Lilypie Kids birthday PicLilypie Kids birthday Ticker
Google

Welcome Note

This site/blog will tell the world more about my lovely son, named Agus Surya Yoewira or Yoe Wen Yang (his Chinese name). Beside uploading his photos and stories, I will also quote nice, spiritual and touching stories or articles from other resources. Hope this site/blog will be inspiring and useful for other moms in this world.
(Indonesian: Site/blog ini kupersembahkan oentoek putraku terkasih, Agus Surya Yoewira/Wen Yang. Walaupun tidak detail amat, akan selalu kutuliskan perkembangan dia baik melalui tulisan, cerita atau foto-foto. Selain itu ada macam-macam puisi, tantra, kalimat indah dan artikel-artikel yang semoga dapat berguna dan menjadi inspirasi bagi yang membacanya)

MY OATH TO YOU

When you are sad, ………………. I will dry your tears
When you are scared, …………….. I will comfort your fears
When you are worried, …………… I will give you hope
When you are confused, ………….. I will help you cope
And when you are lost, …………… and cant’t see the light, I shall be your beacon….Shining ever so bright.
This is my oath………… I pledge till the end. Why you may ask? ……………… Because you’re my son.


FAMILY = (F)ATHER (A)ND (M)OTHER (I) (L)OVE (Y)OU

Surya's reply :-D

Every love that you've been given to me
will never ever go away
coz your loves are
my spirit .......
my light ........
my destination ......
my guide ...........
and
my everything......

LOVE YOU, MOMMY.... !!!

Surya's Slide Show! (new born until 2 years old)

Mario Teguh: Causing a difference

Causing a difference by Mario Teguh

Bagaimana hal2 biasa bisa menjadi luar biasa?

Kalau yg kita lakukan biasa tapi keinginan anda tidak biasa utk bisa menjadi bernilai, maka anda tidak bisa dianggap sepele. Jadi bermimpilah untuk membuat perbedaan dari apa yang sudah ada sebelumnya.

Bila keterdesakan anda tidak biasa membuat anda ingin menjadi yang terbaik, maka harus asa sesuatu yg tidak biasa dalam diri kita. Misalnya, menjadi pribadi yg berbeda utk kesuksesan. Apa jalan yang harus ditempuh untuk mendapatkan kesuksesan dlm pekerjaan2 kita yang berbeda2 (dan biasa) ini? Anda akan berhasil apabila yg anda lakukan adalah berupa perbaikan. PERBAIKI CARANYA.

Coba perhatikan, berapa banyak hal yang sama namun memiliki kesan yang berbeda pagi customer kita. Berapa banyak dari kita yang bangun pagi dalam keadaan segar dan berucap syukur dan mengatakan "hari ini saya siap memberikan pelayanan kepada orang2 yang saya temui". Berapa banyak perusahaan yang mundur karena sudah puas dengan cara yang mereka miliki tanpa berpikir untuk membuat perbedaan atas apa yang sudah mereka jalankan. Carilah cara melakukannya dgn lebih baik.

Ki Hajar Dewantara mengajarkan 3 hal :

1. Perhatikan. Org yg sombong tidak bisa memperhatikan. Harus ada yg lebih baik dr anda utk ditiru. Orang yang sombong tidak mau meniru karena ia menilai rendah kepada orang2 diluar dirinya. Sehingga orang yang sombong biasanya tidak membuat perbedaan, mereka hanya bangga kepada apa yang sudah disandangnya.

2. Tirulah. Tiru persis orang hebat. 'Copy paste' apa yang membuat orang tersebut berhasil dan menjadi hebat.

3. Tambahkan. Berlakulah lebih baik dari orang lain.

***Harus ada 1 sosok yang harus kita jadikan panutan. Sosok seperti apakah itu?

Pada semua industri ada pribadi yg patut ditiru. Bila anda mengagumi sosok tertentu, maka anda sudah menyadari ada kualitas itu dalam diri anda. Bila anda mengagumi, maka kualitas itu akan bertambah. Caranya : tanamkan kesukaan kita terhadap sosok tersebut dan tambahkan nilai diri kita dari apa yang kita lihat dari sosok tersebut. Dari yang kurang jujur menjadi jujur, dari yang agak rajin menjadi rajin.

Apa bedanya perubahan dan perbaikan? Tidak semua perubahan adalah perbaikan. Sehingga berubah saja tidak cukup. Pastikan anda berubah yg menyebabkan keuntungan bagi org lain. Banyak yang mau berubah kalau menguntungkan dirinya. Org2 seperti itu hanya akan menuntut. Namun bila kita fokus utk kebaikan orang lain, maka kita akan memberikan pelayanan lebih kepada org lain.

INGAT! Kita tidak bisa memperkaya diri jika tidak memperkaya orang lain terlebih dahulu. Dari mana saatnya kita berubah? Kapan memulainya? Awal dr perbaikan kualitas hidup adalah perbaikan sikap, krn seseorang yang memperbaiki sikapnya akan memilih pikiran dan kata2 yang baik untuk dirinya. Nilai dari dirinya tergantung kata2 yang keluar dari mulutnya. Dia akan memilih sahabat2 yang baik. Dia akan memilih sendiri atasannya. Jangan memilih atasan yang salah, jangan mempercayai org yang salah.

Banyak org demikian kecil harapan hidupnya krn memilih atasan yang tidak baik. Pilih yang baik. Jangan merasa kecil hati krn tidak bisa memilih, seolah2 rejeki dtg dari atasan tsb. Karena bila nilai dan sikap anda baik, maka atasan akan memilih anda dan anda berhak menolak atasan yang anda nilai kurang baik. Bgmn cara mengelola perbedaan agar bisa diterima oleh org lain? Nikmati perbedaan bila kita sudah merasa beda. Tanamkan kualitas2 baik yg segera dilihat oleh pimpinan. Beranilah tampil beda. Pastikan perbedaan itu menjadi keuntungan anda. Dan jadikan perbedaan itu menjadi sambutan bagi orang lain krn menguntungkan orang lain. Jadi pilihlah perbedaan yang menguntungkan orang lain, sehingga tidak mungkin orang lain menolak perbedaan tersebut.

Ada beberapa orang yang kuatir berbeda krn takut dibilang gak cocok, gak baik. Bagaimana dengan ini? Atasan sesuper apapun kalau lihat bawahan super, maka akan dipukul kembali. Atasan yang merasa dirinya super tidak ingin melihat anak buahnya super sehingga mengancam posisinya. Pastikan kerja keras anda membantu pekerjaannya. Lindungi kepentingan atasan. Berbuatlah super dengan melindungi atasan anda sekalipun anda merasa lebih super dari atasan anda. Pastikan atasan anda tetap merasa dirinya super, disitulah letak kesuperan anda. Pastikan cara ini akan memastikan anda menjadi anak buah yang hebat.

***Kalau kita mengharapkan perbedaan, sadarilah bhw perbedaan itu ditentukan oleh besarnya hati untuk menampung kesungguhan. Jadi, hati-hati, org yang hatinya kecil adalah org yang malas, malas menampung kesungguhan untuk berhasil. Mereka lebih memilih menunda-nunda. Secara alami memang kita akan menua, tapi secara finansial tidak. Berapa banyak orang yang berbesar hati menekan biayanya agar dapat menabung demi masa tuanya ? Jadi besarnya hati anda ditentukan dengan berapa besar anda berani menghadapi kesulitan.

Kepedihan, kesedihan, cobaan, membuat hati menjadi kuat. Bgmn agar hati kita tidak hancur oleh hal tsb? Ada kata2 "kan sudah pernah". Yang sudah pernah menderita, tdk melihat penderitaan sbg sesuatu yg besar. Anak miskin sangat berbakat bagi beban2 besar dihidupnya. Orang besar memulainya dari pribadi sederhana, (yang) menyebabkan perbedaan, shg menjadi lebih besar. Itu sebabnya konglomerat tidak tahan lama bila sang kakek tidak mendidik sang cucu, karena kepedihan yang dialami sang cucu tidak sebesar kepedihan yang dialami sang kakek. Kapan saya hrs mulai menjadi pribadi yg berpengaruh? Siapakah org yang bangun tidur bersama anda? Diri sendiri. Siapa yang mendengar rahasia terdalam anda? Diri anda. Jadi berpengaruhlah ke diri sendiri. Apakah anda cukup menghormati diri anda saat anda memberitahu anda untuk bangun pagi, untuk jujur, untuk tepat waktu ? Byk org tidak berwibawa kpd dirinya sendiri. Jadi berpengaruhlah pada diri sendiri.

Bgmn kita ingin mengubah perbedaan bila kemampuan kita tidak cukup utk mengubahnya ? Memang tidak ada org yang memiliki kemampuan cukup untuk berbeda SEKARANG, tp kita punya kemampuan untuk MEMULAI. Jadi, bgmn kalau kita letakkan perubahan besar itu sbg tempat yg akan kita tuju. Caranya: putuskan hanya satu kali untuk berubah, selanjutnya mulai prosesnya. Byk yang bilang tidak mampu menjadi besar krn ia tidak memulai menghubungi orang2 yang berpengaruh.

PERSAINGAN. Kita hidup dlm persaingan. How to win it? Bila anda bersungguh2 memberikan yg terbaik melalui yg terbaik dr yang bisa anda lakukan, Anda akan MENJADI SATU-SATUNYA. Sedikit yang berupaya memberi yg terbaik krn merasa "ah, ini sdh cukup". Banyak yang mengeluh digaji kecil, (lalu) mencukupkan pekerjaannya untuk gajinya. Beralasan karena gajinya hanya segini maka saya kerja hanya segini. Mulai hari ini berikan yg terbaik yang bisa dilakukan apapun yg diberikan kpd kita. Krn REWARD MEMANG SELALU LAMBAT. Itu sebabnya bersabarlah. Jgn takar diri anda sesuai dengan penghormatan org lain terhadap anda. Maksimalkan penghormatan itu setinggi anda menghormati diri sendiri. Jangan puas melakukan yang kecil2. Bila anda berani, anda tidak mungkin berpihak pada kelemahan.

KESABARAN. Batas kesabaran bisa ditentukan atau tidak? Bersabarlah utk hal2 yang baik. Jgn bersabar berada dalam keadaan yang buruk yg (sebetulnya) bisa anda hindari. Jangan berdiri di depan sesuatu yg berbahaya kemudian you say "sudah nasib". Kita memiliki pilihan. Bersabarlah utk hal2 yang baik, namun jgn bersabar dlm keadaan yang buruk. Banyak org yang memaksa dan terpaksa di tempat2 yang tidak baik, seolah2 Tuhan dikontrol oleh orang2 yg tidak jujur.

KESEGERAAN. Kesegeraan berubah lebih penting drpd besarnya perubahan. Mereka yang malas berubah krn merasa perubahannya tidak besar, PADAHAL anda sudah berubah saat anda memutuskan untuk berubah. Tetapi tidak segera menindaklanjutinnya dgn bukti. Mengubah cara bicara, misalnya. Bila kita meniru yg baik maka kita menjadi baik. Awalilah dengan keinginan untuk berubah, kemudian awali perubahan dengan kesungguhan.

***WISE CARD dari Mario Teguh

Harmonisme Dalam Perbedaan

Bila kita tidak bisa mengharmoniskan perbedaan kita setidaknya kita sepakat bahwa di Indonesia ini perbedaan boleh jadi bisa tidak harmonis. Mungkin kita tdk sependapat dg orang lain, tetapi at least kita sependapat untuk menghormati hak org lain untuk berbeda (agree to disagree). Mulai dengan ambil perbedaan yang berpihak untuk kemuliaan diri kita. Sehingga apapun perbedaan yang ada akan menjadi indah.

***Membatalkan doa sendiri. Maksudnya? Jangan rusak keutuhan doa dengan mengotorinya dengan pikiran2 yang buruk. Perbaiki kebersihan pikiran dan hati kita. Jadilah pribadi yang walaupun tidak berdoapun, pikiran dan hatinya berkualitas untuk ditanamkan doa.

***KESIMPULAN

Menyebabkan perbedaan yg besar hanya bisa dilakukan bila menyebabkan perbedaan pada diri sendiri. Berpihaklah pada kebaikan diri kita. You are not good for everybody if you are not good for your self. Jadilah penyebab bagi perbedaan.

Stay Super !

JENDELA KOTOR

’Jendela kotor’ bisa mempengaruhi penilaian kita terhadap orang lain atau sebuah masalah. Maka, simak artikel mini ini dan semoga bermanfaat...

Bagaimana ’jendela kotor’ bisa mempengaruhi penilaian kita kepada orang lain? Bisa. Dan kisah ini disampaikan atau diceritakan kembali oleh Pak Sudarman, Wakil Presiden Direktur PT Dipo Star Finance kemarin dalam pelatihan sikap mental di Semarang.

Alkisah, ada sepasang suami isteri yang pindah ke sebuah apartemen. Apartemennya mempunyai jendela depan, yang kebetulan menghadap kamar atau blok dari orang lain atau tetangga.

Pada keesokan harinya, setelah mereka bangun, sang isteri melongok ke luar jendela dan melihat tetangga apartemen yang tepat berada di depannya sedang menjemur kain-kain dan pakaian pada tali-tali jemuran. Ia lalu berkomentar sambil menepuk sang suami, ”Mas..mas..coba lihat. Itu tetangga kita tidak bisa menyuci pakaian dengan benar. Masa kain-kainnya pada masih kotor.” Sang suami ikut melihat, lalu hanya berkomentar, ”Ya sudahlah Ma..biarkan saja.”

Padi hari kedua di pagi hari setelah bangun, kembali si isteri tersebut menjenguk jendela dan mendapati tetangga tersebut sedang menyuci dan menjemur kain-kain serta pakaiannya. Kembali sang isteri mengajak suaminya untuk melihat dan berkomentar, ”Itu lho Mas, masa nyucinya nggak bersih lagi. Pakaian-pakaian mereka masih kotor.” Sang suami tidak menanggapi dan meminta isterinya untuk tidak terlalu ambil pusing dengan urusan tetangga mereka.

Pada hari ketiga, si isteri itu masih juga melihat jendela dan menemui kejadian yang sama, lalu kembali berkomentar pada suaminya, ”Mas, coba deh lihat...masa sih sudah menikah mereka nggak bisa nyuci dengan benar. Lihat saja pakaian atau kain-kain itu masih juga kotor, kurang bersih.”

Sang suami yang mulai bosan melihat hal ini, bangun pada keesokan harinya pagi-pagi betul sebelum isterinya bangun. Ia segera mencuci jendelanya di bagian luar dan dalam sampai benar-benar bersih. Kemudian, isterinya bangun dan melanjutkan ritual yang sama dan melihat jendela kembali. Sang isteri terlihat kaget dan berseru, ”Mas..mas..lihat! Sekarang mereka bisa tuh menyuci pakaian dengan bersih.” Sang suami menjawab dengan santai, ”Bukan cuciannya yaang tidak bersih, tetapi jendela kita yang kotor. Tadi subuh-subuh aku bersihkan jendela kita sampai mengkilap. Sekarang, jemuran tetangga kita jadi terlihat bersih kan?” Mendengar itu sang isteri menjadi malu hatinya, karena menyangka buruk pada orang lain, karena ternyata yang buruk adalah alat pandangnya yang kurang baik.

So ladies and gentlemen, mungkin saja anda pernah mendengar cerita ini sebelumnya, tetapi rasanya baik untuk kita renungi kembali. Kita mungkin pernah menilai orang lain tidak pas, tidak benar atau salah dalam tindakannya. Tentunya, yang tidak sesuai dengan yang kita persepsikan atau harapkan. Namun rupanya, kita harus hati-hati dalam menyikapi hal ini, karena kita harus mencoba melihat dulu, apakah jangan-jangan kita yang mempuyai konsep salah, cara/sudut pandang salah, atau...alat untuk memandangnya yang kurang pas.

Misalnya, jika hanya melihat dari sudut pandang HAM, orang hampir pasti akan selalu mengutuk Nichollo Machiavelli, dengan teorinya untuk ’menghalalkan segala cara’ dalam mencapai tujuan. Ternyata, ada latar belakang menarik yang memaksa Machiavelli untuk mengeluarkan teori seperti itu. Pada jaman itu, Italia sangat dikuasai oleh jenggo-jenggo, bandit dan mafioso-masioso bersenjata yang amat kuat, yang membuat negara menjadi rapuh. Melihat hal itu Machiavelli berpendapat bahwa untuk memulihkan negara, pemerintahnya harus kuat dan berani mengambil tindakan tegas nan keras untuk menumpas penjahat-penjahat yang menguasai negara. Kalau perlu, dengan segala cara...

Jadi, menurut para ahli, teori Nichollo Machiavelli dibuat karena keterpaksaan dan keterdesakan akan jaman yang amat keras/genting di kala itu. Bila kita mengkuti teorinya pada jaman kini yang relatif tidak genting, maka mungkin kita bisa dikatakan salah. Masih banyak lagi persoalan yang bisa kita coba telaah, apakah kita sudah membuat sudut pandang, cara pandang atau alat pandang yang sebenar-benarnya untuk melihat dan menilai....

Selamat melihat dan menilai dengan seobyektif mungkin...


Author: Unknown

Kejujuran yang Menyelamatkan Jiwa

Di suatu desa terpencil di pinggiran kota , tinggallah seorang anak laki-laki bersama 6 saudaranya, kehidupan keluarga ini terlihat sangatlah sederhana, orang tuanya hanya seorang buruh tani, kakak dan adiknya semua masih bersekolah sementara ibunya hanya seorang ibu rumah tangga yang hanya mengurusi keluarga.

Untuk membantu keuangan keluarganya setiap hari selepas pulang sekolah , ia pergi kepasar untuk berjualan asongan. Pada suatu hari saat anak ini sedang menjajakan dagangannya, tiba-tiba ia melihat sebuah bungkusan kertas koran yang cukup besar , terjatuh dipinggir jalan, lalu diambilnya bungkusan tersebut, kemudian dibukanya bungkusan itu, namun betapa kaget dan terkejutnya ia, ternyata isi bungkusan tersebut berisi uang dalam nominal besar.

Tampak diraut wajahnya rasa iba dan bukan kegembiraan, ia tampak kebingungan, karena ia yakin uang ini pasti ada yang memilikinya, pada saat itu juga anak ini langsung berinisiatif untuk mencari si pemilik bungkusan tersebut, sambil mencari-cari si pemiliknya, tiba-tiba seorang ibu dengan ditemani seorang satpam datang dengan berlinang air mata menghampiri anak kecil itu , lalu ibu ini berkata "dek, bungkusan itu milik ibu, isi bungkusan itu adalah uang". Uang untuk biaya rumah sakit, karena anak ibu baru saja mengalami kecelakan korban tabrak lari, saat ini anak ibu dalam keadaan kritis dan harus cepat dioperasi karena terjadi pendarahan otak, kalau tidak cepat ditangani ibu khawatir jiwa anak ibu tidak akan tertolong. Pagi ini ibu baru saja menjual semua harta yang ibu miliki untuk biaya rumah sakit, Ibu sangat membutuhkan uang ini untuk menyelamatkan jiwa anak ibu. Lalu anak kecil tersebut berkata," benar bu, aku sedang mencari pemilik bungkusan ini, karena aku yakin pemilik bungkusan ini sangat membutuhkan. "Ini bu!, milik ibu".

Setelah itu anak kecil tersebut langsung berlari pulang , sesampai dirumah ia ceritakan semua kejadian yang baru saja dialami kepada Ibu nya. Lalu ibunya berkata , " Benar anak ku ! ", kamu tidak boleh mengambil barang milik orang lain, walaupun itu di jalanan , karena barang itu bukan milik kita. Ibu sangat bangga padamu nak, walaupun kita miskin, namun kamu KAYA dengan KEBAIKAN dan KEJUJURAN.

Untuk apa kita memiliki kekayaan yang melimpah, sementara kita harus mengorbankan nyawa orang lain . "Kamu sungguh anak yang baik nak", ibu sangat bersyukur mempunyai anak seperti mu.

Hari ini ibu percaya, kamu sudah menyelamatkan satu jiwa melalui kebaikan dan kejujuran mu, kamu harus jaga terus kejujuranmu , karena kejujuran dapat menyelamatkan banyak orang dan kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana . "Apa yang bukan milik kita, pantang untuk kita ambil".

("Matamu adalah pelita tubuhmu, Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi gelap. Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya")

Mengucap syukur dalam segala hal (Nice to read)

Dear all friends,

Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.


Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?" Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya.

Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, "Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya."

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hidup adalah anugerah

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar - Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu - Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu - Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke surga.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai - Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.

Sebelum merengek karena harus menyopir terlalu jauh - Ingatlah akan seorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu - Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain - Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu - Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah itu.
NIKMATILAH SETIAP SAAT DALAM HIDUPMU, KARENA MUNGKIN ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI!


Note : jika anda merasa tulisan ini bermanfaat utk orang lainnya silahkan forward sebanyak2nya kepada rekan2 anda, semoga dapat menimbulkan hal yg bermanfaat buat mereka. Terima kasih.

Nice Reflection for Parents... (indonesian version)

Untuk para mama dan papa

Tahun 2005 yang lalu saya harus mondar-mandir ke SD Budi Mulia Bogor. Anak sulung kami yang bernama Dika, duduk di kelas 4 di SD itu. Waktu itu saya memang harus berurusan dengan wali kelas dan kepala sekolah. Pasalnya menurut observasi wali kelas dan kepala sekolah, Dika yang duduk di kelas unggulan, tempat penggemblengan anak-anak berprestasi itu, waktu itu justru tercatat sebagai anak yang bermasalah.

Saat saya tanyakan apa masalah Dika, guru dan kepala sekolah justru menanyakan apa yang terjadi di rumah sehingga anak tersebut selalu murung dan menghabiskan sebagian besar waktu belajar di kelas hanya untuk melamun. Prestasinya kian lama kian merosot. Dengan lemah lembut saya tanyakan kepada Dika:
"Apa yang kamu inginkan?" Dika hanya menggeleng.
"Kamu ingin ibu bersikap seperti apa ?" tanya saya.
"Biasa-biasa saja" jawab Dika singkat.

Beberapa kali saya berdiskusi dengan wali kelas dan kepala sekolah untuk mencari pemecahannya, namun sudah sekian lama tak ada kemajuan. Akhirnya kamipun sepakat untuk meminta bantuan seorang psikolog. Suatu pagi, atas seijin kepala sekolah, Dika meninggalkan sekolah untuk menjalani test IQ. Tanpa persiapan apapun, Dika menyelesaikan soal demi soal dalam hitungan menit. Beberapa saat kemudian, Psikolog yang tampil bersahaja namun penuh keramahan itu segera memberitahukan hasil testnya. Angka kecerdasan rata-rata anak saya mencapai 147 (Sangat Cerdas) dimana skor untuk aspek-aspek kemampuan pemahaman ruang, abstraksi, bahasa, ilmupasti, penalaran, ketelitian dan kecepatan berkisar pada angka 140 - 160. Namun ada satu kejanggalan, yaitu skor untuk kemampuan verbalnya tidak lebih dari 115 (Rata-Rata Cerdas). Perbedaan yang mencolok pada 2 tingkat kecerdasan yang berbeda itulah yang menurut psikolog, perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut.

Oleh sebab itu psikolog itu dengan santun menyarankan saya untuk mengantar Dika kembali ke tempat itu seminggu lagi. Menurutnya Dika perlu menjalani test kepribadian.

Suatu sore, saya menyempatkan diri mengantar Dika kembali mengikuti serangkaian test kepribadian. Melalui interview dan test tertulis yang dilakukan, setidaknya Psikolog itu telah menarik benang merah yang menurutnya menjadi salah satu atau beberapa faktor penghambat kemampuan verbal Dika. Setidaknya saya bisa membaca jeritan hati kecil Dika. Jawaban yang jujur dari hati Dika yang paling dalam itu membuat saya berkaca diri, melihat wajah seorang ibu yang masih jauh dari ideal. Ketika Psikolog itu menuliskan pertanyaan "Aku ingin ibuku :...."
Dika pun menjawab : "membiarkan aku bermain sesuka hatiku, sebentar saja" Dengan beberapa pertanyaan pendalaman, terungkap bahwa selama ini saya kurang memberi kesempatan kepada Dika untuk bermain bebas.

Waktu itu saya berpikir bahwa banyak ragam permainan-permainan edukatif sehingga saya merasa perlu menjadwalkan kapan waktunya menggambar, kapan waktunya bermain puzzle, kapan waktunya bermain basket, kapan waktunya membaca buku cerita, kapan waktunya main game di komputer dan sebagainya.

Waktu itu saya berpikir bahwa demi kebaikan dan demi masa depannya, Dika perlu menikmati permainan-permainan secara merata di sela-sela waktu luangnya yang memang tinggal sedikit karena sebagian besar telah dihabiskan untuk sekolah dan mengikuti berbagai kursus di luar sekolah. Saya selalu pusing memikirkan jadwal kegiatan Dika yang begitu rumit. Tetapi ternyata permintaan Dika hanya sederhana : diberi kebebasan bermain sesuka hatinya, menikmati masa kanak-kanaknya.

KetikaPsikolog menyodorkan kertas bertuliskan "Aku ingin Ayahku ...."Dika pun menjawab dengan kalimat yang berantakan namun kira-kira artinya"Aku ingin ayahku melakukan apa saja seperti dia menuntutku melakukan sesuatu". Melalui beberapa pertanyaan pendalaman, terungkap bahwa Dika tidak mau diajari atau disuruh, apalagi diperintah untuk melakukan ini dan itu. Ia hanya ingin melihat ayahnya melakukan apa saja setiap hari, seperti apa yang diperintahkan kepada Dika. Dika ingin ayahnya bangun pagi-pagi kemudian membereskan tempat tidurnya sendiri, makan dan minum tanpa harus dilayani orang lain, menonton TV secukupnya, merapikan sendiri koran yang habis dibacanya dan tidur tepat waktu.

Sederhana memang, tetapi hal-hal seperti itu justru sulit dilakukan oleh kebanyakan orang tua. Ketika Psikolog mengajukan pertanyaan "Aku ingin ibuku tidak ..." Maka Dika menjawab "Menganggapku seperti dirinya" Dalam banyak hal saya merasa bahwa pengalaman hidup saya yang suka bekerja keras, disiplin, hemat, gigih untuk mencapai sesuatu yang saya inginkan itu merupakan sikap yang paling baik dan bijaksana. Hampir-hampir saya ingin menjadikan Dika persis seperti diri saya. Saya dan banyak orang tua lainnya seringkali ingin menjadikan anak sebagai foto copy diri kita atau bahkan beranggapan bahwa anak adalah orang dewasa dalam bentuk sachet kecil.

Ketika Psikolog memberikan pertanyaan "Aku ingin ayahku tidak : .."Dika pun menjawab "Tidak menyalahkan aku di depan orang lain. Tidak mengatakan bahwa kesalahan-kesalahan kecil yang aku buat adalah dosa" Tanpa disadari, orang tua sering menuntut anak untuk selalu bersikap dan bertindak benar, hingga hampir-hampir tak memberi tempat kepadanya untuk berbuat kesalahan. Bila orang tua menganggap bahwa setiap kesalahan adalah dosa yang harus diganjar dengan hukuman, maka anak pun akan memilih untuk berbohong dan tidak mau mengakui kesalahan yang telah dibuatnya dengan jujur.

Kesulitan baru akan muncul karena orang tua tidak tahu kesalahan apa yang telah dibuat anak, sehingga tidak tahu tindakan apa yang harus kami lakukan untuk mencegah atau menghentikannya. Saya menjadi sadar bahwa ada kalanya anak-anak perlu diberi kesempatan untuk berbuat salah, kemudian iapun bisa belajar dari kesalahannya.

Konsekuensi dari sikap dan tindakannya yang salah adakalanya bisa menjadipelajaran berharga supaya di waktu-waktu mendatang tidak membuat kesalahan yang serupa. Ketika Psikolog itu menuliskan "Aku ingin ibuku berbicara tentang....." Dika pun menjawab "Berbicara tentang hal-hal yang penting saja". Saya cukup kaget karena waktu itu saya justru menggunakan kesempatan yang sangat sempit, sekembalinya dari kantor untuk membahas hal-hal yang menurut saya penting, seperti menanyakan pelajaran dan PR yang diberikan gurunya.
Namun ternyata hal-hal yang menurut saya penting, bukanlah sesuatu yang penting untuk anak saya.

Dengan jawaban Dika yang polos dan jujur itu saya diingatkan bahwa kecerdasan tidak lebih penting dari pada hikmat dan pengenalan akan Tuhan. Pengajaran tentang kasih tidak kalah pentingnya dengan ilmu pengetahuan. Atas pertanyaan "Aku ingin ayahku berbicara tentang .....", Dika pun menuliskan "Aku ingin ayahku berbicara tentang kesalahan-kesalahan nya. Aku ingin ayahku tidak selalu merasa benar, paling hebat dan tidak pernah berbuat salah. Aku ingin ayahku mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepadaku". Memang dalam banyak hal, orang tua berbuat benar tetapi sebagai manusia, orang tua tak luput dari kesalahan. Keinginan Dika sebenarnya sederhana, yaitu ingin orang tuanya sportif, mau mengakui kesalahanya dan kalau perlu meminta maaf atas kesalahannya, seperti apa yang diajarkan orang tua kepadanya.

Ketika Psikolog menyodorkan tulisan "Aku ingin ibuku setiap hari....."Dika berpikir sejenak, kemudian mencoretkan penanya dengan lancar "Aku ingin ibuku mencium dan memelukku erat-erat seperti ia mencium dan memeluk adikku". Memang adakalanya saya berpikir bahwa Dika yang hampir setinggi saya sudah tidak pantas lagi dipeluk-peluk, apalagi dicium-cium. Ternyata saya salah, pelukan hangat dan ciuman sayang seorang ibu tetap dibutuhkan supaya hari-harinya terasa lebih indah. Waktu itu saya tidak menyadari bahwa perlakuan orang tua yang tidak sama kepada anak-anaknya seringkali oleh anak-anak diterjemahkan sebagai tindakan yang tidak adil atau pilih kasih.

Secarik kertas yang berisi pertanyaan "Aku ingin ayahku setiap hari...."Dika menuliskan sebuah kata tepat di atas titik-titik dengan satu kata "tersenyum". Sederhana memang, tetapi seringkali seorang ayah merasa perlu menahan senyumannya demi mempertahankan wibawanya. Padahal kenyataannya senyuman tulus seorang ayah sedikitpun tidak akan melunturkan wibawanya, tetapi justru bisa menambah simpati dan energi bagi anak-anak dalam melakukan segala sesuatu seperti yang ia lihat dari ayahnya setiap hari.

Ketika Psikolog memberikan kertas yang bertuliskan "Aku ingin ibuku memanggilku. ..." Dika pun menuliskan "Aku ingin ibuku memanggilku dengan nama yang bagus" Saya tersentak sekali! Memang sebelum ia lahir kami telah memilih nama yang paling bagus dan penuh arti, yaitu Judika Ekaristi Kurniawan. Namun sayang, tanpa sadar, saya selalu memanggilnya dengan sebutan Nang. Nang dalam Bahasa Jawa diambil dari kata "Lanang" yang berarti laki-laki.

Ketika Psikolog menyodorkan tulisan yang berbunyi "Aku ingin ayahku memanggilku ..." Dika hanya menuliskan 2 kata saja, yaitu "NamaAsli". Selama ini suami saya memang memanggil Dika dengan sebutan "Paijo" karena sehari-hari Dika berbicara dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Sunda dengan logat Jawa medok. "Persis Paijo, tukang sayur keliling" kata suami saya.

Atas jawaban-jawaban Dika yang polos dan jujur itu, saya menjadi malu karena selama ini saya bekerja di sebuah lembaga yang membela dan memperjuangkan hak-hak anak. Kepada banyak orang saya kampanyekan pentingnya penghormatan hak-hak anak sesuai dengan Konvensi Hak-Hak Anak Sedunia. Kepada khalayak ramai saya bagikan poster bertuliskan "To Respect Child Rights is an Obligation, not a Choice" sebuah seruan yang mengingatkan bahwa "Menghormati Hak Anak adalah Kewajiban, bukan Pilihan". Tanpa saya sadari, saya telah melanggar hak anak saya karena telah memanggilnya dengan panggilan yang tidak hormat dan bermartabat.

Dalam diamnya anak, dalam senyum anak yang polos dan dalam tingkah polah anak yang membuat orang tua kadang-kadang bangga dan juga kadang-kadang jengkel, ternyata ada banyak Pesan Yang Tak Terucapkan. Seandainya semua ayah mengasihi anak-anaknya, maka tidak ada satupun anak yang kecewa atau marah kepada ayahnya. Anak-anak memang harus diajarkan untuk menghormati ayah dan ibunya, tetapi para orang tua tidak boleh membangkitkan amarah di dalam hati anak-anaknya. Para orang tua harus mendidik anaknya di dalam ajaran dan nasehat yang baik...

Thanks to Mom's Dika/Mbak Ning who written this reflection (we can find this great reflection at her book: "Tangan Yang Menenun" @2005)

Author: Mundhi Sabda Hardiningtyas

26th month of Surya

Surya sekarang udah berumur 2 tahun lebih 2 bulan….. Perkembangan nya masih ok walaupun perbendaharaan katanya belum begitu bertambah banyak..... Dia seneng bilang ’awas’, ’star’ & ’aduh’. Spt papa saat naik tangga betulin lampu, Surya bisa ngomong ’awas’, hehe...... Dia cepat meniru kata-kata yang didengar dari tontonan DVD yg diputar termasuk berhitung dlm bahasa Inggris. Dia dah ingat tapi ucapan bhs Inggris nya blm sempurna.

Sekarang tontonan favorit Surya adalah Dora Explorer yg seri ’Star’ Wish on a star.... ketawa terbahak-bahak, semoga aja ngerti maksudnya. Saat star nya berhasil pulang ke bulan, Surya langsung da da ......

Kalau mutar lain film, belum selesai ntar minta stop atau ganti.... tapi kalau ama Dora Explorer gak minta ganti, maklum baru diputar sekali sih....

Film favorit lain adalah Baby brain yg seri anggota tubuh. Surya bisa meniru kepala, pundak, lutut, kaki..... mata, telinga, mulut dan hidung.

Oh ya kalau dengar lagu gembira, Surya bisa lompat-lompat sambil tepuk tangan.
Mainan favorit masih tetap bola dan bintang-bintang kecil yg dibuat dari kertas. Puzzle nya cuman sebentar saja dimainkan, setelah itu ganti lagi mainan lain.

Sebentar lagi Surya akan mama sekolahkan walaupun papa gak setuju karena Surya gak punya kegiatan lain. Semoga Surya bisa segera mandiri karena mama gak bisa mendampingi Surya setiap hari, waktu Surya lebih banyak dihabiskan di rumah kung kung dan bobo sehingga apa-apa diatur oleh mereka dan sampai saat ini mama tidak bisa merubahnya. Dibawain mainan ntar dibilang kebanyakan atau dibilang disini sudah ada kok, ya udah mama gak bakal bawain Surya mainan, dasar keluarga papamu itu otoriter dan antik! Mama ingin Surya sehari-hari di day care tetapi papa menolak mentah-mentah alasannya masih ada kakek neneknya kok dimasukkan ke ’day care’. Mama benci banget ama papa Surya yang dikit-dikit selalu ke kungkung dan bobo, dasar papamu itu lebih mentingin ortunya! Saat ini Surya masih rewel makan nya dan beratnya cuman 13 kg. Mama belikan vitamin utk doyan makan tidak disukai Surya padahal bentuknya animal dan rasa buah-buahan. Setelah mama coba ternyata ada rasa obatnya sedikit, pantesan Surya gak doyan.


Hanya ini yg bisa mama tuliskan, sedikit curhat jadinya.... abis sebel banget gitu ama kungkung & bobomu.

Saya ingin seperti ayah

Suatu hari suami saya rapat dengan beberapa rekan bisnisnya yang kebetulan mereka sudah mendekati usia 60 tahun dan dikaruniai beberapa orang cucu.

Di sela-sela pembicaraan serius tentang bisnis, para kakek yang masih aktif itu sempat juga berbagi pengalaman tentang kehidupan keluarga di masa senja usia. Suami saya yang kebetulan paling muda dan masih mempunyai anak balita, mendapatkan pelajaran yang sangat berharga, dan untuk itu saya merasa berterima kasih kepada rekan-rekan bisnisnya tersebut. Mengapa?

Inilah kira-kira kisah mereka......Salah satu dari mereka kebetulan akan ke Bali untuk urusan bisnis, dan minta tolong diatur tiket kepulangannya melalui Surabaya karena akan singgah ke rumah anaknya yang bekerja di sana.Di situlah awal pembicaraan 'menyimpang' dimulai. Ia mengeluh, "Susah anak saya ini, masak sih untuk bertemu bapaknya saja sulitnya bukan main." "Kalau saya telepon dulu, pasti nanti dia akan berkata jangan datang sekarang karena masih banyak urusan. Lebih baik datang saja tiba-tiba, yang penting saya bisa lihat cucu."

Kemudian itu ditimpali oleh rekan yang lain. "Kalau Anda jarang bertemu dengan anak karena beda kota, itu masih dapat dimengerti," katanya." Anak saya yang tinggal satu kota saja, harus pakai perjanjian segala kalau ingin bertemu." "Saya dan istri kadang-kadang merasa begitu kesepian, karena kedua anak saya jarang berkunjung, paling-paling hanya telepon."

Ada lagi yang berbagi kesedihannya, ketika ia dan istrinya mengengok anak laki-lakinya, yang istrinya baru melahirkan di salah satu kota di Amerika. Ketika sampai dan baru saja memasuki rumah anaknya, sang anak sudah bertanya, "Kapan Ayah dan Ibu kembali ke Indonesia?" "Bayangkan! Kami menempuh perjalanan hampir dua hari, belum sempat istirahat sudah ditanya kapan pulang."

Apa yang digambarkan suami saya tentang mereka, adalah rasa kegetiran dan kesepian yang tengah melanda mereka di hari tua. Padahal mereka adalah para profesional yang begitu berhasil dalam kariernya. Suami saya bertanya, "Apakah suatu saat kita juga akan mengalami hidup seperti mereka?" Untuk menjawab itu, saya sodorkan kepada suami saya sebuah syair lagu berjudul Cat's In the Cradle karya Harry Chapin.

Beberapa cuplikan syair tersebut saya terjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia agar relevan untuk konteks Indonesia. Serasa kemarin ketika anakku lahir dengan penuh berkah. Aku harus siap untuknya, sehingga sibuk aku mencari nafkah sampai 'tak ingat kapan pertama kali ia belajar melangkah'. Pun kapan ia belajar bicara dan mulai lucu bertingkah Namun aku tahu betul ia pernah berkata, "Aku akan menjadi seperti Ayah kelak" "Ya betul aku ingin seperti Ayah kelak""Ayah, jam berapa nanti pulang?" "Aku tak tahu 'Nak, tetapi kita akan punya waktu bersama nanti, dan tentu saja kita akan mempunyai waktu indah bersama"

Ketika saat anakku ulang tahun yang kesepuluh; Ia berkata, "Terima kasih atas hadiah bolanya Ayah, wah ... kita bisa main bola bersama. Ajari aku bagaimana cara melempar bola" "Tentu saja 'Nak, tetapi jangan sekarang, Ayah banyak pekerjaan sekarang" Ia hanya berkata, "Oh ...."Ia melangkah pergi, tetapi senyumnya tidak hilang, seraya berkata, "Aku akan seperti ayahku".

"Ya, betul aku akan sepertinya""Ayah, jam berapa nanti pulang?""Aku tak tahu 'Nak, tetapi kita akan punya waktu bersama nanti, dan tentu saja kita akan mempunyai waktu indah bersama"

Suatu saat anakku pulang ke rumah dari kuliah; Begitu gagahnya ia, dan aku memanggilnya, "Nak, aku bangga sekali denganmu, duduklah sebentar dengan Ayah" Dia menengok sebentar sambil tersenyum, "Ayah, yang aku perlu sekarang adalah meminjam mobil, mana kuncinya?" "Sampai bertemu nanti Ayah, aku ada janji dengan kawan" "Nak, jam berapa nanti pulang?" "Aku tak tahu 'Yah, tetapi kita akan punya waktu bersama nanti dan tentu saja kita akan mempunyai waktu indah bersama"

Aku sudah lama pensiun dan anakku sudah lama pergi dari rumah; Suatu saat aku meneleponnya. "Aku ingin bertemu denganmu, Nak" Ia bilang, "Tentu saja aku senang bertemu

Ayah, tetapi sekarang aku tidak ada waktu. Ayah tahu, pekerjaanku begitu menyita waktu, dan anak-anak sekarang sedang flu. Tetapi senang bisa berbicara dengan Ayah, betul aku senang mendengar suara Ayah"

Ketika ia menutup teleponnya, aku sekarang menyadari; Dia tumbuh besar persis seperti aku; Ya betul, ternyata anakku persis seperti aku. Rupanya prinsip investasi berlaku pula pada keluarga dan anak. Seorang investor yang berhasil mendapatkan return yang tinggi, adalah yang selalu peduli dan menjaga apa yang diinvestasikannya.

Saya sering melantunkan cuplikan syair tersebut dalam bahasa aslinya,"I'm gonna be like you, Dad, you know I'm gonna be like you", kapan saja ketika suami saya sudah mulai melampaui batas kesibukannya.Ternyata cukup manjur.

"Lutfi ... ayo kita kasih makan kelinci," katanya kepada anak kami yang berusia 3 tahun. Prinsip diatas dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari hari maupun dalam tugas kerja kita mengembangkan manusia yang menjadi tanggung jawab kita ataupun bawahan kita.

Apabila kita mempunyai bawahan dengan kwalitas kerja yang kurang atau dibawah standard maka...... sadarlah bahwa kejadian ini mungkin merupakan refleksi atau bentukan dari diri kita sendiri jadi jangan salahkan mereka.... jangan mem "vonis" mereka tapi coba cari titik awal timbulnya masalah, dan coba introspeksi.

SEMOGA INI BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA.

~unknown author

Mario Teguh: Vacation and Life

Tulisan ini dibuat setelah mengikuti acara Business Art nya Mario Teguh, wow rasanya kayak di recharge lagi, apalagi momentnya pas banget nih, abis liburan, dimana saya dan mungkin teman2 banyak yang merasa malas kembali bekerja. Ini sedikit rangkuman dari apa yang saya tonton. Met membaca………

- Pekerjaan adalah sarana mengubah kualitas hidup. Banyak dari kita bekerja dengan harapan dapat hidup menjadi lebih baik dimasa yang akandatang. Untuk itulah banyak yang merencanakan liburan dengan harapan setelah berlibur maka kualitas hidupnya menjadi lebih baik. Tapi sadarkah kita bahwasanya banyak sekali (sebagian besar dari kita) yang pusing tujuh keliling setelah berlibur. Membayar utang karena berlibur sering gesek credit card, kembali mengisi celengan karena uang habis terkuras ?

Kita seringkali lupa dan lalai mengingat bahwa liburan yang direncanakan sesegera setelah kita melakukan pekerjaan adalah KESENANGAN DEKAT. Kesenangan Dekat ini akan menghabiskan hasil yang kita dapat dari bekerja selama satu tahun. Banyak dari kita yang lupa merencanakan KESENANGAN JAUH (hari tua/amal kebaikan menuju kematian atau hari akhir).

Seringkali kita menggunakan LIBURAN sebagai PENGHINDARAN atas kewajiban/pekerjaan yang seyogyanya kita lakukan. Orang yang melakukan hal seperti ini memisahkan kesenangan dengan kewajiban, padahal idealnya/seharusnya berliburlah didalam pekerjaan kita. Oleh karenanya banyak yang mengukur keberhasilan dirinya dengan keren2an berlibur dan menghabiskan uang banyak.

"Orang yang merasa keren dan pakai barang mahal adalah org yang lebih murah daripada barang itu sendiri. Orang yang berlibur dengan liburan mahal adalah orang yang lebih murah dari liburan yang seharusnya ia nikmati itu. Orang yang keren adalah org yang BERDAMAI dengan dirinya. Karena pelana tidak menjadikan keledai menjadi kuda. Banggalah dengan diri anda sebagaimana anda adanya"

Bagaimana agar tetap fokus kepada rencana yang di set di awal tahun? berliburlah dalam kehidupan anda. Biasakanlah memberi hadiah atas sebuah kebaikan. Tepuk pundak sendiri dan katakan "you did a very good job", krn kita butuh pujian. Hadiahi diri sendiri.

Bagaimana menghadiahi liburan yg menyenangkan. Teknik sandwich. Tau dimana anda berada. jangan sombong krn ingat, ada yang lebih kaya dan jangan sombong krn ada yg lebih miskin. Know where you stand sehingga perjalanan anda menjadi jelas.

SUPER TIP : Jangan simpan tenaga anda utk sebuah kehidupan yg sedang anda tunggu, krn kehidupan telah lama terjadi. Banyak org hidupnya baru bersiap2 pdhl hidupnya telah lama dimulai. Pensiunlah semuda mungkin sehingga semuanya masih masuk akal dijalani. Perbaiki usia pensiun anda, jangan ikuti standard normal (55 tahun).

Mulailah persiapkan KESENANGAN JAUH anda mulai hari ini. Karena kebanyakan orang hidupnya bersaing dengan biayanya, bukan bersaing dengan impiannya, yang mana kalau menang (dari persaingan tersebut) maka pendapatannya hanya sedikit diatas biayanya. Jadi, kejar impian anda dari sekarang.

Rejeki itu adalah akibat, akibat dari apa yang anda usahakan dan impikan. Suami yang kikir terhadap keluarganya, maka Allah tidak akan berpikir utk memberikan anggaran lebih untuk suami tersebut. Orang yang tidak memiliki proyek dalam hidupnya maka Allah tidak akan berpikir untuk memberikan lebih. Karena proyek adalah doa. Segera buat proyek pribadi (beli rumah, beli kendaraan, renovasi, liburan, dll) dan berdoa dan berusahalah agar proyek tsb berhasil.

Seberapa sering anda berdoa untuk kebaikan org lain dibandingkan dgn utk diri sendiri ? Berdoalah agar anda mampu membahagiakan org lain, berdoalah untuk org lain

WISE CARD dari Mario Teguh
Janganlah menjelaskan mengapa anda belum mencapai yg belum anda capai, tetapi segeralah bekerja menyelesaikan yg telah jelas bagi anda. Ini akan menuntun pekerjaan lain yang besar. Perbesarlah kesungguhan dlm pekerjaan apapun yang menjadikan anda besar. Miliki kesungguhan baru dan terlibatlah pada kesibukan2 yang membahagiakan orang lain. Buatlah diri anda penting bagi org lain.

HASIL AKHIR kadang mengganggu kesungguhan kita. Bagaimana menyikapinya? Hasil yang anda terima tdk boleh dilihat sbg sesuatu yang final. Org yang mengeluh adalah org yang melihat masalahnya permanen, orang yang sombong adalah orang yang melihat keberhasilannya permanen. Hasil anda adalah PEMUNGKIN untuk hasil yang lebih baik. Gunakan apa yg ada sekarang sebagai pemungkin untuk hasil yang lebih baik yang dapat menuntun anda mencapai impian anda

RANGKUMAN
Hidup yg paling baik adalah a life of vacation, hidup seindah liburan, karena dijalani dgn gembira. Sesuaikan rasa dan hati anda sesuai dengan kualitas yang anda harapkan.

Pentingnya Bermain Bebas...Sebebas-bebasnya bagi anak!

Meningkatnya tingkat pendidikan orangtua dan meningkatnya persaingan di dunia kerja (yang dirasakan orangtua), sedikit banyak berpengaruh pada bagaimana mereka mendidik anak-anak. Tak heran kini sering sekali terdengar, bagaimana antusiasme orangtua dalam mendidik anak-anak. Metode mengajarkan membaca, menghitung, bahasa asing pada anak pra sekolah (bahkan untuk bayi) begitu diminati oleh para orangtua. Kursus bahasa asing, kursus berhitung cepat, kursus yang berkaitan dengan bakat, laris bak kacang goreng.

Hal ini juga pernah saya alami, walau tak sedahsyat yang dialami orang lain (mungkin).
Ketika mengasuh anak saya yang pertama, walau berusaha tetap berpegang pada prinsip pengasuhan yang saya pahami, saya berusaha menstimulasi anak saya secara sistematis, karena masa prasekolah diyakini sebagai masa emas (golden age) kata pra ahli.

Didukung oleh karakter anak saya yang serius, klop sudah dengan niat saya untuk mengajarinya secara "sistematis" . Proses mengajarkannya saya selalu usahakan dengan cara bermain, cara yang menyenangkan. Saya tak ingin merusak masa kanak-kanaknya. Ketika teman-temannya belajar dengan gaya yang lebih serius, saya berusaha mencari metode-metode dalam kerangka fun learning. Hasilnya memuaskan, di usia pra sekolah ia telah lancar membaca, menghitung dan menulis. Padahal saya mengajarkannya dengan santai lho, fun learning gitu...saya yakin tidak melakukan kesalahan, dalam arti merusak masa kanak-kanak anak saya dengan "belajar yang serius". Saya yakin dunia anak adalah bermain. Minat belajar, minat membacanya juga sangat bagus, karena saya membacakan buku sejak bayi.

Dengan kompetensinya tersebut, saya optimis dia tidak akan mengalami kesulitan di dunia sekolah. Namun apa ,mau di kata...di usia sekolahnya.. .saya malah mengalami kesulitan. Anak saya mogok sekolah!

Duh rasanya bingung sekali, awalnya saya curiga sekolahnya yang nggak bener. Memang sih ada hal-hal yang kurang bagus. Saya coba komunikasi dengan sekolah. Sedikit-sedikit keluhan saya ditanggapi oleh sekolah, saran-saran saya mereka terima dengan baik dan perbaikan-perbaikan pun dilakukan. Tapi anak saya tetap mogok!

Alhamdulillah, komunikasi saya dengan anak cukup baik, semua aspek yang mungkin mengganggu, saya gali semua. Setelah semua saya nilai sudah ok, anak saya kok ya tetap mogok.

Saya telp rekan saya, konsultasi ke psikolog yang kebetulan sahabat saya, yang tahu anak saya dari sejak kecil. Setelah mendengarkan kebingungan- kebingungan saya, dia bertanya "apa saya sering bermain dengannya?" "apa ia ada kesempatan untuk berekspresi beragam emosi: terkejut, misalnya". Saya menjawab di lingkungan rumahnya sekarang ia ada banyak kesempatan bermain dengan teman-temannya (bermain sepeda). Lalu teman saya menjelaskan kalau beda lho bermain bersama teman, dengan bermain bersama orangtua. Efek terhadap perkembangan emosinya berbeda. Bermain dengan teman penting, bermain dengan orangtuapun tak kalah penting.

Deg! Awalnya ada perasaan menolak untuk mengakui kesalahan... .
Telpon saya tutup, dan saya merenung.
Apa mau di kata, benar apa kata teman saya.Mungkin stimulasinya benar, fun ...tapi kesempatan atau porsi waktu dia untuk bermain bebas: kurang! Apalagi bermain bebas dengan saya, kurang. Stimulasinya kebanyakan motorik halus dan kognitif.

Anak saya menjadi anak yang kaku, kurang berani, kurang insiatif, kurang percaya diri, takut pada situasi baru.....

Hal ini berbeda dengan anak kedua saya yang memiliki sifat berlawanan dengan kakaknya. Berbeda karena selain karakter bawaannya berbeda, saya mengasuhnya dengan cara berbeda. Anak kedua lebih banyak saya lepas untuk bermain sebebas-bebasnya.

Ketika bermain bebas, anak punya inisiatif untuk memilih permainan, menciptakan permainan, role playing, berekspresi bersama teman-teman, bertengkar, menyelesaikan masalah, terkejut, menangis, tertawa terbahak-bahak. Ekspresi emosi bisa mengalir sepuasnya.

So ternyata bermain bebas...sebebas- bebasnya penting banget. Saya coba ubah cara saya mengasuh anak pertama, saya beri dia kesempatan untuk bermain yang seru-seru, permainan motorik kasar, yang penuh tantangan. Permainan seru-seruan dengan teman-temannya dan juga dengan kami orangtuanya.

Syukurlah hari ini dia sekolah dengan senyuman, semoga besok dan seterusnya dia selalu tersenyum.

Ditulis oleh lita edia
http://www.litaedia.blogspot.com/

Tips / Cara untuk menciptakan/mencetak anak cerdas, jenius dan kreatif

Setidaknya ada 5 hal yang harus diperhatikan betul:

1. Makanan

Ini amunisi otak yang sangat penting. Anak-anak yang kekurangan gizi umumnya memiliki otak yang kurang berkembang. Konsumsi ikan yang cukup, ASI, vitamin, dan mineral merupakan amunisi yang tepat bagi otak. Apa pun kursus yang Anda berikan untuk anak anda tanpa memberinya makanan yang tepat, samalah artinya dengan mengisi ruangan tanpa menguatkan dinding-dindingnya. Gizi adalah bahan baku proses-proses seluler, terutama untuk pembangunan struktur otak.

2. Lingkungan

Makin bervariasi lingkungan hidup anak Anda, makin baik perkembangan otaknya. Warna, bentuk, orang-orang yang berbeda, suasana yangbervariasi, dan lain-lain lebih mudah menstimulasi otak dibandingkan yang homogen. Jika Anda menciptakan lingkungan yang kaya dengan permainan, otak anak Anda berkembang dengan sangat pesat. Karena itu,sebisa mungkin, tempat tidur, tempat belajar (terutama disekolah-sekolah), dan ruangan keluarga dapat diubah setiap jangka waktu tertentu. Anda perlu juga mengajaknya ke tempat-tempat yang penuh dengan hal-hal baru, seperti di pantai, gunung, dan lain-lain. Semakin bervariasi lingkungan, semakin cepat koneksi sel saraf terjadi.

3. Pengalaman emosional

Sistem limbik lebih dulu matang dibandingkan dengan kulit otak. Akibatnya, anak-anak menjadi sangat peka terhadap rangsangan dan pengalaman emosional. Semua pengalaman emosional yang diberikan padarentang usia 0-7 tahun ini akan sangat berpengaruh dalam membentuk jalinan antar sel saraf. Pada usia ini, kontrol diri, kesabaran, kerjasama, empati, dan lain-lain lebih mudah dilatih dan tertanam kuatd alam otak dibanding berhitung, membaca, atau kegiatan-kegiatan kalkulatif lainnya. Jangan lupa, kematangan emosional ini lebih menentukan kesuksesan anak Anda di masa depan ketimbang kemampuan berhitung dan main komputer.

4. Stimulasi rasional

Hal-hal yang baru (novelty), menantang (challenge), padu (coherent),dan penuh makna (meaningful) lebih cepat memengaruhi otak ketimbang hal-hal yang lazim dan biasa. Jika setiap hari Anda memperkenalkan kata-kata baru kepada anak Anda, teknik-teknik baru dalam berhitung, tugas-tugas yang menantang dan penuh makna (misalnya, membuat percobaan fisika yang berkenaan dengan hal-hal sehari-hari), otaknya akan lebih cepat berkembang. Hal-hal yang menantang, seperti menemukan bentuk tertentu dalam banyak bentuk, dapat memperbanyak hubungan sel saraf. Origami (seni melipat kertas) adalah salah satu cara memperbanyak hubungan sel saraf. Attention of details juga merangsang otak. Berikan sebuah batu kerikil atau dedaunan kepada anak-anak. Mintalah mereka mencermati alur, warna, bentuk, dan ciri-ciri lain yang tidak tampak jika hanya dilihat sepintas. Perhatian pada hal-halk ecil, terutama bentuk dan warna, membuat sinaps saraf bertambah banyak.

5. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik memengaruhi otak dengan tiga cara:

1) meningkatkan sirkulasi darah ke otak. Artinya, oksigen, gula, dan zat gizi juga bertambah.

2) Memengaruhi produksi hormon NGF (Nerve Growth Factor);dan

3) merangsang produksi dopamin. Zat ini berfungsi penting dalammenata perasaan (mood) anak Anda. Semakin sering dan terampil ia melakukan kegiatan fisik, semakin baik perkembangan otaknya.

Lima hal di atas tidak berdiri sendiri. Semuanya saling melengkapi dan saling mempengaruhi. Anda tidak boleh mengedepankan dan memprioritaskan satu di antara yang lain. Jika Anda harus memilih yang utama,disarankan untuk melatih emosi anak Anda lebih dulu. Kematangan emosi memerlukan waktu tertentu untuk berkembang. Sedangkan kecerdasan rasional dapat Anda tingkatkan kapan saja Anda mau.

Trauma dengan hair clipper

Surabaya, 12 Oktober 2008 (Minggu)

Hari ini tingkah laku Surya menakutkan... Siang sekitar Pk 13.00 Surya udah bubuk dan ama papa dicukur, eh cuman dapat 30 menit (hampir selesai sih tinggal bagian depan aja), tiba-tiba Surya terbangun dan kaget-kaget trus nangis histeris. Dia berlarian kesana kemari gak mau dipegang oleh siapa pun.... sampai mau sembunyi di bawah ranjang di kamar depan. Nangis terus meronta-ronta agak lama.

Akhirnya Surya berhasil dibujuk papa dengan dibawa turun ke bawa/ke mobil. Dikasih minum gak mau sama sekali, bahkan dia melihat terus ke tangan papa dan mama apakah masih membawa clipper tsb. Sekitar Pk 15.00 akhirnya Surya tertidur di lengan papa dengan dininabobokan di parkiran, papa sampai mandi keringat krn Surya tidak mau diajak naik sama sekali, jadi di depan pintu ruko terus padahal siang itu lagi terik banget (maklum rukonya menghadap ke barat)

Untung Surya mau diajak ke kamar (lebih dingin, hehe).... jadi setengah tidur Surya mau bubuk di ranjangnya. Dapat setengah jam an, papa melanjutkan memotong rambut Surya dengan clipper. Lucunya Surya juga masih terasa, trus bangun langsung pindah tempat tidur (nangis bentar aja). Kita sampai menyembunyikan peralatan semua..... Setelah dibujuk, Surya tertidur lagi dan baru bangun Pk 17.00

Setelah bangun, eh ternyata nangis lagi inget ama clipper tsb..... Akhirnya acara mandi pun hampir aja jadi batal.... tapi setelah mama bujuk2 Surya mau mandi tapi gak bisa lama-lama krn udah sore banget, kuatir Surya masuk angin lagi.

Abis mandi, Surya makan dan malamnya sekitar Pk 19.20 kita berangkat ke BG Mall untuk belanja di Carrefour. Surya happy banget, bahkan kuat angkat-angkat diapers yang lumayan berat, masukkan jeruk sembarangan ke trolley, ambil/ngutil permen Marshmellow 1 pc, hehe... untung gak ditegur nak walaupun terang2an kita ambil & dimakan.

Abis dari lantai 1, kita langsung ke lantai 2 utk lihat-lihat elektronik. Karena udah waktunya minum susu, Surya mama ajak ke tempat furniture (di spring bed anak kita duduk bersama). Eh gak lama ada bunyi spt clipper di dekat kita, ternyata itu suara pompa pelampung yg baru dinyalakan oleh petugas Carrefour di dekat area sepeda anak2 (alatnya tdk terlihat sih tp suaranya cukup keras). Baru mbak Ti ngomong suara ne kok lucu, Surya langsung turun dari tempat duduknya dan berlari sekencang-kencangnya sambil menangis histeris. Surya gak bisa dipegang, begitu dipegang langsung merebahkan badannya di lantai sampai orang-orang di sekitar bingung kenapa. Surya kuat sekali sampai mbak Ti juga gak kuat menenangkan Surya. Digendong pun gak mau. Agak lama akhirnya Surya diam setelah diajak keluar dari Carrefour. Mama langsung ke kasir membereskan barang belanjaan, sementara papa & mbak Ti nunggu di luar.

Aneh sekali pokoknya Surya hari ini. Trauma dan ketakutan ama clipper beserta bunyinya. Papa sampai nyesel nyesel motong rambutnya Surya.

Semoga tidak berkelanjutan aja dan mau diajak masuk ke Carrefour lagi.

Kasihan sekali kamu, mungkin terlalu sering dipaksa sampai jadi trauma. Tapi mama juga bingung ama Surya, anak lain gak sekeras kamu lo..... minum obat susah, dipotong rambutnya apa lagi..... untung aja kalau mama potong kuku pas tidur tidak nangis.... Dibersihkan telinganya juga gak mau, ihiks mama jadi sedih aja ama kelakuan Surya akhir-akhir ini. Oh ya sekarang Surya gak mau gosok gigi, ntar giginya lubang dan hitam seperti Cece Valen lo ya.......

Jika memang benar yg dikatakan orang kalau usia 2 tahun adalah usia pemberontakan/belajar mengeluarkan amarah, mama harapkan tidak lama-lama.... semoga papa mama bisa mengendalikan Surya dengan bijaksana. Surya tidak boleh nakal-nakal karena sebentar lagi sekolah lo.....

Ya udah mama ucapkan met bubuk, jangan diingat-ingat lagi ya hair clipper & suaranya. Tadi mama udah kasih tahu Surya kalau udah dibuang semua :)

GBU son !!!


Foto Surya abis dipotong rambutnya :

Milikilah Keceriaan Anak-anak

Tujuan adalah kebahagiaan anda. Dan kebahagiaan haruslah menjadi tujuan anda. Kebijakan sejati mengatakan bahwa kebahagiaan tidak terletak jauh dimana. Kebahagiaan tertanam di dalam diri anda sendiri. Anda hanya perlu menemukannya. Sayangnya kebahagiaan seringkali tertimbun oleh endapan rasa takut dan sedih akibat hal-hal di luar diri anda. Untuk itu anda harus menyingkirkannya; yaitu dengan memutuskan untuk tetap berbahagia. Dunia mungkin membuat anda bersedih namun dunia tak boleh memiliki anda. Di dalam diri anda harus berjuang keras untuk tidak di batasi oleh kejadian luar. Di dalam anda tetap memiliki kebahagiaan.

Mengapa tak anda perhatikan sorot mata antusias anak-anak? Mereka tetap menemukan permainannya meski di tengah panas terik dan hujan lebat. Mereka melakukan itu karena dorongan keceriaan dan kebahagiaan dari dalam diri. Diri dalam mereka tidak dibatasi oleh dunia luar. Sedangkan orang tua mereka mungkin menggerutu karena teriknya matahari atau lebatnya hujan. Bukankah, orang bijak adalah orang yang tidak kehilangan kegembiraan kanak-kanaknya

Cerita Motivasi/Classical Motivation Story (part 4 of 4)

Pengecut mau bunuh diri

Pada suatu hari, tampak seorang pemuda berdiri termangu-mangu di tepi sebuah jembatan dengan sungai yang berair deras dibawahnya. Sesekali matanya menerawang jauh, menarik napas panjang, dan jelas terlihat di wajahnya bahwa dia sedang frustasi dan putus asa. Si pemuda berkata sendiri, ”Semua kenikmatan duniawi telah aku cicipi. Aku pernah kaya, pernah bepergian ke tempat-tempat indah di seluruh dunia. Makanan lezat dan kenikmatan yang dapat dibeli dengan uang juga telah aku rasakan. Tetapi sekarang aku sungguh tidak bahagia. Keluargaku berantakan, anakku meninggal dunia, istriku pun pergi meninggalkan aku. Lalu, untuk apalagi aku hidup di dunia ini? Biarpun aku masih memiliki harta kekayaan, tetapi hatiku kosong dan menderita.” Setelah itu, si pemuda tampak bersiap-siap bunuh diri dengan menceburkan diri ke dalam sungai.

Tetapi, pada saat yang bersamaan, datang seorang pengemis berpakaian kumal menghampiri dia. ”Tuan yang baik, tolong beri saya sedikit uang utk makan. Saya doakan semoga Tuan selalu sehat dan berumur panjang.”

Mendengar permintaan pengemis itu, si pemuda segera mengeluarkan dompet dari sakunya. Ia mengambil semua uang yang ada dan memberikannya kepada si pengemis. Dia berkata kepada si pengemis, ”Ambillah semua uang ini”

”Semua ini?” Tanya si pengemis tidak percaya

”Iya, ambillah semua. Karena di tempat yang akan kutuju, aku tidak lagi memerlukannya,” kata si pemuda sambil mengalihkan pandangannya kembali ke arah sungai di bawah jembatan.

Si pengemis rupanya merasakan sikap pemuda yang agak janggal. Sambil memegang dan memandangi uang itu sejenak, kemudian cepat-cepat dikembalikannya uang itu sambil berkata, ”Tidak ah, tidak jadi. Aku memang seorang pengemis, tetapi aku bukan seorang pengecut. Ini, bawalah uang ini bersamamu ke sungai itu.” Pengemis itu pun segera pergi dari sana sambil berteriak lantang, ”Selamat tinggal tuan pengecut!”

Mendengar ucapan pengemis, pemuda yang ingin bunuh diri itu terpana kaget. Perasaan puas dan bahagia sejenak yang dirasakan karena bisa memberi uang ke pengemis, lenyap seketika. Dia sangat ingin si pengemis menerima pemberiannya, apalagi di saat ia akan mengakhiri hidupnya, tetapi itu pun tidak bisa.

Tiba-tiba, pemuda itu sadar, bahwa apa yang dirasakannya tadi, yaitu dengan memberi kepada orang lain, telah membuat dirinya merasa bahagia. Ini merupakan sebuah perasaan dan pengetahuan baru bagi pemuda itu. Kemudian, dia kembali memandang ke arah sungai itu sekali lagi, lantas berpaling dan berjalan pergi mengejar si pengemis. Dia ingin mengucapkan terima kasih dan memberitahu bahwa dia tidak akan menjadi seorang pengecut. Dia berjanji di dalam dirinya, bahwa dia akan kembali berjuang, untuk mendapatkan kebahagiaan dengan memberi kepada orang-orang yang membutuhkan.

Pembaca yang budiman,

Begitu mengenaskan mendengar orang mengakhiri hidupnya dengan jalan pintas. Dan terasa lebih mengenaskan lagi kalau kita mendengar orang bunuh diri hanya gara-gara masalah sepele. Keberanian harus diletakkan dalam porsi yang benar. Karena hidup akan lebih mulia bila mental yang tertanam adalah ”berani hidup” daripada ”berani mati”

Kita melakukan itu semau karena sebuah alasan yaitu: ren sheng shi yi zhong ze ren, hidup adalah tanggung jawab! Laksana seorang pejuang, apapun medan pertempuran di depan yang akan kita hadapi, kita harus punya keyakinan, bahwa kita punya kewajiban untuk menyelesaikannya. Kita punya tanggung jawab untuk menjalaninya. Apapun hasil nantinya, nilai kenikmatan sejati sebenarnya terletak pada proses perjuangan itu sendiri. Apalagi, jika hasil perjuangan itu bermakna pula bagi orang lain.

Karena itu, hidup kita juga akan jauh lebih bermakna jika kita bisa memberi sesuatu kepada orang lain. Itulah salah satu bentuk tanggung jawab kita sebagai manusia. Dan jika ini kita sadari sepenuhnya dan kita perjuangkan dengan tekat kuat dilandasi ketulusan hati, maka kesuksesan yang kita raih akan jauh lebih berarti. Dengan begitu, saat menghadapi tantangan, mental kita akan semakin terlatih dan siap menghadapinya dengan penuh keberanian. Mari, jauhkan diri dari sikap berani mati secara pengecut, tetapi breani hidup secara ksatria. Maka 'huo zhe geng you yi yi', hidup akan jauh lebih bernilai.

Source: 18 wisdom & success - by Andrie Wongso


English:

A Suicidal Coward

A young man was standing thoughtfully on a bridge. The currents of the river below were very strong. With a far-away look in his eyes, he would sometimes sigh. He was frustrated and desperate. Then a thought arose in him, “I am very rich. I have known all the pleasures of this world. I have visited the most beautiful places, tasted the most delicious foods, and enjoyed all the pleasures that money could buy. Yet I am very unhappy now. My family is falling apart. My children died and my wife left me. I can not stand it any longer. Although I still have my wealth, my hearth is so empty and I suffer a lot.” He intended to commit suicide by jumping into the raging water.

When he was about to do it, a filthy beggar approached him, “Sir, please give me some money to buy some food. I will pray for your health and long life”

Hearing this, he took out the wallet from his pocket. He took all his money and gave it to the beggar, “Take all of this,” he said.

“All of this?” the beggar repeated. He could not believe his luck.

“Yes, take it all. I am going to a place where I won’t need it any more,” said the man. He looked back at the river below.

The beggar felt something was wrong in this man’s attitude. After looking at the money and holding it for a while, he hurriedly returned it and said, “No, I won’t take it. I am a beggar but I am not a coward. I don’t want to receive any money from a coward! Bring your money with you to the river.” He walked away quickly and shouting, “ Good bye, Mister Coward!”

Hearing what the beggar said, the man was very shocked. The satisfaction and happiness of giving his money to the beggar disappeared instantly. He really wanted the beggar to accept his money before he committed suicide, but the beggar refused it.

At that moment, he suddenly realized that the feeling that he felt just now, the good feeling coming from giving others in need, had given him happiness! It was a new feeling and experience for him. He looked at the river one more time, turned around, and walked away – trying to catch up with the beggar. He wanted to thank him and tell him that he did not want to be a coward. He promised himself that he would keep struggling to attain happiness by giving those in need.

Dear kind readers,
It is a shame to see someone end his life by committing suicide, especially over a simple matter. Courage should be put in the right place. Life will be more respectable if we have “the courage to live” rather than “the courage to die”

What is the reason behind this? Life is a responsibility, ren sheng shi yi zhong ze ren. As warriors, no matter what kind of battles we are going to face, we must have the confidence that we have the responsibility to come to the finish line! We have the duty to carry on. Regardless of the results, the true enjoyment lies on the struggling process. The satisfaction will even be greater if the results are also beneficial for others.

How meaningful our life is if we can give something to others. It is one of our responsibilities as a human being. If we truly understand this and do it sincerely, the success we gain will even be more valuable. This way, when we meet challenges, our mentality is already well trained so that we can face them courageously. So, let us restraint from dying a coward and fill our life with the courage to live as a warrior, huo zhe geng you yi yi. Life is worth living!

3 hari dalam hidup ini

Hari pertama : Hari kemarin.

Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi. Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan. Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang Kita rasakan kemarin. Biarkan hari kemarin lewat dan beristirahat dengan tenang; lepaskan saja…

Hari kedua : hari esok.

Hingga mentari esok hari terbit, Kita tak tahu apa yang akan terjadi. Kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari. Kita tak mungkin sedih atau ceria di esok hari. Esok hari belum tiba; toh belum tentu esok hari kita merengkuhnya, biarkan saja…

Yang tersisa kini hanyalah hari ini.

Pintu masa lalu telah tertutup, Pintu masa depan pun belum tiba. Pusatkan saja diri kita untuk hari ini. Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila kita mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.

Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.

Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi.

Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada kita.

Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti. Ingatlah bahwa kita menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri kita sendiri

Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga.

Bacalah terus renungan ini jika hatimu sedang galau atau berbeban berat......

Puisi kepada Anakku

Kepada Anakku

Tanganku sibuk sepanjang hari
Aku tak punya waktu luang
Bila kau ajak aku bermain,
Kujawab, " Ibu tak sempat, Nak!"
Aku mencuci baju, menjahit, memasak,
Semua untukmu.

Tapi bila kautunjukan buku ceritamu,
Atau mengajakku berbagi canda,
Kujawab , " Sebentar, Sayang."

Di malam hari kutidurkan kamu
Kudengarkan doamu,
kupadamkan lampu
Lalu berjingkat meninggalkanmu
Kalau saja aku tinggal barang satu menit lagi.

Sebab hidup itu singkat, tahun-tahun
Bagai berlari ..
Bocah cilik tumbuh begitu cepat,
Kamu tak lagi berada di sisi Ibu,
Membisikkan rahasia-rahasia kecilmu.
Buku-buku dongengmu entah di mana,
Tak ada lagi ajakan bermain,
Tak ada cium selamat malam,
Tak kudengar lagi doamu,
Semua itu milik masa lalu.

Tanganku, dahulu sibuk, sekarang diam.
Hari-hari terasa panjang membentang.
Kalau saja aku bisa kembali ke masa lalu
Menyambutmu hangat di sisiku
Memberimu waktu dari hatiku !.

Kita melakukan banyak kekeliruan dan kesalahan,
tapi kejahatan kita yang utama adalah mengabaikan anak,
menyepelekan MATA AIR KEHIDUPAN.
Banyak kebutuhan kita dapat ditunda.
Tapi anak TIDAK DAPAT MENUNGGU !!!
Kini saatnya tulang-belulangnya dibentuk, darahnya dibuat, dan nalurinya dikembangkan. Padanya kita tidak dapat menjawab, "BESOK" , sebab ia dijuluki " HARI INI "

by GABRIELA MISTRAL (Children winner of NOBEL Prize for Poetry)

Foto-foto Surya di Tanjung Papuma






Liburan Surya ke Papuma, Jember

Papuma, 02-04 Oktober 2008

Liburan Lebaran kali ini Surya diajak ke Pantai/Tanjung Papuma di kota Jember krn kebetulan papa tutup toko. Sementara belum berani bawa Surya berlibur jauh-jauh karena baru pertama kali ini Surya menginap, kuatir Surya rewel; eh kenyataannya Surya tidak rewel bahkan menikmati liburan kali ini (bubuk dan pup tidak ada masalah). Acara makan juga lancar karena mama bawain TV kecil, pas pulang aja Surya susah makannya mungkin krn kepanasan.

02-Oct-2008
Kita berangkat dari Surabaya Pk. 08.30 bersama dengan Ii Lili dan Ii Lisa sekeluarga. Waibo batal ikut karena alasan capek. Tiba di Jember sekitar Pk. 13.30 dan kita lunch dulu di Mangli Terapung Resto, sekitar Pk 15.00 an kita baru check in di Penginapan Papuma. Beruntung kita semua dapat kamar yang bagus & strategis krn letaknya persis di depan pantai (namanya Jati 1 – 3). Pas dibooking kan Ii Lilik kita cuman dapat 1 kamar aja di Jati, 2 kamar sisanya di Mahoni (lebih jelek). Pas tiba di lokasi, ternyata 2 kamar Jati tsb batal dipakai orang; jadinya pas kita dapat 3 kamar Jati. Wah kalau tidur di Mahoni Surya pasti rewel krn kamarnya kecil dan AC nya masih AC lama alias window jadi bersuara kalau dinyalakan. Belum lagi lampu nya sering mati (kebetulan kakak Iciang Cen Long tertarik dan menyusul ke Papuma pd malam kedua)

Begitu tiba di Tanjung Papuma (setelah melewati jalan yg bebatuan diapit pohon-pohon jati & tebing yg lumayan tinggi) , kita ganti-ganti dulu trus langsung main di pantai. Koko Marcel langsung berenang, sementara Surya malah takut ama air laut gara-gara ada ombak datang. Surya cuman bermain pasir ama Cece Valencia, bosan bermain air Surya main bola ama papa. Puas bermain di pantai kita balik ke kamar, mandi-mandi dan diteruskan makan malam di pinggir pantai. Ternyata daerah ini masih belum ada listrik, nyala lampu dan AC dari genset.

Mulai berangkat sampai malam ini Surya tidak rewel..... bahkan sempet bubuk di mobil, trus nonton film favoritnya. Malam pun langsung bubuk, saking capeknya kali ya..... Papa mama akhirnya lega karena Surya sangat menikmati perjalanan di mbl dan di lokasi.

03-Oct-2008
Bangun pagi kita jalan-jalan dulu di pinggir pantai sekalian berolahraga..... Pk 6.00 pagi Surya udah bangun sih. Abis jalan-jalan kita bercengkrama dengan Cece Valen di depan penginapan krn Koko Marcel nya udah berenang di pantai. Surya sempet difoto di depan penginapan buat kenang-kenangan. Juga kita sempet ngasih makan ama monyet-monyet di sekitar penginapan. Mereka masih takut-takut pas ngambil kue dari kita, untung aja itu monyet sudah jinak. Sekitar Pk 11.30 Surya makan siang dengan daging cincang yg dibawain Ii Lili dan telur dadar. Kita masak-masak sendiri di penginapan.... makanya 2 bagasi mobil penuh dengan barang bawaan krn kita bawa kompor sendiri, belum lagi bawa bantal guling, hehe. Siang Pk 14.00 kita ke pantai lagi bermain pasir, mama sempetin bermain-main air di pinggiran pantai krn gak bisa berenang. Sekitar Pk. 17.00 kita kembali ke kamar utk mandi. Kulit kita tidak terlalu terbakar karena matahari tidak pas di atas kita..... Malam kita dinner lagi di pinggir pantai, kali ini ikannya bertambah 2 macam, ada ikan rasa kepiting. Tapi sayang sekali Surya tidak suka menu ikannya. Jadi Surya makan malam dengan telur dadar yang dimasak siangnya. Mama tidak terlalu kuatir dengan menu Surya krn udah bawa goreng tempe & kentang kering, krupuk, abon dan kecap manis. Surya tetap makan tetapi tidak banyak.

04-Oct-2008
Seperti hari sebelumnya, Surya nyenyak tidurnya, bahkan pup/bab pun bisa tiap hari.
Pagi ini kita tidak terlalu lama di pantai, jadi cuman jalan pagi aja krn Pk 12.00 sudah harus check out. Hari ketiga ini ada accident kecil, jari tengah & manis Surya terjepit pintu mobil. Pintu mobil tertutup otomatis krn kena angin dan tangan Surya megangi pintu sementara mama lg membuka pintu belakang krn Ii Lisa mau ambil air minum. Surya menangis dengan kencangnya, sementara papa marah-marah sama mama kayak orang kesurupan. Walaupun mama salah tapi tangan Surya udah terjepit, mana bisa waktu diputar lagi ke belakang. Jari Surya ada luka tetapi tidak sampai biru.... cuman diurut ama minyak tawon. Semoga tidak ada cacat aja; mama benar-benar tidak sangka pintunya nutup sendiri padahal mama cuman membantu membuka dan menutup pintu sebentar aja. Abis nangis Surya langsung bubuk, jadi gak sempet makan siang. Bangun-bangun Surya udah di perjalanan pulang dan Surya langsung inget ama jarinya yg kecepit, hehe. Begitu bangun Surya langsung menunjukkan jarinya dan bilang kecepit intu. Semoga lekas sembuh lukanya dan tidak ada yg patah seperti yg dikuatirkan berat oleh papamu.


Demikian cerita perjalanan Surya kali ini ke luar kota dan menginap pertama kali. Karena Surya tidak rewel dan bisa bubuk, pasti kalau ada libur lagi diajak keluar kota untuk melihat pemandangan alam dan pembelajaran buat Surya. Di kota kita seringnya lihat mall mall aja.

Note: Tanjung Papuma adalah obyek wisata yg masih dikelola oleh Perum Perhutani Unit II Jatim. Lokasi bersebelahan dengan Watu Ulo tetapi di Tanjung Papuma pasirnya putih. Masih asri, masih banyak ditemukan pohon jati, sayang pengelolaan sbg obyek wisata kurang maksimal.

Video clip perkembangan janin (9 months)

Song of today :



Faye Wong - Eyes on Me