Lilypie Kids birthday PicLilypie Kids birthday Ticker
Google

Welcome Note

This site/blog will tell the world more about my lovely son, named Agus Surya Yoewira or Yoe Wen Yang (his Chinese name). Beside uploading his photos and stories, I will also quote nice, spiritual and touching stories or articles from other resources. Hope this site/blog will be inspiring and useful for other moms in this world.
(Indonesian: Site/blog ini kupersembahkan oentoek putraku terkasih, Agus Surya Yoewira/Wen Yang. Walaupun tidak detail amat, akan selalu kutuliskan perkembangan dia baik melalui tulisan, cerita atau foto-foto. Selain itu ada macam-macam puisi, tantra, kalimat indah dan artikel-artikel yang semoga dapat berguna dan menjadi inspirasi bagi yang membacanya)

MY OATH TO YOU

When you are sad, ………………. I will dry your tears
When you are scared, …………….. I will comfort your fears
When you are worried, …………… I will give you hope
When you are confused, ………….. I will help you cope
And when you are lost, …………… and cant’t see the light, I shall be your beacon….Shining ever so bright.
This is my oath………… I pledge till the end. Why you may ask? ……………… Because you’re my son.


FAMILY = (F)ATHER (A)ND (M)OTHER (I) (L)OVE (Y)OU

Surya's reply :-D

Every love that you've been given to me
will never ever go away
coz your loves are
my spirit .......
my light ........
my destination ......
my guide ...........
and
my everything......

LOVE YOU, MOMMY.... !!!

Surya's Slide Show! (new born until 2 years old)

Cerita dari Jepang: Ito & Burung Berleher Panjang

Pada zaman dahulu, di Jepang, hiduplah seorang petani muda bernama Ito. Dia menanami kebunnya dengan kacang, wortel, lobak, dan berbagai jenis sayuran lainnya. Ia pun mengumpulkan kayu bakar untuk dijual di pasar.

Ito petani yang baik, dia selalu menolong orang miskin dengan memberi mereka makanan dan pakaian. Suatu hari, ketika pulang dari pasar, dia melihat seekor burung berleher panjang yang sangat cantik berada di dekat sebuah danau. Burung itu terbang rendah kemudian turun di pinggir danau. Ia mencari ikan untuk dimakan.

Tiba-tiba Ito melihat seorang pemburu berada di tengah-tengah ilalang sedang mengintai burung tersebut. Sang pemburu telah memasang anak panah di busurnya untuk membidik burung tersebut.

“Berhenti!” kata Ito setengah berteriak, “Jangan dibunuh!”

Burung berleher panjang kaget mendengar teriakan Ito. Lalu ia langsung terbang. Sang pemburu marah sekali kepada Ito. “Kenapa kamu lakukan itu terhadap saya? Gara-gara kamu burung itu jadi terbang.”

Ito mengambil uang dari dompet. “Ambillah uang ini sebagai pengganti burung itu,” kata Ito. “Saya tidak ingin melihat kamu membunuh burung cantik itu.”

Sang pemburu mengambil uang tanpa sedikit pun mengucapkan ‘terima kasih’ kepada Ito, dan ia segera berlalu.

Malam hari, Ito tidak bisa tidur. Ia memikirkan burung berleher panjang yang tak pernah dilihat seumur hidupnya.

Esoknya, seperti biasa, ia bangun pagi-pagi benar. Setelah matahari muncul dari balik bukit, ia pergi ke ladang. Sejurus kemudian, ia melihat burung berleher panjang yang dilihatnya kemarin terbang rendah mendekati dirinya.

“Turunlah ke sini!” teriak Ito, “Kamu boleh makan pagi denganku, di sini.”

Burung berleher panjang itu turun dan mendekati Ito. Kemudian, Ito menyodorkan nasi yang ada di tangannya.

“Saya dalam perjalanan,” ujar gadis itu, “Tetapi saya tersesat. Izinkan saya masuk agar badan saya hangat.”

Ito mempersilahkan tamunya masuk. Ia menyuguhkan semangkok sup hangat untuk sang tamu.

“Kamu benar-benar orang baik,” kata gadis itu, “Apa yang bisa kulakukan untuk membalas kebaikanmu? Bila diizinkan aku akan membersihkan rumah kamu atau menjahit pakaian untukmu.”

Ito menyerahkan benang sutra yang diperoleh dari ibunya. Dia minta agar gadis itu menyulam benang itu. “Baiklah!” kata gadis itu, “Tetapi, kamu mesti berjanji tidak akan melihatku bekerja.”

Kemudian gadis itu pergi ke ruangan lain. Ito mendengar bunyi seperti mesin jahit. “Pasti gadis itu sedang menyulam,” pikir Ito.

Ia pun menepati janjinya tidak akan melihat bagaimana gadis itu bekerja. Selama beberapa hari ia tak pernah bertemu dengan sang gadis.

Ketika sudah selesai tugasnya, sang gadis keluar dari kamar. Ia menyerahkan hasil karyanya baju yang disulam dengan benang sutra.

“O, sungguh indah sekali. Aku tak pernah melihat ini sebelumnya,” kata Ito terkagum-kagum.

“Bawalah ke pasar dan jual-lah!” kata gadis itu. “Kamu akan mendapatkan banyak uang.”

Mula-mula Ito menolak, karena merasa sayang pakaian seindah itu dijual. Ketika gadis itu mengatakan dirinya akan kecewa jika Ito tidak mau menjualnya, akhirnya Ito bersedia pergi ke pasar dengan membawa sulaman sutera itu.

Seorang samurai ingin membeli pakaian itu. “Saya tak akan menjualnya,”jawab Ito. “Lalu kenapa barang itu kamu bawa ke pasar?”

Orang-orang di pasar pun mengerumuni Ito.

“Barang-barang itu mesti kamu jual,” kata mereka. “Kamu akan mendapat banyak uang.”

Seorang samurai membelinya. “Apa kamu masih memiliki yang lainnya? Saya akan membeli dengan harga yang kamu tawarkan.”

Dengan gembira Ito pulang. Ia menceritakan kepada sang gadis tentang bagaimana barang-barang itu memberinya keberuntungan.

Gadis itu kembali mengambil benang sutera, dan kembali menyulam pakaian lagi.

“Istirahatlah sebentar,” kata Ito. “Kamu harus makan dulu.”

Namun sang gadis menolak dan ia kembali masuk kamar, tempat ia menyulam.

Sudah cukup lama gadis itu bekerja. Ito pun berniat memasak makanan untuk gadis itu. Setelah matang, dia membuka kamar di mana sang gadis itu bekerja. Ketika Ito membuka pintu, tiba-tiba ada suara bergemuruh dan kilatan cahaya yang menyilaukan matanya. Ia tidak lagi melihat gadis itu ada di sana. Yang ia lihat burung berleher panjang itu sedang bekerja dengan paruhnya.

“Maa….., maafkan saya,” Ito menangis. “Saya lupa dengan janji saya bahwa saya tidak akan melihat kamu bekerja.”

Si leher panjang keluar dari rumah. Ito mengejar. Namun, belum sempat Ito menangkap si leher panjang, ia telah terbang ke langit.

“Tunggu! Tunggu!” Ito berteriak, “Saya janji, tidak akan pernah melihat kamu bekerja lagi. Percayalah!”

Namun, si burung leher panjang tidak mau mendengarnya. Dia tetap terbang hingga hilang dari pandangan matanya.

Saat itu Ito mendapati sulaman baju sutera menumpuk di rumahnya. Dia menjual barang-barang tersebut dan hidup berkecukupan.

Namun, ia tidak pernah bertemu lagi dengan burung berleher panjang itu walaupun ia telah mencarinya kemana-mana.

No comments:

Video clip perkembangan janin (9 months)

Song of today :



Faye Wong - Eyes on Me