Lilypie Kids birthday PicLilypie Kids birthday Ticker
Google

Welcome Note

This site/blog will tell the world more about my lovely son, named Agus Surya Yoewira or Yoe Wen Yang (his Chinese name). Beside uploading his photos and stories, I will also quote nice, spiritual and touching stories or articles from other resources. Hope this site/blog will be inspiring and useful for other moms in this world.
(Indonesian: Site/blog ini kupersembahkan oentoek putraku terkasih, Agus Surya Yoewira/Wen Yang. Walaupun tidak detail amat, akan selalu kutuliskan perkembangan dia baik melalui tulisan, cerita atau foto-foto. Selain itu ada macam-macam puisi, tantra, kalimat indah dan artikel-artikel yang semoga dapat berguna dan menjadi inspirasi bagi yang membacanya)

MY OATH TO YOU

When you are sad, ………………. I will dry your tears
When you are scared, …………….. I will comfort your fears
When you are worried, …………… I will give you hope
When you are confused, ………….. I will help you cope
And when you are lost, …………… and cant’t see the light, I shall be your beacon….Shining ever so bright.
This is my oath………… I pledge till the end. Why you may ask? ……………… Because you’re my son.


FAMILY = (F)ATHER (A)ND (M)OTHER (I) (L)OVE (Y)OU

Surya's reply :-D

Every love that you've been given to me
will never ever go away
coz your loves are
my spirit .......
my light ........
my destination ......
my guide ...........
and
my everything......

LOVE YOU, MOMMY.... !!!

Surya's Slide Show! (new born until 2 years old)

Cerita Motivasi/Classical Motivation Story (part 3 of 4)

Hati Sang Ibu

Alkisah, di sebuah kerajaan, sang raja yang memerintah sangat mencintai rakyatnya. Dia menjalankan pemerintahan dengan bijaksana dan selalu mengharapkan semua rakyatnya hidup dalam damai dan bahagia.

Suatu ketika, raja merasa risau hatinya karena ada mendengar seorang ibu di kerajaannya yang tidak bahagia. Si ibu tua ini telah bertahun-tahun tidak pernah tertawa. Kehidupannya hanya dilewati dengan bermuram durja disertai kecemasan yang selalu menghiasi raut mukanya. Meski telah dicoba dengan berbagai macam cara, tetap saja tidak ada yang bisa membuat sang ibu tua itu tertawa.

Ibu tua itu mempunyai dua orang anak. Keduanya adalah saudagar yang sukses. Yang sulung adalah saudagar paying, sedangkan si bungsu adalah saudagar sepatu. Bila musim hujan tiba, si ibu khawatir dagangan sepatu si bungsu tidak laku. Sebaliknya, bila musim panas tiba, si ibu mengkhawatirkan dagangan payung si sulung yang tidak laku. Itulah yang membuat hidup si ibu selalu diliputi dengan kekhawatiran dan kecemasan sehingga dia tidak bisa gembira dan tertawa.

Mendengar keadaan ini, sang raja memanggil para menterinya untuk membantu kesulitan si ibu. Kata sang raja kepada bawahannya, “Siapa saja yang bisa membuat si ibu tertawa, akan disediakan hadiah khusus dari raja.”

Seorang menteri yang terkenal periang segera mengajukan dirinya sendiri dan menyanggupi membuat si ibu tertawa. Sang raja segera menyuruh menteri menjalankan misinya. Menteri itu dipertemukan dengan ibu tua tsb. Lantas, si menteri maju ke depan si ibu tua. Setelah memperkenalkan diri dengan wajah ceria dan senyum ramah, dia berbisik-bisik di telinga si ibu. Ajaibnya, setelah mendengar bisikan si menteri, raut muka si ibu berubah ceria dan perlahan mulai tersenyum, bahkan kemudian tertawa-tawa kecil dengan gembira.

Sang raja dan semua yang hadir di situ keheranan dan penasaran bertanya-tanya, apa gerangan kata-kata yang dibisikkan si menteri. Si menteri menjawab, “Sangat sederhana Baginda. Saya cuman bilang, saat musim hujan tiba, ingatlah dagangan paying si sulung yang bakal laku keras. Bayangkan keuntungan dan kebahagiaan si sulung dan keluarganya di musim hujan. Kemudian, jika saat kemarau tiba, cobalah ingat dagangan sepatu anak bungsunya yang pasti laku keras, dimana saat itu tentu si bungsu tengah menghitung setiap sen keuntungan yang masuk ke kantongnya. Saya juga menasihatinya, agar jangan berpikir yang tidak laku, tetapi berpikirlah yang laku saja. Pikirkanlah sisi yang membahagiakan. Tuhan pasti selalu menyayangi umatNya yang mau bersyukur dan mau menghargai rejeki yang dilimpahkan oleh-Nya.”

Raja senang sekali melihat tawa bahagia si ibu dan segera memberi hadiah kepada menterinya. “Terima kasih Baginda. Sungguh hamba tidak mengharapkan hadiah ini. Justru hamba merasa bahagia dan bersyukur telah menjadi pembantu baginda raja yang bijak dan perhatian kepada rakyatnya. Semoga baginda senantiasa diberi kesehatan dan umur panjang oleh Yang Maha Kuasa,” ucap si menteri sambil memberi hadiah dengan penuh senyum dari sang raja.

Pembaca yang berbahagia,
Manusia memang kadang-kadang hanya melihat dari sisi yang negative dan yang merugikan saja. Akibatnya, manusia menjadi korban dari cara pandang yang sempit dan dangkal. Segala sesuatu yang dipandang negative itu akan mempengaruhi pola pikir sehingga yang negative menutupi hasil lain yang lebih positif.

Kadang, saat kita gagal, kita lupa bahwa kita pernah berhasil. Hal inilah yang seringkali melemahkan mental kita, kadang membuat kita tak bersemangat dalam hidup. Akibatnya, masalah yang terkesan sepele menjadi terasa sangat berat. Kesalahan kecil yang seharusnya bisa segera diperbaiki, justru menjadi berlarut-larut. Jika itu yang terjadi, semangat luar biasa yang seharusnya bisa membangkitkan diri, kita bisa tenggelam oleh pandangan yang salah tentang kehidupan ini.

Karena itu, gai bian si xiang, kita perlu mengubah pola pikir kita. Kita harus melihat dari berbagai sisi kehidupan. Bahwa roda kehidupan selalu berputar. Saat mengalami masalah atau kegagalan, kita perlu mengingat masa di mana kita pernah berhasil. Dengan begitu, semangat kita akan terus menyala untuk membangkitkan diri kita dari keterpurukan mental.

Bila kita mampu melihat sisi yang positif dari setiap situasi yang muncul, semua yang tadinya gelap bisa menjadi terang. Yang tadinya negatif, akan berubah menjadi positif. Perasaan yang cemas gelisah akan berubah menjadi sesuatu yang menggembirakan. Sesungguhnya, dalam menghadapi semua situasi yang berubah terus menerus, selama kita memiliki kebijakan dan kekayaan mental dalam menghadapi semua itu, niscaya kita akan menjadi zheng zheng de sheng li zhe, pemenang yang sesungguhnya.


Source: 18 wisdom & success - by Andrie Wongso

English

A mother’s Heart (mu qin de xin)

Once upon a time, there was a kingdom. The king loved his people very much. He governed wisely and he always hoped that all his people lived peacefully and happily.

One day, the king became restless because he heard that there was an unhappy mother in his kingdom. For many years, this mother had never laughed. She lived her life with a gloomy and anxious face. Although so much had been done to make her laugh, nothing worked.

This old mother had two children. Both of them were successful merchants. The older one sold umbrellas, while the younger one sold shoes. When the rainy season came, the old mother was worried about her second son’s business. “Will his shoes sell well?” On the other hand, when the dry season came, she was worried about her first son’s business. “Will his umbrellas sell well?” Always with this way of thinking which was full of worry and anxiety, she could not laugh. How could she be happy?”

The king called all his ministers to help the old mother. “Announce that the king will give a special present to whoever can make her laugh,” he said.

A cheerful, funny minister directly volunteered. The king ordered him to start right away. A meeting with the old woman was arranged.

With a happy and smiling face, the minister introduced himself to the old woman. Then, he came closer to whisper on her ear. How amazing! As soon as she heard the words of the minister, the woman’s face changed! She looked cheerful and even started to smile. Later she burst out giggling happily.

The king and all the audience were surprised. “What has he told her?” they wondered. The minister answered, “Very simple, Your Majesty. I just told her, ‘when the rainy season comes, remember your first son’s umbrellas which will sell very well. Imagine how much profit he gets, and how happy his family is. And when the dry season comes, remember your second son’s shoes which will sell very well. Imagine your second son counting the profit he earns.” I also told her to think of what sells well, not of what does not sell. I asked her to think of good things only. God always blesses his children as long as they are grateful and can appreciate His blessings.”

The king felt very happy to see the woman’s happy face. He gave the minister a present. “Thank you, Your Majesty. I did not expect to get this. I was just happy to help a wise and loving king like you. May God give you health and long life,” said the minister gratefully as the king gave him the present with a smile.

Dear Happy Readers,


Sometimes we just see things from the negative point of view. As a result, we fall victim to this narrow and shallow way of thinking. Things viewed negatively will affect our mind so that the negative things overpower the positive.

When we fail and we forget that we have experienced successes, then our mental strength weakens. We lose our energy and motivation in life. A small trivial problem looks so big and hard. A small mistake, which is actually so easy to correct, becomes a thorn in the flesh. Because of this wrong view, the enormous energy we are endowed with will sink.

Therefore, gai bian si xiang, we need to change our way of thinking. We must see life from different angles. We must understand that the wheel of life always turns around. When we are in trouble or failure, let us recall those successes we had! That way, our enormous energy will keep burning to help us go on struggling. Don’t ever quit.

The ability to see everything from positive sides will enable us to go from darkness to brightness. The negative will be replaced by the positive. The anxious restlessness will change to a happy state. Actually, in facing this ever-changing life, everything will be OK as long as we have the wisdom or mental wealth. We shall be zhen zheng de sheng li zhe, real winners!

No comments:

Video clip perkembangan janin (9 months)

Song of today :



Faye Wong - Eyes on Me