak mereka hanya beberapa belas centimeter. Mudah menjelaskannya. Pada realitanya, meskipun secara fisik mereka dekat tapi sebenarnya hati mereka begituuuu jauhnya. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak.

Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh pada orang yang dimarahi kerena perasaan-perasaan dendam, benci atau kemarahan yang dimiliki. Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas.

Jadi mulai sekarang ingatlah selalu. Jika kita tetap ingin roh pada orang yang kita sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan. Tapi, sebaliknya apabila Anda ingin segera membunuh roh pada orang lain ataupun roh pada hubungan Anda, selalulah berteriak.

Hanya ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan semakin dijauhi. Ataupun Anda akan mendapatkan teriakan balik sebagai balasannya. Saatnya sekarang, kita coba ciptakan kehidupan yang damai tanpa harus berteriak-teriak untuk mencapai tujuan kita.

18th month of Surya (16.02.08)



Thanks to God, gak terasa Surya udah berusia 1.5 tahun. Mama bangga dengan perkembanganmu, walaupun kamu gak ada diemnya, hehe.....

Surya udah bisa baca A, B, C dan E :) Mama udah ajarkan Surya huruf vokal eh malah tidak ingat. Kalau ABC tsb ada lagunya & kebetulan mainan Surya selalu ada tulisan A sampai E.


Kung-kung kaget Surya udah bisa A,B & C; juga udah bisa nunjuk-nunjuk gambar binatang kalau kita menyebutkan salah satu nama binatang yang ada di buku. Trus perbendaharaan katanya juga bertambah terus, spt bisa nyebut 'Lala' pas Lalanya muncul di film Teletubbies, udah bisa bilang 'aksi' utk taksi, 'kung kung' , 'ti' 'ti' pas org jualan roti datang, 'guk guk', ' i i ' = tante, ici = kelinci, akun = rakun (binatang dr Amerika mirip beruang mini), babi, api = sapi, b'cak = becak, dan masih banyak kata lainnya.

Terkait ama binatang, Surya suka sekali bermain-main dengan kucing (pus) dan anjing (guk guk) milik tetangga di rumah Kung2. Mama kuatir aja karena saking gemesnya Surya suka narik2 ekor atau telinganya, hati-hati digigit lo......

Gigi Surya udah berjumlah 9 pcs, mama belum melihat ada yang baru lagi yang akan tumbuh. Berat badannya belum tau pastinya krn Surya belum ke dokter lagi utk vaksin & ditimbang. Kaki Surya banyak bekas gigitan nyamuk & lama hilangnya. Apalagi sejak musim penghujan, wah nyamuknya tambah banyak. Nyamuknya suka gigit Surya padahal setiap abis mandi sore udah diolesin minyak tawon.

Sekarang Surya udah mau melihat VCD/DVD lagu (sambil badan digoyang-goyang ke kanan dan kiri), jadi teletubbies dan ikan udah mulai bisa diganti-ganti. Lagu kesukaanmu adalah BINGO (krn ada anjingnya), ABC, Old MacDonald had A Farm, Twinkle2 Little Star & Give Me An Apple. Mama juga selingin memutar DVD Baby Einstein utk mengenalkan Surya macam-macam binatang, alat transportasi, natural/alam. Herannya film Dora, Barney & The Cars yang lagi ngetop kok tidak tertarik.

Bentar lagi Surya udah mo sekolah, smoga Surya tidak takut bertemu bu guru & teman-teman baru.

Cerita di hari Valentine

Aku sangat menyukai ucapan mama : "Barang milikku yg paling berharga adalah kamu!" ucapan yang sangat menyejukkan hati. Dan sampai sekarang aku masih mengingatnya...

Papa dan mama menikah karena dijodohkan orang tua, demikianlah yg dialami para muda-mudi di zaman itu, tapi hal ini sudah umum, tapi di zaman sekarang peristiwa itu sudah jarang terjadi, kebanyakan adalah hasil pilihan masing-masing. Tapi mama sangat mencintai papa, demikian juga dg papa.

Mereka tampak selalu mesra, akur bagaikan pasangan cinta sejoli. Sangat sulit dibayangkan bahwa pernikahan mereka pernah diterjang badai! Yang nyaris memisahkan mereka hanya karena emosi sesaat saja!

Papa dan mama bekerja di perusahaan yg sama, oleh karena itu setiap hari berangkat dan pulang bersama. Suatu hari mereka kerja lembur, mengadakan stock opname digudang, hingga pukul 02.00 dinihari dan baru pulang kerumah.

Papa sangat letih dan lapar, sampai dirumah tidak ada makanan maupun minuman yg siap disaji. Papa yg lapar minta mama untuk menyiapkan makanan dan minuman. Beberapa hari belakangan ini emosi mama memang tidak stabil, ditambah lagi dng adanya lembur, badan dan pikiran sungguh melelahkan, sehigga dengan kondisi yg labil itu, mama spontan menjawab dgn nada keras, " mau makan dan minum, memangnya tidak bisa masak sendiri? Apa tidak punya tangan dan kaki lagi, ya?

"Karena papa juga terlalu capek dan langsung menjawab dg acuh tak acuh, " kamu ini isteriku, memasak adalah sudah menjadi kewajibanmu!"Mama langsung merespon, "tengah malam begini mau masak apa? Sudah lewat waktunya makan, orang laki seharusnya lebih kuat dari pada perempuan!

"Mendengar itu, marahlah papa, beliau langsung berteriak dg emosi, "kamu salah makan obat apa kemarin? Mau sengaja cari ribut,ya? Istri memasak untuk suami adalah wajar, kenapa harus tergantung pada waktu? Kamu tidak senang, ya? Kalau tidak senang, kamu pergi saja sekarang dari rumah ini!!!"

Mama tidak menyangka akan menerima reaksi yg begitu keras, setelah terdiam sesaat, mama kemudian berkata sambil menitikkan air mata, "kamu ingin aku pergi........aku akan pergi sekarang!" mama segera kembali kekamar untuk mengemasi barang2nya.

Melihat mama masuk kamar dan berkemas-kemas, papa berkata kepada mama yg membelakanginya, "Bagus! Pergi sana! Ambil semua barang2mu dan jangan kembali lagi!"

Beberapa saat kemudian suasana menjadi sunyi senyap, tak ada kata2 kebencian lagi yg muncul, menit demi menit berlalu, tapi mama tetap tak kunjung keluar dari kamar, merasakan keanehan itu, papa kemudian menyusul masuk kamar dan melihat mama sedang duduk diranjang penuh dengan linangan air mata.

Sambil menatap koper kulit besar yg masih tergeletak diatas ranjang. Melihat papa datang, dengan ter-isak2 mama berkata, "Duduklah diatas koper kulit itu, supaya aku boleh mengenang masa2 perpisahan kita yg terakhir."

Merasa aneh, maka dengan sendu papa akhirnya tidak tahan juga untuk tidak bertanya, "Untuk apa?"Sambil menangis dengan ter-putus2 mama berkata, "Emas dan perak aku tidak memilikinya," tapi milikku yang paling berharga adalah kamu!" Selain kamu dan anak2ku, aku tidak memiliki apapun...."

Meskipun kejadian itu telah lewat lama sekali, tapi aku masih mengingatnya terus sampai sekarang. Apalagi ketika mama mengucapkan kata2 terakhir itu, papa merasa sangat tergoncang, sejak malam itu, papa telah diubah dan telah menjadi sangat hormat, juga sayang kepada mama. Menggandeng tangan anak2, merangkul mama serta senantiasa saling berpelukan.

Kelak aku juga bercita-cita ingin mendapatkan pasangan yg seperti papa. Kehidupan apapun yg kita jalani saat ini tidaklah penting yang terpenting adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi hidup ini terutama disaat-saat badai itu muncul."

*** Happy Valentine (bagi yang merayakannya)

Doa Seorang Kepala Asrama Utk Anak Yg Hilang

From: SH Tarigan, sourced by Eykman Panjaitan

1 Yohanes 4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Tuhan," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudara nya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Tuhan, yang tidak dilihatnya.

Usia Yudi baru genap sembilan tahun, tapi kenakalan dan keusilannya melebihi anak-anak yang seusianya. Kenakalan yang dilakukannya tidak hanya membuat orang tua malu tapi juga merugikan orang banyak dan tak terhitung sudah berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan orang tua untuk membayar hasil perbuatannya yang merugikan orang lain

Kalau kenakalan yang dilakukan sebatas mencuri mangga tetangga, bolos sekolah masih bisa dikategorikan kenakalan anak-anak yang sedang mencari jati diri, tapi kenakalan Yudi lebih dari itu ! Akhirnya kedua orang tua Yudi angkat tangan tanda menyerah tidak mampu lagi mendidik anak lelaki mereka satu-satunya.

Demi kebaikan Yudi, dengan sangat terpaksa orang tua Yudi memasukkannya ke sebuah Asrama Kristen yang cukup dikenal kedisiplinannya, banyak anak-anak yang tadinya "super nakal" setelah dididik beberapa waktu, berubah menjadi anak yang baik.

Setelah beberapa minggu tinggal di Asrama, Yudi mengalami PERUBAHAN PESAT!! menjadi lebih bringas; lebih kasar dan kalau sedang marah apa saja yang dekat pasti dibanting, entah sudah berapa biaya yang dikeluarkan Asrama untuk mengganti kaca jendela yang pecah karena di pecahkan oleh Yudi, belum lagi kerusakan-kerusakan yang lainnya.

Satu-satunya penghuni Asrama yang masih menyimpan kesabaran hanya Ibu Debora, Ibu Kepala Asrama yang selama ini senantiasa memperhatikan setiap tingkah laku Yudi dan mengerti bahwa Yudi memperlukan sentuhan kasih sayang dari orang yang dekat dengannya.

Telah enam bulan Yudi menjadi penghuni Asrama dan sedikitpun tidak terlihat ada perubahan positip dalam tingkah lakunya, justru semakin hari Yudi semakin nakal. Sampai suatu hari, Yudi diusir dengan kasar dari Asrama, karena Yudi memukul Ibu Debora yang saat itu tengah berada di kamar kerjanya sampai pingsan.

Begitu pulih dari sakitnya, sambil menangis Ibu Debora berdoa kepada Tuhan Yesus, "hambaMu gagal mengenalkan kasihMu pada sianak terhilang, hambaMu sudah tidak kuat lagi . . . hambaMu menyerah".

Dalam mimpinya, Tuhan menjawab Ibu Debora, beliau mendengar suara sangat jelas berkata,"anakKu, jangan putus asa, tetap berdoa bagi si anak terhilang, engkau sudah melakukan bagianmu dan saatnya AKU akan melakukan bagianku, KasihKU yang mengalir padamu, akan membuat si anak hilang berbalik kepadaKU".

Seisi Asrama gempar dan geram, saat mengetahui Ibu Debora membawa si badung Yudi kembali ke Asrama.

Baik orang tua Yudi dan Yudi sendiripun dibuat bingung dengan keputusan yang diambil oleh Ibu Deborah, karena setelah peristiwa pemukulan kemarin, mereka berpikir kalau pihak Asrama akan melaporkan Yudi ke polisi, tapi sebaliknya Ibu Deborah justru meminta Yudi kembali ke Asrama.

Satu bulan pun berlalu, terlihat mulai ada sedikit perubahan pada Yudi; dia sudah mau ikut doa pagi di chapel bersama teman-teman yang lain; Yudi sudah mau bergabung membersihkan kamar mandi dan taman bersama-sama teman yang lainnya, walau masih terlihat ada keraguan di matanya dan sensitif saat beberapa teman berusaha mencairkan suasananya dengan cara saling menggoda.

Dibalik perubahan-perubahan itu, ada seorang wanita yang tak pernah putus-putusnya berdoa untuk sianak yang hilang, dia adalah Ibu Deborah.

Sudah terlalu lama Yudi mendengar kata-kata makian dan larangan dari orang-orang disekitarnya, yang Yudi butuhkan adalah PELUKAN dan PERHATIAN, dan hal itu tidak pernah dia dapatkan dari orang tua dan saudara-saudaranya.

Sahabat,Mari belajar untuk memberikan PELUKAN HANGAT tanda CINTA KASIH, memberikan SETETES PERHATIAN kepada orang-orang disekitar kita.

Sadarilah dan buka mata anda dan saya, banyak pribadi-pribadi disekitar kita yang HAUS AKAN PELUKAN dan CINTA KASIH.

1 Yohanes 4:21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barang siapa mengasihi Tuhan, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Galatia 1:13 Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Tuhan dan berusaha membinasakannya.

(Saat saya menerima renungan bagus ini dilampiri instrumen lagu "Tammy" - sayang instrumen tsb tdk bisa saya sertakan dalam blog)

GOD'S VALENTINE

Happy Valentine Day
February 14, 2008
Lord Jesus Bless.....

Gong Xi Fa Cai


08 Feb 2008
Gong Xi Fa Cai / Happy Chinese New Year …….
May this RAT year bring you all more peace, happiness and blessings!


Surya kemarin seharian keliling ke rumah kung-kung & bobo, wai bo, suk kong & ku bo utk pai cia dan sesuai tradisi anak-anak pasti menerima angpau. Surya dapat angpau banyak juga dan langsung mama tabung di bank. Untuk tahun ini di keluarga papa tidak ada makan bersama karena baru kesusahan. Ii Pik Yen baru dimakamkan tanggal 26 Jan.

Acara bagi-bagi angpau tetap ada di keluarga papa. Surya berangkat dari rumah pagi jam 9.00 kembali ke rumah sore jam 4. Karena tidak pernah berkunjung ke rumah saudara, Surya musti nangis dulu sampai mama kewalahan mendiamkan. Padahal 1 thn yang lalu pas Surya masih sekitar 5.5 bulan berani bertemu dengan siapa saja & mau digendong siapa pun. Semoga tahun depan Surya tidak nangis lagi deh kalau diajak bertamu.

Surya seminggu ini jalan-jalan terus karena kebetulan mama ambil cuti. Mama ama Surya sempetin foto di Tunjungan Plaza dengan background oriental, untuk kenang-kenangan mengenakan baju shanghai/ji bao (baju khas dari Tiongkok), hehe. Hasilnya spt dibawah ini.....Surya ganteng lo dg baju ji bao tsb :)

Sayang sekali mama belum bisa menuliskan cerita asal usul dari hari-hari besar di Tiongkok yang ikut dirayakan juga di Indonesia. Kapan deh kalau mama udah nemu bukunya pasti mama tuliskan buat kamu disini.

OK son, dibawah ini mama tuliskan isi ucapan via sms yang lucu :
May STUART LITTLE brings u comfort;
MICKEY brings u joy;
RATATOUILLE brings u good food;
MIGHTY MOUSE brings u strength and
MINNIE brings u love and happiness.


True Story: Berhati-hatilah Memarahi Anak-anak!!!

Ini benar2 kisah nyata! Berhati-hatilah memarahi Anak-anak!

Ini adalah kisah tragis, dimana sebuah keluarga dalam satu hari kehilangan dua orang anaknya!
Seorang anak mati kehabisan darah dan yang satunya mati terlindas mobil.

Sebuah keluarga bahagia dengan 2 orang anak, yang bungsu adalah laki-laki berumur 3 tahun dan yang sulung adalah perempuan berumur 5 tahunan. Keluarga tersebut mempunyai seorang Pembantu/Pengasuh yang bekerja dan tinggal di rumah mereka.

Setiap keluarga didunia ini pasti mempunyai cara-cara tertentu yang menjadi kebiasaan dalam memberikan pengertian kepada anak-anak mereka entah itu dalam hal tindakan, contoh-contoh atau ucapan-ucapan saat memberikan "ancaman" agar menghentikan prilaku-prilaku yang tidak dikehendaki. Untuk keluarga ini, terlontar kata-kata: “Kalau ngompol terus, nanti dipotong tititnya!!”

Mungkin kata-kata tersebut sering terlontar dari mulut seorang pembantu/pengasuh (atau bahkan mungkin orang tuanya) ketika memarahi/menghukum/ mengancam anak laki-laki yang masih berumur 3 tahunan.

Suatu ketika, pembantu/pengasuh tersebut pergi sebentar membeli sesuatu dan meninggalkan ke-2 anak majikannya di rumah dan anak lelaki kecil itu ditinggalkan dalam keadaan tertidur. Ketika si adik mengompol dalam tidurnya, Si kakak seketika mengambil pisau dan memotong titit si adik. Akibatnya darah segera mengucur tidak ada henti dari titit adiknya.

Saat si pembantu datang, dan mengetahui hal ini maka bukan main shoknya Ia! Ia segera melaporkan kejadian ini kepada majikannya. Sementara si kakak, karena takut dimarahi, Ia sudah lari bersembunyi.

Ketika si orang tua melihat kondisi si bungsu, dengan darah berhamburan kemana-mana, maka paniklah Ia! Saat itu tidak ada satupun urusan dimukabumi ini yang hendak dilakukannya kecuali segera membawa si bungsu ke rumah sakit! Dengan segera ia mengambil kunci mobil dan mengangkat si Bungsu kedalam mobilnya, menghidupkan mobil dan secara tancap gas untuk dibawa kerumah sakit.

Si kakak yang sangat ketakutan atas >>perbuatannya, saat itu, justru tengah bersembunyi di kolong mobil....terlindas dan mati seketika itu juga!. Sungguh …mengenaskan…! !! ***

Cerita ini merupakan kisah nyata, tetangga dari kakak Arifin.
Hikmah dari cerita ini adalah hindari berkata-kata kasar, mengancam, menghukum, dan hal-hal negatif di hadapan anak-anak.

Kiriman dari miling list "Bayi Kita" oleh Arifin

Life is Beautiful (A lesson from a journey to India)

Sebuah cerita tentang hidup dari negeri India.... (atau bisa jadi dari negara lain dengan versi yang berbeda)

Saya pikir, hidup ini kayaknya cuma nambahin kesulitan-kesulitan saya aja! 'Kerja menyebalkan', hidup tak berguna', dan nggak ada sesuatu yang beres!! banyak masalah...

Tapi semua itu berubah... sejak kemarin...Pandangan saya tentang hidup ini benar-benar telah berubah! Tepatnya terjadi setelah saya bercakap-cakap dengan teman saya. Ia mengatakan kepada saya bahwa walau ia mempunyai 2 pekerjaan dan berpenghasilan sangat minim setiap bulannya, namun ia tetap merasa bahagia dan senantiasa bersukacita.
Saya pun jadi bingung, bagaimana bisa ia bersukacita selalu dengan gajinya yang minim itu untuk menyokong kedua orangtuanya, mertuanya, istrinya, 2 putrinya, ditambah lagi tagihan-tagihan rumah tangga yang numpuk!!!

Kemudian ia menjelaskan bahwa itu semua karena suatu kejadian yang ia alami di India. Hal ini dialaminya beberapa tahun yang lalu saat ia sedang berada dalam situasi yang berat. Setelah banyak kemunduran yang ia alami itu,ia memutuskan untuk menarik nafas sejenak dan mengikuti tur ke India.
Ia mengatakan bahwa di India, ia melihat tepat di depan matanya sendiri bagaimana seorang ibu MEMOTONG tangan kanan anaknya sendiri dengan sebuah golok!! Keputusasaan dalam mata sang ibu, jeritan kesakitan dari seorang anak yang tidak berdosa yang saat itu masih berumur 4 tahun!!, terus menghantuinya sampai sekarang. Kamu mungkin sekarang bertanya-tanya, kenapa ibu itu begitu tega melakukan hal itu? Apa anaknya itu 'so naughty' atau tangannya itu terkena suatu penyakit sampai harus dipotong? Ternyata tidak!!! Semua itu dilakukan sang ibu hanya agar anaknya dapat..MENGEMIS...!!
Ibu itu sengaja menyebabkan anaknya cacat agar dikasihani orang-orang saat mengemis di jalanan !! Saya benar-benar tidak dapat menerima hal ini, tetapi ini adalah KENYATAAN!! Hanya saja hal mengerikan seperti ini terjadi di belahan dunia yang lain yang tidak dapat saya lihat sendiri !!

Kembali pada pengalaman sahabat saya itu, ia juga mengatakan bahwa setelah itu ketika ia sedang berjalan-jalan sambil memakan sepotong roti, ia tidak sengaja menjatuhkan potongan kecil dari roti yang ia makan itu ke tanah. Kemudian dalam sekejap mata, segerombolan anak kira-kira 6 orang anak sudah mengerubungi potongan kecil dari roti yang sudah kotor itu... mereka berebutan untuk memakannya!! (suatu reaksi yang alami dari kelaparan). Terkejut dengan apa yang baru saja ia alami, kemudian sahabatku itu menyuruh guidenya untuk mengantarkannya ke toko roti terdekat. Ia menemukan 2 toko roti dan kemudian membeli semua roti yang ada di kedua toko itu! Pemilik toko sampai kebingungan, tetapi ia bersedia menjual semua rotinya.

Kurang dari $100 dihabiskan untuk memperoleh 400 potong roti (jadi tidak sampai $0,25 / potong) dan ia juga menghabiskan kurang lebih $100 lagi untuk membeli barang keperluan sehari-hari. Kemudian ia pun berangkat kembali ke jalan yang tadi dengan membawa satu truk yang dipenuhi dengan roti dan barang-barang keperluan sehari-hari kepada anak-anak (yang kebanyakan CACAT) dan beberapa orang-orang dewasa disitu! Ia pun mendapatkan imbalan yang sungguh tak ternilai harganya, yaitu kegembiraan dan rasa hormat dari orang-orang yang kurang beruntung ini!!

Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasa heran bagaimana seseorang bisa melepaskan kehormatan dirinya hanya untuk sepotong roti yang tidak sampai $0,25!! Ia mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri, betapa beruntungnya ia masih mempunyai tubuh yang sempurna, pekerjaan yang baik, juga keluarga yang h angat. Juga untuk setiap kesempatan dimana ia masih dapat berkomentar mana makanan yang enak, mempunyai kesempatan untuk berpakaian rapi,punya begitu banyak hal dimana orang-orang yang ada di hadapannya ini AMAT KEKURANGAN!!

Sekarang aku pun mulai berpikir seperti itu juga!
Sebenarnya, apakah hidup saya ini sedemikian buruknya? TIDAK, sebenarnya tidak buruk sama sekali!! Nah, bagaimana dengan kamu? Mungkin di waktu lain saat kamu mulai berpikir seperti aku, cobalah ingat kembali tentang seorang anak kecil yang HARUS KEHILANGAN sebelah tangannya hanya untuk mengemis di pinggir jalan..!!
Saudara, banyak hal yang sudah kita alami dalam menjalani kehidupan kita selama ini, sudahkah kita BERSYUKUR???
Apakah kita mengeluh saja dan selalu merasa tidak puas dengan apa yang sudah kita miliki??


PS. kita tidak akan pernah merasa cukup bila kita terus melihat ke atas
*********************************************************

THE BRICK

A young and successful executive was traveling down a neighborhood street, going a bit too fast in his new Jaguar. He was watching for kids darting out from between parked cars and slowed down when he thought he saw something. As his car passed, no children appeared.

Instead, a brick smashed into the Jag's side door! He slammed on the brakes and backed the Jag back to the spot where the brick had been thrown.

The angry driver then jumped out of the car, grabbed the nearest kid and pushed him up against a parked car shouting, "What was that all about and who are you? Just what the heck are you doing? That's a new car and that brick you threw is going to cost a lot of money. Why did you do it?"

The young boy was apologetic. Please, mister...please, I'm sorry but I didn't know what else to do," He pleaded. "I threw the brick because no one else would stop..." With tears dripping down his face and off his chin, the youth pointed to a spot just around a parked car. "It's my brother," he said. "He rolled off the curb and fell out of his wheelchair and I can't lift him up. " Now sobbing, the boy asked the stunned executive, "Would you please help me get him back into his wheelchair? He's hurt and he's too heavy for me."

Moved beyond words, the driver tried to swallow the rapidly swelling lump in his throat. He hurriedly lifted the handicapped boy back into the wheelchair, then took out a linen handkerchief and dabbed at the fresh scrapes and cuts. A quick look told him everything was going to be okay. "Thank you and may God bless you," the grateful child told the stranger. Too shook up for words, the man simply watched the boy! push his wheelchair-bound brother down the sidewalk toward their home.

It was a long, slow walk back to the Jaguar. The damage was very noticeable, but the driver never bothered to repair the dented side door. He kept the dent there to remind him of this message:

"Don't go through life so fast that someone has to throw a brick at you to get your attention!" God whispers in our souls and speaks to our hearts. Sometimes when we don't have time to listen, He has to throw a brick at us. It's our choice to listen or not.

Thought for the Day:
If God had a refrigerator, your picture would be on it.
If He had a wallet, your photo would be in it.
He sends you flowers every spring.
He sends you a sunrise every morning Face it, friend - He is crazy about you!

God didn't promise days without pain, laughter without sorrow, sun without rain, but He did promise strength for the day, comfort for the tears, and light for the way.

Read this line very slowly and let it sink in...
If God brings you to it, He will bring you through it.

Video clip perkembangan janin (9 months)

Song of today :



Faye Wong - Eyes on Me